Rara mengajak Aileen untuk melihat kondisi Thania, tetapi Aileen masih tak berani untuk bertemu kakaknya itu, ia lagi-lagi masih meyalahkan dirinya sendiri.
"Jangan dipikirin Ai, ka Thania pasti gak akan kenapa-kenapa," Kata Rara yang berusaha menenangkan Aileen.
Rara dan Aileen berjalan menuju UGD untuk melihat kondisi Thania.
"Bangsat," Satu pukulan itu mendarat mulus di pipi Juna.
"Lo yang buat Thania kaya gini," Ucapnya lagi dengan satu pukulan yang membuat Juna tersungkur ke lantai. Ken dengan menggebu-gebu memukul Juna tanpa aba-aba.
"Gue lupa kalo dia alergi ikan," Ucap Juna dengan suara yang melemah.
"Bangun lo bangsat," Ken menarik kerah Juna dan memaksa Juna berdiri di depannya.
"Kalo bukan gara-gara lo ngasih nasi bakar itu ke Thania, dia gak bakalan kaya gini," Pukulan itu kembali mendarat ke pipi Juna yang membuat Juna kembali tersungkur ke lantai.
Atthala sudah berusaha melerai mereka tetapi kegilaan Ken sangat sulit dihentikan. Ken tipikal orang yang tidak suka cari masalah, tetapi ia akan berubah ketika ada seseorang yang berani mengusiknya.
"Anjirr lo ken," Juna membalas pukulan itu, pukulan yang lemah yang membuat Ken tak merasakan sakit sedikitpun.
"Bangsat yah lo," Ken kembali melayangkan satu pukulan ke arah Juna.
"Akhh....."
"Aileen," Teriak Rara yang melihat sahabat nya itu tersungkur ke lantai. Bodohnya Aileen malah berdiri di antara Juna dan juga Ken, padahal Aileen berniat untuk melerai perkelahian itu tetapi ia malah mendapatkan pukulan dari Ken. Pukulan itu membuat darah segar muncul di sudut bibir Aileen.
"Ai lo gak papa?" Tanya Rara yang berusaha membantu Aileen.
"Lagian ngapain berdiri di tengah-tengah mereka sih bego," Umpat Rara yang merasa kesal dengan kebodohan sahabat nya itu.
"Bisa gak sih lo gak usah ikut campur masalah gue," Umpat Ken pada Aileen tepat didepan mukanya Aileen. Bahkan Aileen merasakan napas Ken yang masih menggebu-gebu seperti akan menghabiskan orang.
"Ken udah, jangan marahin dia, dia gak salah," Atthala berusaha menenangkan sahabatnya itu.
Tiara langsung membawa Juna pergi dari hadapan Ken, ia takut Ken akan semakin tersulut emosi.
"Gue panggil perawat ya buat obatin luka lo," Ujar Rara sambil membantu Aileen duduk.
"Gak usah Ra,"
"Gue mau ke kamar mandi," Pamit Aileen pada Rara. Matanya tak sengaja bertemu dengan Ken dan lagi-lagi ia tak tahu apa arti tatapan itu.
"Akhh shiitttt, perih banget," Keluh Aileen sambil membasuh mukanya dengan air yang ada di wastafel kamar mandi. Ia menatap nanar sudur bibirnya yang memar akibat pukulan tadi. Bahkan ia juga tak abis pikir dengan sikapnya tadi, tapi perlu diakui pukulan Ken yang cukup keras membuat bibirnya itu mengelurkan darah segar.
Aileen membasuh mukanya beberapa kali, sambil membersihkan darah yang masih mengalir di sudut bibirnya.
Aileen menutupi luka itu dengan tissu yang ia pegang. Aileen berniat untuk kembali ke UGD menunggu kabar dari kakanya yang tak kunjung sadar.
Langkahnya terhenti ketika ia menatap papah dan mamahnya yang berjalan mendekat ke arah nya. Bahkan tissu itu terlepas dari genggaman Aileen.
Aileen tak menyangka papah dan mamah nya itu cepat datang ketika mendengar kabar Thania yang sedang sakit, berbeda dengan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aileen
Roman pour AdolescentsMungkin memang harus bersembunyi dari berbagai permasalahan dan memilih menghilang dari kenyataan. "Aileen juga nurutin kemauan Papah untuk panggil Papah 'om' didepan banyak orang." Aileen Nathania Zeline, hidupnya selalu ditutupi topeng kehidupan...