Tak seperti biasanya,hari ini terasa begitu berbeda menurut seorang gadis tinggi berwajah androgini itu.
Ia nampak uring-uringan saat tak melihat kekasihnya di sekolah dan pesan yang ia kirim tak mendapat respon sama sekali.
Jika ada yang mengatakan 'mengapa ia tak melakukan panggilan telepon'?
Jawabannya adalah Jeongyeon tidak ingin mengganggu kegiatan gadisnya.Bahkan selama ini mereka tak pernah berkomunikasi dengan telepon apabila bukan Mina yang memulainya.
Jeongyeon hanya berani untuk sekedar mengirimkan chat,gak lebih.
Setelah menimang-nimang keputusannya, akhirnya Jeongyeon memutuskan untuk ke kelas Mina.
Ditengah perjalanan ia tiba-tiba teringat satu hal.
"Mina kan sahabatnya Jihyo"Jeongyeon pun mengeluarkan ponselnya dari saku blazer.
Inilah salah satu perubahannya semenjak berpacaran dengan Mina.
Yaitu mengenakan blazer.Dahulu ia 'mungkin' hanya akan mengenakan blazer jika hari Senin,lebih tepatnya saat upacara.
Jihyo seolah tahu dengan maksud dan tujuan dari sang penelepon yang masuk ke ponselnya.
Tanpa berbasa-basi,ia langsung mengatakan bahwa Mina saat ini sedang tidak enak badan.
Plus Jihyo sendiri yang menyuruh Jeongyeon untuk ke apartemen Mina.Sepulang sekolah, Jeongyeon hanya mampir ke apartemen nya untuk sekedar bersih-bersih lalu segera ke apartemen Mina.
Saat sampai,ia dapat melihat kondisi yang memperhatikan dari kekasihnya.
Jeongyeon langsung meletakkan barang bawaannya dan menghampiri Mina yang terus mengeluh dingin padahal ada selimut tebal yang membalut tubuhnya.
Jeongyeon melirik ke atas nakas, terlihat baskom berisi air serta semangkuk bubur yang sama sekali belum tersentuh.
Berarti ada orang yang datang tadi.
Jeongyeon pun segera mengganti air di baskom itu lalu segera mengopres dahi Mina.
Mina membuka matanya sebentar dan terlihatlah sang kekasih yang sedang serius berkutat di nakas samping tempat tidurnya.
Tak berselang lama,ia merasakan tepukan pelan di pipinya.
"Bangun dulu, makan trus minum obat" ucap Jeongyeon penuh perhatian.
Mina pun bergerak sedikit dan Jeongyeon yang langsung peka pun membantunya bersandar pada tumpukan bantal yang sebelumnya sudah ia siapkan.
Dengan telaten, Jeongyeon menyuapi bubur lalu obat pada Mina.
Setelah membaringkan dan menyelimuti tubuh Mina kembali, Jeongyeon pun segera ke dapur guna membersihkan peralatan yang di gunakan nya tadi.
Saat kembali memasuki kamar Mina, Jeongyeon sedikit heran pasalnya sang empunya tak tertidur.
"Istirahat gih,biar cepat sembuh" ucap Jeongyeon seraya memperbaiki selimut Mina".
"Temenin gue"
"Iya" ucap Jeongyeon lalu mengambil sebuah kursi dan meletakkannya di samping kasur queen size Mina.
Mina menatap jengah.
"Temenin gw disini" ucap Mina lagi dengan penuh penekanan.
Akhirnya Jeongyeon pun merebahkan dirinya di samping Mina lalu membuka ponselnya.
Ia bersusah payah menahan tawa nya agar tak menggangu orang disebelahnya.
Chaeyeong terus mengirimkan foto-foto aib Dahyun begitupun sebaliknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
S Y A R A T
Teen FictionApakah sebuah hubungan yang tercipta hanya karena sebuah 'syarat' akan bertahan lama? Entahlah. . . END.