7✴️

758 96 35
                                    

Mina mengerutkan keningnya saat mendengar suara dering ponsel dari sisi lain kasurnya.
Suara itu terdengar asing di telinganya.

Mina pun meraba ke sumber suara dan menemukan sebuah ponsel yang bukan miliknya atau milik Yuna.

Bener saja,ia teringat saat merebut paksa ponsel Jeongyeon tadi.

"Dia melupakan ponselnya"

Ponsel itu kembali berdering,dan menampilkan nama yang cukup familiar bagi Mina.

Dengan ragu-ragu ia menjawab panggilan itu.

Terdengar suara sapaan yang hampir setiap hari ia dengar.

"Mina ponsel jeongyeon titip disitu dulu yah,besok dia bakal ambil" terdengar suara Jihyo di seberang sana.

Hingga panggilan di akhiri,Mina hanya mengatakan 'iya'.

Tiba-tiba Mina menggerutu tak jelas.
Ia masih mencerna mengapa Jihyo menghubungi Jeongyeon?sejak kapan mereka kenal? Setau Mina, disekolah mereka hanya akan berbicara saat memberikan hukuman kepada Jeongyeon beserta satu temannya lagi.

Mina sudah merasa lebih baik.
Ia juga memutuskan untuk bersekolah hari ini.

Sepanjang perjalanan dari parkiran ke kelasnya,ia terus celingak-celinguk mencari pemilik ponsel ditangannya.

Namun nihil,ia tak mendapati seseorang bahkan temannya sekalipun.

Sesampainya dikelas Mina meletakkan kepalanya di lipatan tangannya.
Mungkin ia belum merasa pulih sepenuhnya.


Setelah jam pelajaran usai, Jeongyeon memutuskan untuk menemui Mina dan mengambil ponselnya meskipun dibalik itu semua ada tujuan tersembunyi yaitu untuk mengecek kondisi kesehatan kekasihnya.

Tanpa mengucapkan apa-apa,Mina langsung saja meletakkan sebuah ponsel hitam di atas mejanya.
Sang pemilik langsung meraihnya tak lupa mengucapkan terimakasih.

"Tadi malam bokap lu nelfon Mulu,tapi gak gw angkat" ucap Mina seraya merapikan buku-bukunya.

Jeongyeon yang mendengar hal itupun langsung mengecek ponselnya dan benar saja,terlihat banyak panggil dari nomor papahnya.

Jeongyeon segera berlari keluar tanpa tanpa mempedulikan Mina yang menatapnya bingung.

"Tu orang kenapa?" Suara tanya dari Jihyo yang tiba-tiba berhasil membuat Mina mengelus dadanya lantaran kaget dengan kemunculan manusia bermarga park itu.

Perselisihan Mina dan Jihyo beberapa waktu lalu tak berlangsung lama.
Ya namanya juga sahabat, bentar berselisih gak lama baikan lagi walaupun tak ada kata maaf yang diucapkan.
Mengalir aja bawaannya.

"Dapat panggilan dari bokap nya"

"Bokap?"

"Iya.papah nya nelfon Mulu tapi gak gw angkat,entar dikira gak sopan lagi"

Tanpa mempedulikan perkataan Mina berikutnya,Jihyo langsung meraih tas beserta ponselnya yang tergeletak dimeja dan berlari keluar.

Mina pun dibuat menggerutu kembali.

"Tu dua orang kenapa sih.?
Ini lagi si Jihyo,ngikut kabur juga"
Gerutu Mina yang masih dapat didengar oleh orang-orang disekitarnya.

Wajah murung Mina tiba-tiba menjadi berseri-seri saat melihat seseorang yang sedari tadi ia tunggu sudah berada di depan kelasnya.

"Udah lama Chaeng?"

"Nggak kok.Mau kemana dulu?"




Jeongyeon melangkah pelan memasuki sebuah mansion megah yang sudah beberapa waktu tak ia kunjungi.

S Y A R A TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang