03

47 7 0
                                    

Typo bertebaran jadi mohon dimaklumi ya guys😁




Happy Reading❤️


Mobil putih itu memasuki pekarangan rumah yang disampingnya tertanam bunga-bunga cantik. Pintu mobil terbuka, turunlah seorang pria dengan memegang sekotak kue lapis. Pria itu berjalan menuju pintu utama dengan senyuman yang tak luntur sejak turun dari mobil.

Ting tong....

Suara bel berbunyi, mengusik pendengaran penghuni yang berada dalam rumah itu. Seorang wanita paruh baya bergegas menuju pintu depan dengan merapikan bajunya. Karena, sedang bergelut dengan peralatan dapur sejak pagi tadi, wanita itu berjalan dan membuka pintu itu.

“selamat siang, tante Wanda” ucap pria tadi saat pintu terbuka dengan senyum yang mengembang. Wanita paruh baya yang dipanggilnya dengan tante Wanda itu tersenyum sambil mengulurkan tangannya pada pipi pria itu. “kamu sudah besar dan tampan ya Leo” balas tante Wanda.

>>><<<

Bel pulang sekolah sudah terdering 10 menit lalu dan sudah banyak pula siswa dan siswi yang pulang. Tapi tidak dengan gadis cantik ini siapa lagi kalau bukan Karine, dia sedang menunggu jemputan agar bisa pulang kerumah.

“sudah 10 menit berlalu, tapi ayah belum menjemputku huh! Awas saja nanti aku akan minta penjelasan dari ayah” gerutunya sambil menendang-nendang angin.

Banyak teman kelasnya yang menyapanya dan menawarkannya tumpangan untuk pulang. Tapi Karine tolak karena, dia berfikir mungkin temannya akan kerepotan jika mengantarkannya pulang. Mungkin juga rumahnya akan berbeda arah jadi pasti dia akan dicari orang tuanya jika dia pulang telat begitu fikirnya.

Hingga suara motor terdengar berhenti didepannya. Karine pun melihat siapa yang berhenti didepannya itu. Seorang pria dengan seragam yang sama namun ketika melihat bet yang ada dilengan bajunya ternyata berbeda.

“kau Karine Putri anak 12 IPA 1 teman Azka Lano bukan?” tanya pria itu yang masih memakai helm yang tertutup oleh kaca. Karine sedikit memincingkan matanya sebelum menjawab pertanyaan dari pria itu.

“iya aku Karine Putri, dan memang benar aku teman Azka si manusia es itu” ucap Karine pelan diakhir kalimatnya.

Terdengar gelak tawa dari balik helm itu, dan itu membuat Karine semakin penasaran sekaligus kesal. Hei kenapa dia tertawa? Apa yang lucu? Memangnya Karine berkata lucu fikir Karine. Tak lama setelah tertawa pria itu membuka kaca helmnya dan meperlihatkan wajah yang bisa dibilag tampan, serta hidungnya yang sangat macung dengan deretan gigi putih yang dia miliki.

“ah maafkan aku, aku tertawa setelah mendengar julukan Azka yang baru” ucapnya sambil tersenyum. Karine yang melihat itu hanya melihatnya dengan sidikit salah tingkah.

“kenalin namaku Haris Vernanda, anak 12 IPS 1. Ah iya, kau belum dijemput?” tanyanya kemudian. Karine yang mendengar itu kembali tersadar dan rasa kesalnya kembali muncul.

“iya, aku belum dijemput Ayahku sudah 10 menit lebih aku menunggunya” jawab Karine sambil cemberut dan mengeratkan genggaman tangannya pada tas yang ia pakai. Haris yang melihat itu sedikit tersenyum.

“apa kau mau kuantar? Mungkin rumahku searah dengan rumahmu, dari pada kamu menunggu dan mungkin saja ayahmu masih sibuk kerja?” tawar Haris dengan disertai senyumannya. Karine sedikit berfikir, jika dia tetap menunggu mungkin akan sampai rumah malam hari, tapi kalau aku ikut dengannya apa jalan rumahku dengannya searah atau bahkan berlawanan arah.

You, Me and Our Story [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang