7. HEBOH

163 23 7
                                    

Chapter 7 : HEBOH
happy reading
hope you like it✨
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

............

Pagi hari yang cerah kini Zeta terbangun dan betapa terkejutnya ketika membuka mata ia melihat sosok malaikat didepannya.

"ngghhh"

"loh kok bisa di sini si. Gue di apain ya semalem? Masa lupa sih kan udah punya kamar sendiri-sendiri"

Zeta pun Menyingkirkan tangan Vano yang ada di pinggangnya dengan pelan, karena ia tak mau Vano terbangun.
Kemudian ia beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi.

Sesudah bersiap Zeta langsung memasak nasi goreng di dapur karena hanya itu Yang ada di dapur. Tangannya begitu aktif mengaduk nasi goreng dan jangan lupa juga untuk membersihkan dapur yang berantakan akibat ulah memasaknya. Setelah selesai memasak Zeta pun langsung pergi ke kamarnya dan membangunkan suaminya itu.

Cklek

"Vano eh, udah bangun tadinya aku mau bangunin"

"berangakat bareng" pintah vano yang masih fokus mengancingkan kancing seragamnya.

"Yaudah gpp sih, itung² hemat uang hehee" guman  Zeta yang masih bisa di dengar oleh vano disertai dengan kekehan kecilnya.

Mereka pun makan dan setelah makan mereka langsung pergi berangakat ke sekolah menggunakan mobil.

Dari tadi sudah lelah Zeta membujuk Vano agar menurunkannya di halte dekat sekolah."Turun di halte aja ya?" Bujuk Zeta.

"GK" jawab Vano.

karena ia tidak mau menjadi berita utama di sekolahnya karena berangkat bareng kesekolah dengan Vano. Pasti banyak Yang kan memandangnya syirik, apalagi para fans-fansnya pasti akan menghujat abis-abisan dirinya.

Bukannya takut namun hanya saja Zeta tak mau mencari masalah di sekolah, masa iya sih baru aja pindah udah ada  yang tak suka padanya. Walaupun kriteria Zeta adalah ketua geng motor namun ia tetap saja tak mau terlihat seperti ketua geng motor, ia hanya ingin menjadi gadis biasa yang polos di depan semua orang.

"Plis lah ya, ayo lah halte aja ya" Zeta berusaha keras membujuk suaminya itu agar mau menurunkannya di depan halte lagi pula jarak halte ke sekolah juga dekat.

"Kalau lo masih mau turun di halte, gue bikin Lo bunting hari ini juga" ujar Vano dengan nada tinggi.

"ng-gak mau lah, ayo lah Vano entar kalau gue di syirikin gimana? Kan gue anak baik di sekolah, rajin,pintar, dan-"

Vano memberhentikan mobilnya sejenak di pinggir jalan dan  langsung mencium bibir Zeta dan sedikit melumatnya.

Zeta yang kehabisan nafas pun memukul dada Vano dan Vano yang sadar akan perlakuan Zeta pun melepaskan ciumannya.

"Apa-apaan sih Lo" bentak Zeta sambil mengusap bibirnya yang basah.

"Makannya nurut" ketus Vano sambil terkekeh geli mengingat apa yang sudah ia perbuat tadi.

"Ihhh firts kish gue" lirih Zeta.

"lucu banget sih Lo, yaudah kita berangkat entar telat" ujar Vano dengan gemas sambil tersenyum melihat Zeta yang masih kesal padanya.

Sesampai di sekolah gadis ini benar-benar marah pada suaminya itu. Bagaiman tidak? Ya Benar saja apa yang ditakuti oleh Zeta semuanya menjadi heboh karena Vano tadi mencium kening Zeta setelah keluar dari mobil dan lebih parahnya lagi Vano mengantar Zeta ke kelasnya. Itu yang membuat semua murid pada heboh dan berteriak histeris.

ZEVANO : ABOUT OUR STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang