Definisi bahagia menurut Alanna adalah ketika keluarga masih di beri kesehatan dan masih bisa berkumpul bersama mereka, karena saat bersama mereka selalu terasa ramai dan damai, menyenangkan dan menenangkan
HAPPY READING
____________________________
Saat ini Keluarga Wiyono sudah memasuki rumah baru mereka, ternyata rumah ini tidak kalah bagus dengan rumah lama mereka di Jakarta, rumah mewah modern namun tidak lepas dengan unsur jawa.
Saat mobil masuk melalui gerbang, Alanna sudah takjub dengan dinding halaman depan dan gerbang yang terdapat ukiran-ukiran jawa, halaman yang luas dan taman yang terdapat bermacam-macam jenis tumbuhan, dari pohon-pohon besar yang rindang sampai tumbuhan berpot kecil yang tertata rapi.
Kemudian Alanna mengikuti Aiden yang mengenggamnya ke pintu masuk rumah itu, matanya terus berbinar bahkan enggan berkedip melihat semua isi rumah dengan interior modern namun khas jawa. Bahkan ketika keluarga Wiyono masuk, mereka sudah di sambut hangat oleh pelayan-pelayan rumah ini, mereka menunduk hormat ketika sang majikan masuk ruangan itu.
"Waaah rumahnya bagus banget, malah bagusan di sini deh ketimbang di Jakarta. Disini lebih asri banyak pohon, iya gak dek," tanya Aiden menyeret koper dan menggenggam tangan mungil Alanna.
Alanna mengangguk setuju, "Bener banget bang, disini vibes Jogja banget, gue bakalan betah banget tinggal disini." Alanna tercengang melihat bangunan klasik ini, kakinya terus melangkah masuk kedalam, mengejar kakaknya dan berjalan di samping Aiden, matanya juga mengedar keseluruh penjuru ruangan dengan penuh kagum.
"Selamat datang Keluarga Wiyono", sambut seorang laki- laki paruh baya menundukan kepala diikuti pelayan-pelayan yang lain. Sepertinya dirinya merupakan kepala asisten di rumah ini.
Bapak itu mendongak dan tersenyum hormat kepada Aiden dan anggota yang lain, "Semoga kalian nyaman tinggal di rumah ini, tenang saja saya pastikan seluruh rumah ini sudah di bersihkan rapi oleh para asisten. Kamarnya mbak Alanna sudah saya set seperti yang mas Aiden request.
Mendengar namanya di sebut, Alanna kemudian menoleh dan memicingkan matanya ke Aiden yang ada di sampingnya, hawa-hawa jahil Aiden sudah tercium dekat, "Abang set kamar adek kaya gimana, awas aja kalo aneh-aneh, gue bakal pindah sekarang juga."
"Adek liat aja, bakalan suka pastinya," jawab Aiden tersenyum senang, tangannya mengacak rambut Alanna gemas.
"Iya terima kasih banyak kalian sudah bersihkan rumah ini," jawab Pak Wiyono
"Kalian boleh pergi dan lanjutkan pekerjaan kalian."
"BAIK PAK"
********
Setelah keluarga Wiyono masuk ke kamar masing-masing akhirnya mereka sibuk dengan urusan menata baju yang ada di koper untuk di masukan ke lemari, atau sekedar duduk mengistirahatkan tubuh yang penat perjalanan dari Jakarta ke Jogja. Alanna takjub saat masuk ke kamar barunya, benar benar di set sesuai keinginannya dan mirip seperti kamar lamanya, dan yang terpenting sudah ada harum lilin aromaterapi menyeruar ke seluruh penjuru kamarnya. Alanna sudah salah kira dengan Aiden, ia sudah overthingking ketika kamarnya akan di desain menjadi kamar horror menakutkan
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANNA
Teen Fiction"Lang, gue janji bakalan bikin lo glow up dan gak di bully 1 sekolah lagi"__Alanna "Tapi gimana kalau aku gak glow up na? Apa kamu mau jadi budaknya Danang?__Erlangga