'19'

430 65 5
                                    

Author pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author pov.

"Kamu kenapa bisa disini?" Tanya erlang kepada adiknya, laura.

"Aku gak sepikun itu buat lupa sama password apartemen kakak ya!" seru laura dengan wajah cemberut.

"You still same, nothing has changed" ucap erlang dengan menatap adik satu-satunya itu. (Kamu masih sama, tidak ada yang berubah).

"Ofc, im not like you" sinis laura. (Tentu saja, aku tidak sepertimu).

"Kakak? Kakak berubah dari segi apa? Kakak tetap tinggi, tetap tampan, tetap pintar, teta--" ucapan erlang terputus lalu ia merasakan kepalanya yang tiba-tiba berdenyut nyeri.

Phakk

"Bukan fisik kakak yang berubah! Tapi sifat kakak yang berubah!" seru laura setelah menggeplak kepada kakaknya.

"You're still rude!" Seru erlang sembari mengelus kepalanya yang berdenyut. (Kamu tetap kasar!).

"Whatever!" ucap laura dengan mengangkat kedua bahunya. (Bodo amat!).

"Aku kakak mu! Yang sopan!" cibir erlang dengan muka kesal.

"Sorry, Brother? I don't have a brother like you!" ejek laura. (Maaf, kakak? Aku tidak punya kakak sepertimu!).

"Kamu memang tetap nakal!" ujar erlang dengan muka yang telah memerah karna menahan kesal.

"Bodoamat, siapa perempuan itu?" tanya laura dengan air muka serius.

"Who?" beo erlang. (Siapa?)

"Perempuan yang kakak sukai" to the point laura.

Erlang pun tercekat. Sepertinya laura mendengar semua curhan hatinya tadi.

"Perempuan yang kakak tangisi tadi. Siapa dia?" lanjut laura.

"Mahasiswi ku di kampus" ucap erlang dengan suara pelan.

"Seumuran dengan ku?" Tanya laura yang mendapatkan anggukan dari erlang.

"YES!!" Seru laura sembari berdiri, membuat erlang terlonjak kaget.

Erlang kira adiknya itu akan memarahinya habis-habisan, tetapi kenapa malah berseru seperti ini (?).

"Akhirnya aku punya kakak ipar yang seumuran dengan ku!!" Senang laura tak lupa senyuman indahnya yang kini tercetak di wajahnya.

"Kami hanya sebatas dosen-mahasiswi, tidak lebih" ucap erlang membuat laura menatap kakanya tersebut.

"Tidak mungkin hanya sebatas itu, kakak pasti pernah mengajaknya jalan kan?" tanya laura.

Erlang mengangguk. "Pernah beberapa kali" jawab erlang membuat adiknya itu semakin histeris.

"Kakak harus mengenalkannya kepada mommy! Setelah itu menikah!" Seru laura.

'i like her'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang