Setelah selesai acara makan malam, mereka menikmati acara api unggun sambil menikmati suasana malam hari dipantai. Tak ada keributan, hanya ada canda tawa yang menghiasi malam mereka.
Jam menunjukkan pukul sepuluh malam, mereka kembali ke tenda masing-masing untuk beristirahat. Tersisa para panitia yang masih berjaga-jaga diluar.
"Ken kamu mau jagung bakar gak, aku bakarin ya," Ucap Thania yang duduk di samping Ken.
Tak ada jawaban dari Ken, ia hanya mengganggukan kepalanya seakan setuju dengan penawaran Thania.
Thania sibuk membakar jagung untuknya dan juga Ken. Ken pamit untuk pergi sebentar, sejujurnya adik kelas itu mengganggu pikiran Ken saat ini.
"Thanks," Ucap Ken yang berdiri disamping Aileen yang sedang duduk di pinggir pantai.
"Untuk?" Tanya Aileen dengan mengadahkan kepalanya ke arah Ken.
"Nasi goreng," Jawab Ken.
"Makasi juga untuk sendalnya ka, nanti uangnya nya aku ganti." Aileen berdiri menatap Ken. Senyum itu kembali terukir diwajah Aileen.
"Sepatu lo mana?" Tanya Ken pada Aileen.
"Ada ditenda," Jawab Aileen dengan santay.
"Ambil," Perintah Ken pada Aileen.
"Buat apa ka?" Tanya Aileen yang merasa heran dengan ucapan Ken, kaka kelasnya itu.
"Ambil," Ucap Ken kedua kalinya.
Dengan terpaksa, Aileen kembali ke tendanya untuk mengambil sepatunya itu. Baru beberapa langkah Aileen kembali terjatuh karena sendal nya itu.
"Aduh," Keluh Aileen, untung saja ia terjatuh di pasir pantai yang membuat kakinya tak terluka.
"Gak ada luka dan gak nangis, anak pinter kan ka," Ucap Aileen kepada Ken. Ken yang merasa heran menatap Aileen dengan aneh.
"Duh salah orang Ai," Keluh Aileen sambil membalikan badan dan berlari menuju tenda itu. Bahkan bisa-bisanya ia mengulang kata-kata Juna didepan Ken.
"Oh Juna," Gumam Ken ketika menyadari hal itu. Ken melihat kejadian kemarin, bahkan ia mendengar ucapan Juna dengan jelas kepada Aileen.
Ken dengan setia menunggu kedatangan Aileen, sejujurnya ia tak tau alasan apa yang membuat ia ingin membantu Aileen. Bahkan ia tak sadar tadi ia malah memulai topik pembicaraan kepada Aileen yang jelas-jelas itu bukan sikap Ken pada umumnya.
"Bodoh," Ucap Ken sambil melempari kerikil pasir kedalam air laut.
"Doorr, kaget gak ka? " Ucap Aileen dengan tiba-tiba dan menepuk pundak Ken yang sedang duduk di pasir pantai.
"Enggak," Balas Ken.
Bahkan Ken tak habis pikir dengan tingkah laku adik kelasnya ini, bisa-bisanya ia bersikap seperti anak kecil. Atau mungkin saja Aileen anak TK yang sedang menyamar menjadi anak SMA.
"Gak asik. Nih sepatunya ka," Lanjut Aileen sambil menenteng sepatu miliknya.
"Okey, gue bawa," Ken mengambil sepatu yang ada ditangan Aileen, dan langsung pergi meninggalkan Aileen.
Aileen mematung ditempat, tak ada penolakan dari Aileen. Bahkan ketika Ken sudah melangkah beberapa langkah menjauhi Aileen, ia baru tersadar sepatunya itu dibawa oleh kaka kelasnya.
"Ka sepatu aku mau diapain," Teriak Aileen agar suaranya terdengar Ken yang sudah melangkah jauh.
"Dahlah sial mulu gue disini, kalo sepatunya diambil yakali gue harus pake sendal kegedean ini sampe besok," Keluh Aileen yang kembali duduk di pinggir pantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aileen
Teen FictionMungkin memang harus bersembunyi dari berbagai permasalahan dan memilih menghilang dari kenyataan. "Aileen juga nurutin kemauan Papah untuk panggil Papah 'om' didepan banyak orang." Aileen Nathania Zeline, hidupnya selalu ditutupi topeng kehidupan...