08

28 2 0
                                    

Typo bertebaran, jadi dimaklumi aja ya guys.....

Happy Reading
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
Tiga hari sudah berlalu dan sudah tiga hari pula Karine bolak balik dipanggil keruang paduan suara untuk latihan vokal bersama dengan Azka. Tapi sayang, Azka sama sekali tak datang dengan alasan “aku ada latihan basket dengan teman sekelas” begitulah jawabnya. Hingga akhirnya bu Hana pun ikut turun tangan untuk membujuk Azka agar mau melakukan latihan vokal bersama dengan Karine.

“kepada saudara Azka Lano kelas 12 IPA 1, dimohon untuk menghadap bu Hana di ruang guru terima kasih” begitulah suara pengumuman yang terdengar dispeaker sekolah.

Reyhan dan yang lainnyapun memberhentikan permainan basket mereka, dan melirik kearah azka yang sedang berusaha memasukan bola basket kedalam ring. Haris yang melihat tingkah sahabatnya seperti itu merasa kesal dan berjalan mendekatinya.

“Azka apa kau tak dengar pengumuman tadi? Apa kau tak ada niatan untuk datang menemui bu Hana? Bu Hana itukan wali kelasmu jadi hargailah dia” tegur Haris setelah berdiri disamping Azka.

Azka berhenti dan menoleh kearah Haris “aduh bang itu pasti disuruh latihan vokal buat acara ulang tahun sekolah. Gue males bang lagian masih ada 2 minggu lagi waktunya” jawab azka setelah itu kembali melakukan kegiatannya tadi.

Hingga tak lama setelah itu terdengar suara teriakan yang memekakkan telinga mereka yang ada dilapangan basket. “YA!! AZKA LANO KAU TAK DENGAR PANGGILAN TADI!!” teriak salah seroang teman sekelasnya siapa lagi kalau bukan Tyas.

Tyas berjalan dengan santainya dengan memegang sebuah kemoceng. Setelah sampai pada Azka dan Haris, dengan tanpa rasa bersalah Tyas pun memukul Azka dengan kemoceng yang dia bawa.

“hah nih...rasain nih udah di panggil sama bu Hana juga masih gak berangkat! Lu punya telinga kagak hah! Dasar bandel!” amuk Tyas.

Azka yang sedikit merasa kesakitanpun menjauh dan menunjukkan muka kesalnya pada Tyas. “oke, oke! Gue kesana, dan lu jadi cewe kagak ada alus-alusnya heran gue!” kesal Azka.

Tyas yang baru pertama kali mendengar Azka yang kesalpun hanya menganga tak percaya bahwa, si manusia satu ini bisa kesal juga ternyata. Sedangkan diarah belakang Reyhan, Niki, Juan, Sean dan Setya tertawa girang setelah melihat Azka dipukul oleh temannya.

Sedangkan Haris hanya tersenyum tipis, “sudah gue bilang kan, udah sana! Maaf ya Tyas Azka orangnya memang gitu” ucap Haris dengan lembutnya. Tyas yang mendengar perkataan Haris itu hanya sedikit salah tingkah.

“ah iya kak Haris, maaf juga jadi mengganggu” jawab Tyas malu-malu.
“hedeh gitu aja malu-malu biasanya malu-maluin dasar tiang!” ledek Reyhan yang melihat Tyas yang salah tingkah.

“heh! Ngomong ape lu?! Sini maju ngomong kok dibelakang dan beraninya ma cewe huh cemen lu!” ucap Tyas lalu pergi darisana.
“apa lu bilang cemen heh! Nenek lampir jadi cewe tuh kaleman dikit napa!” teriak Reyhan kesal.

“udah bang Rey sabar, nanti bisa jadi mbak Tyas jodoh bang Rey loh” celetuk Niki.

“heh mulunya!” jawab Reyhan ngegas.


>>><<<


Ditempat ruang paduan suara, Karine sudah mulai sedikit menyanyikan sebuah lagu. Dan bu Hana yang disana juga menikmati suara Karine dengan senyum yang mengembang.

I hope you're happy
But not like how you were with me
I'm selfish, I know, I can't let you go
So find someone great, but don't find no one better
I hope you're happy
I wish you all the best, really
Say you love her, baby
Just not like you loved me
And think of me fondly when your hands are on her
I hope you're happy, but don't be happier
Ooh, ooh-ooh
Ooh-ooh, ooh-ooh

Azka yang baru membuka pintupun ikut terpesona dengan suara yang dinyanyikan oleh Karine. Setelah karine selesai bernyanyi dia melihat ke arah bu Hana dengan senyum cantiknya.

“oh kau datang juga ternyata, ku kira kamu tak datang” celetuk Karine setelah melihat Azka yang berdiri dibelakang bu Hana.

Bu Hana ikut berbalik setelah mendengar pernyataan Karine. “nah, akhirnya kamu datang juga Azka!” ucap bu Hana dengan sedikit kesal diakhir kalimat.

“maaf bu” jawab Azka singkat dan duduk disamping bu Hana.

Bu Hana hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah anak didiknya ini. Lalu bu Hana berdiri dan mengambil sebuah kertas yang sedari tadi tersimpan di meja samping Karine.
“sekarang kalian berdua pilihlah 1 dari 3 kertas ini” perintah bu Hana pada Azka dan Karine. Dengan sedikit kebingungan mereka hanya diam dan tak berniat mengambil salah satu dari ketiga kertas itu.

“ayolah bekerja samalah, ingat kalian adalah perwakilan dari kelas kita” jelas bu Hana. Dengan santainya Azka berjalan kearah bu Hana dan mengambil kerta nomer 3.

“bukalah” pinta bu Hana.
Rewrite The Stars, itulah yang tertulis dalam kertas yang dipilih oleh Azka. Azka yang membaca itu langsung menatap Karine dengan sedikit kaget. Sedangkan Karine hanya memiringkan kepala karena tak tahu apa isi dari kertas itu.

“bu hana, apakah harus lagu ini?” tanya Azka

“iya! Karena itulah yang kamu pilih dari 3 kertas tadi.


















Jangan lupa tinggalkan jejak😉
Dengan klik tanda ⭐
Terima kasih






Yela FS

You, Me and Our Story [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang