4.Hidup

180 38 0
                                    

Sebuah boneka tak memiliki hak untuk kehidupannya. Dia hanya bisa mematuhi apa yang dilakukan pemiliknya pada dirinya.

|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

Kuroo menangkup wajah Kenma menggunakan kedua tangannya dan mengusap sisa air mata di wajah Kenma.

"Gue gak bisa kasih solusi kalo gini, jadi ceritain Ken, ceritain apa yang terjadi sama lo." ucap Kuroo lembut.

Tangan Kenma terangkat mengusap pelan tangan Kuroo yang berada di wajahnya. Kemudian dia melepasnya.

Kenma kembali menatap kedepan dan menunduk.

"Hidup gue, bukan milik gue lagi. Tubuh gue juga bukan milik gue lagi. Gue bagaikan boneka yang tak punya hak atas kehidupannya."

Kuroo mengernyit, dia sama sekali tidak paham dengan ucapan Kenma.

Sedangkan Alisa hanya diam, dia juga seorang model dan juga aktris jadi dia tahu sedikit apa yang Kenma alami.

"Hidup gue dan tubuh gue, sekarang milik mama."

Kuroo semakin tidak paham dengan perkataan Kenma.

"Gue capek hidup dengan orang tua yang berambisi bahwa anaknya harus sukses. Harus jadi yang nomor satu terus menerus. Iya gue tau semua orang tua pengen itu. Tapi pantaskah jika mereka mengekang anaknya?" ucap Kenma dengan nada sedih.

Ya, Kuroo tahu Kenma adalah tipe orang yang tidak mau dipaksa.

"Lo tau? Setelah kita lulus, gue nyoba jadi youtuber atau progamer. Syukur, dalam waktu 6 bulan, gue bisa dapet 1 juta subs." ucap Kenma.

Kuroo mengangguk, dia tau, karena dia orang yang mengikuti Kenma dari awal walau mungkin Kenma tidak tahu itu.

"Lama kelamaan, subs gue makin banyak, fans gue juga semakin melonjak. Gue nyoba buka perusahaan sendiri pas masuk tahun kedua." lanjutnya.

"Gue, juga berhasil kembangin perusahaan itu jadi perusahaan sukses. Dan saat itu juga gue mulai kuliah."

"Ditahun ketiga..... mulai dari sana semuanya berubah." ucap Kenma dengan nada lemas.

"Apa, apa yang terjadi waktu itu, Ken?" tanya Kuroo tak sabaran.

"Mama dateng, awalnya gue bahagia karena sosok seorang ibu yang selama ini gue dambakan akhirnya muncul. Dia nawarin diri buat jadi manager gue, gue setuju. Tapi lama kelamaan, semua kegiatan gue dia yang atur, bahkan tanpa membutuhkan pendapatan gue. Jam makan, tidur, gue harus makan apa, gue harus pake apa. Dan, dia tambah banyak kelas tambahan buat gue," jelas Kenma panjang lebar.

"Jadi?" tanya Kuroo yang masih tidak paham. Sungguh, disaat seperti ini harusnya dia cepat memahami Kenma tapi apa apaan otak lemotnya itu.

"Dia bilang semua ini demi masa depan gue. Bohong, masa depan gue udah bahagia tanpa ini semua."

Air mata yang Kenma tahan sejak tadi tak terbendung lagi. Haha, Kenma jadi cengeng sekarang.

"Gue capek. Gue pengen dia pergi dari hidup gue. Kedatangan dia malah merusak hidup gue." ucap Kenma.

Alisa, ia meremas tangannya. Dia sangat tidak menyangka. Kehidupan seorang Kenma Kozume ternyata sepahit ini.

Kuroo memeluk Kenma dan mengusap punggungnya pelan.

"hiks, gue gak butuh, gue gak butuh ibu kaya dia." ucap Kenma terisak di pelukan Kuroo.

"Dia bahkan gak pernah muncul dikehidupan gue sejak kecil. Dan tiba-tiba dia datang mengaku sebagai seorang ibu yang sangat merindukan anaknya. Nyatanya dia cuma mau manfaatin gue." ucap Kenma sambil sesegukan.

Sekarang Kuroo paham. Kenma kecewa, lelah, dan juga marah. Kenma menantikan sosok ibu sejak dulu. Ayahnya meninggal sebelum dia dilahirkan. Dan ibunya pergi ke luar negeri untuk pekerjaannya. Kenma dititipkan dirumah neneknya, tapi tidak lama kemudian neneknya meninggal. Bahkan saat neneknya meninggal ibunya tidak pulang untuk sekedar melihat.

Orang tua Kuroo kasihan melihat Kenma jadi mereka berinisiatif untuk merawatnya.

"Seorang ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, Ken. Hanya cara ibu lo yang salah." ucap Kuroo lembut.

Kenma mengangguk kemudian menjauhkan dirinya dari Kuroo dan mengusap air matanya.

"Alisa, lo jangan bilang ke siapa pun kalo gue ada disini." ucap Kenma menatap Alisa.

Alisa diam tak menjawab, dia takut, dia takut jika Kuroo akan terkena imbasnya. Alisa tau agensi yang di pimpin ibu Kenma adalah agensi berdarah dingin.

Mereka melakukan segala cara untuk membuat artis-artisnya menggapai puncak teratas. Dan mereka akan menghabisi siapapun yang berani mnghalangi jalan mereka.

Dulu dia sangat ingin masuk kesana, tapi setelah mengetahui kenyataannya dia memutuskan untuk masuk ke agensi lain.

"Ken, mau sampai kapan lo disini?" tanya Alisa. Akhirnya dia berani membuka suara.

"Entah." jawab Kenma singkat.

"Jangan sampai lo libatin Kuroo dalam masalah lo." ucap Alisa dengan nada dingin.

"Lisa, sayang, jangan gitu. Aku kan temen Kenma, bahkan hampir seperti saudara jadi kalo dia ada masalah gue harus bantu." ucap Kuroo.

"Tapi kamu harus tetap hati-hati Kuroo. Dan Kenma, kalo lo mau tetap disini jangan pernah sekali-kali mencoba keluar rumah. Gak ada orang yang gak kenalin wajah lo di sini." ucap Alisa.

"Ya, gue tau itu." jawab Kenma dengan senyuman diakhir.

"Lo yang sabar ya, sekarang lo gak sendiri lagi, ada gue. Gue bakal ngejaga lo, ngelindungi lo, apapun yang terjadi. Seperti dulu," ucap Kuroo dengan senyum lebarnya kemudian mengusap puncak kepala Kenma lambut.

Tbc.

Eccedenttesiast [KuroKen] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang