7. end

314 47 23
                                    

Tapi kenapa kau tak pernah menunjukkan sakitmu itu walaupun kau sedang sekarat.

|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

Hari itu, seharusnya menjadi hari yang sama seperti sebelumnya untuk Kuroo.

Dengan secangkir kopi hitam ditangannya. Dia berjalan, menuju ruangan dimana biasa dia bersantai.

Kuroo duduk di sofa. Tangannya terulur meletakkan kopinya di meja kemudian mengambil sebuah remot.

Kuroo menyalakan Tv nya, mencari saluran yang menarik baginya. Salah satu saluran berita menarik perhatiannya.

"Dini hari tadi Kenma Kozume, dia ditemukan tewas tak bernyawa di depan gedung apartemennya. Diduga dia bunuh diri dengan cara melompat dari balkon apartemen nya."

"Sang ibu yaitu nyonya Kozume menangis histeris tak percaya bahwa putranya meninggal begitu saja."

"Puluhan obat-obatan ditemukan di kamar apartemen Kenma Kozume. Diduga dia bunuh diri karena depresi berat."

"Ahh, Kenma ya?"

Kuroo, dia tersenyum. Sebuah berita yang membuat dia sakit dia dengar begitu saja.

Tak percaya, itulah yang ada dipikirannya saat ini. Tak percaya dengan apa yang baru saja reporter itu katakan.

Buliran-buliran air mata jatuh dari pelupuk matanya. Mengalir semakin deras membasahi pipinya.

"Kenma kan dirumahnya, mana mungkin dia meninggal." ucap Kuroo yang masih tidak percaya dengan berita itu.

Dia menulikan telinganya, tak mau mendengar apa yang akan reporter itu katakan lagi. Dia

Dirinya benar-benar tak bisa menerima semua ini. Baru beberapa minggu yang lalu dia berpisah dengan Kenma dan sekarang, Tuhan sudah memisahkan mereka untuk selamanya.

"ARGHHHHHHH"

Kuroo melempar remot Tv yang ada ditangannya kesembarang arah. Suara remot Tv yang mengahantam tembok dan terpecah menggema diruangan itu.

"Jadi ini, maksud lo yang gak bisa hadir dipernikahan gue?"

Tangannya bergetar, ia memeluk kepalanya dan menangis. Kuroo menarik rambutnya frustasi. Kuroo menutup matanya, tak mau melihat gambar apa lagi yang ditampilkan di Tv itu.

"Kenma, kau pasti bisa menjadi orang sukses. Jangan hiraukan hinaan orang yang menghina hobi bermain game mu itu. Jadikan semua itu menjadi motivasimu. Aku akan menuntunmu bila kau terjatuh. Aku juga akan membawamu terbang jika sayapmu rusak."

"I will definitely be your supporter!"

Kata-kata Kuroo itulah yang membuat Kenma bisa bertahan sampai ketitik tersuksesnya.

Tapi sayang, semesta punya jalannya sendiri. Dan waktu punya rahasianya sendiri. Siapa yang akan menyangka jika Kenma Kozume akan berakhir seperti ini.

Alisa yang baru saja sampai di rumah Kuroo langsung masuk begitu saja. Dengan langkah tergesa dan terburu-buru ia mencari keberadaan calon suaminya.

Alisa menemukan Kuroo yang duduk diatas sofa sambil memeluk lututnya. Alisa tahu, saat ini Kuroo sama sekali tak bisa menerima kenyataan.

Dengan langkah perlahan tapi pasti Alisa mendekati Kuroo. Tangannya terulur menyentuh pundak Kuroo yang bergetar karena menangis.

Kuroo yang tahu itu Alisa, menariknya hingga Alisa jatuh dipangkuannya. Kuroo memeluk Alisa erat. Ia benar-benar butuh pelukan saat ini.

Eccedenttesiast [KuroKen] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang