Pernyataan Cinta

661 58 4
                                    

Aku tidak tau harus bagaimana lagi mengetahui kenyataan ini, orang yang selalu ku hormati dan ku sayangi ternyata tega melakukan kesalahan demi kepentingannya sendiri, aku tidak akan membencinya tapi aku kecewa padanya ~ Y. Inojin




Happy reading

       
         Setelah mengetahui kebenaran yang ada inojin selalu bersikap baik dengan sarada, anak remaja yang masih berusia 16 tahun ini sedang senang karena ia memiliki saudara meski bukan dalam satu rahim dari ibunya. Inojin selalu mengantar jemput sarada ke sekolah guna untuk memperdekat hubungan persaudaraan mereka. Pagi ini inojin seperti sebelumnya datang ke rumah sarada untuk menjemputnya bersama dengan Chocho sahabat dari sarada. Inojin memakai kacamata hitam dengan mengendarai mobil civic keluaran terbaru yang didapatkannya dari hasil penjualan lukisannya. Kini inojin sudah sampai di depan rumah sarada, ia langsung saja memencet bel rumah sarada tak lama kemudian pintu di buka oleh sarada.

" Eh niisan sudah datang " tanya sarada sedikit terkejut

" Sudah aku bilang jangan pernah memanggilku dengan sebutan niisan, kita saudara tiri dan umur kita setara jadi tidak perlu khawatir " ujar inojin mereda tidak enak

" Baiklah inojin, ayo masuk kebetulan kami sedang sarapan " ajak sarada untuk masuk kedalam rumahnya

Inojin memasuki rumah sarada dan berjalan mengikuti kemana ia pergi, mereka telah sampai di dapur yang terhubung langsung dengan meja makan, sakura langsung tersenyum ke arah inojin ketika dirinya berada di rumah miliknya.

" Maaf bibi aku mengganggu waktu bibi " ujar inojin sambil membungkukkan badannya

" Tidak perlu sungkan, anggap saja ini rumahmu sendiri " ujar sakura sambil tersenyum ke arahnya

" Ayo kita sarapan bersama " ajak sarada kepada inojin untuk sarada bersama

Inojin hanya mengganggukkan kepalanya tanda setuju lalu mereka menikmati sarapan paginya

         Seperti biasa mereka berangkat bertiga seperti sebelumnya, awalnya chocho merasa tidak enak ikut bersama mereka namun sarada selaku berkata ' kau sahabatku yang pernah ku miliki aku tidak mungkin meninggalkan mu sendirian bagaimanapun juba sahabat harus saling berbagi ' itulah yang selalu dikatakan sarada jika Chocho menolak ajakannya. Saat diperjalanan menuju kelasnya, mereka dikejutkan dengan kedatangan tenji yang merupakan kakak kelas mereka.

" Ehmm, sarada bisakah aku meminta waktumu " ujar tenji tampak sedikit gugup

Sarada terdiam dan sesekali melirik kearah inojin dan chocho, Chocho memberi isyarat untuk ikut dengannya begitu pun dengan inojin.

" Pergilah, aku menunggumu dikelas " ujar inojin sambil menepuk pundak sarada

" Baik " angguk sarada dengan patuh

Sarada mengukuti tenji kemana ia membawanya pergi, tenji membawa sarada ke sebuah taman belakang sekolah tempat favoritnya ketika ia merasa bosan atau sedang gelisah, ketika sudah sampai di taman sarada langsung membuka suaranya.

" Apa yang ingin senpai katakan " ujar sarada langsung to the point

" Aku ingin mengatakan sesuatu padamu sarada " ujar tenji sedikit gugup tidak biasanya ia sangat gugup seperti ini

" Katakan saja senpai " ujar sarada langsung meminta tenji berbicara

" S-sebe-narnya a-ku su-suka pa-damu sarada " ujar tenji terlihat gagap karena saking gugupnya

Sarada hanya diam dan menatap lekat ke arah tenji lalu menghembuskan nafasnya.

" Maaf senpai, aku tidak bisa menerimanya untuk saat ini aku masih ingin fokus ke sekolahku dan cita citaku, bukannya aku bencimu senpai dari dulu aku berkomitmen untuk mengejar cita citaku " tolak sarada secara halus

🍅 I MISSING YOU PAPA 🍅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang