6.Maaf

220 37 1
                                    

Seorang Ibu seharusnya menjadi bintang untuk menerangi kehidupan anaknya.

|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

Kuroo POV

Samar-samar aku mendengar suara beberapa orang yang sedang berbicara. Siapa itu?

Perlahan aku membuka mataku. Pandangan pertama yang kulihat adalah kegelapan. Aku duduk disebuah kursi dengan tangan dan kaki yang terikat.

Kepalaku terasa berdenyut. Aku tidak bisa berpikir jernih saat ini.

Tiba-tiba saja lampu menyala, tidak terlalu terang, hanya remang-remang.

"Ohh jadi ini?"

Suara, suara seorang wanita. Aku mendongakkan kepalaku. Seorang wanita berambut hitam panjang memandangiku dengan tatapan yang sulit diartikan.

"S-siapa kau?" tanyaku terbata.

"Tunggu, apa kau Kuroo Tetsurou?" tanya wanita itu saat melihat wajahku.

Siapa dia, kenapa dia bisa tahu namaku.

Dia maju mendekat kearahku. Wajahku dicengkram oleh wanita itu.

"Lepaskan!" pintaku.

"Cepat katakan dimana Kenma!" ucapnya dengan nada penuh penekanan.

"Aku tidak tahu!"

"JANGAN BERPURA-PURA!" bentaknya. Kemudian dia menamparku.

/plak

Wajahku tertoleh ke samping, pipiku terasa panas dan kebas karena tamparannya.

Aku kembali menghadap wanita itu. Dia sudah memegang sebuah pisau.

Pisau ditangannya diarahkan tepat didepan leherku. Membuat diriku sedikit mendongak keatas.

"Ce-pat ka-ta-kan!" perintahnya lagi.

"Aku benar-benar tidak tahu!" jawabku.

/srett

"Akhhh," pekikku. Sebuah goresan yang tidak dalam dia goreskan dileherku.

"Aku tahu Kenma ada dirumahmu. Cepat katakan dimana dia sekarang!" bentaknya lagi.

Jujur, dia memang dirumahku tapi aku tidak tahu dimana dia. Mau ditanya 1000 kali pun jawaban ku akan sama.

"Aku tidak tahu!" jawabku lagi. Orang ini sepertinya tidak akan menyerah sebelum aku mengatakan dimana Kenma berada.

"Kalau kau bunuh aku sekali pun, jawaban ku akan tetap sama!" ucapku dengan nada sedikit tinggi.

"Oh benarkah?" tanyanya sedikit meremehkan.

Dia kembali menekan pisau itu di leherku.

"CUKUP MA!" teriak seseorang dari belakang sana. Disana gelap, aku tak bisa melihat apapun tapi aku tahu suara ini.

Dia mendekat, "Kenma?" gumamku.

"Kenma," ucap wanita itu, dia menjatuhkan pisaunya dan pergi mendekati Kenma.

Aku bernafas lega karena pisau itu tak berada di leher ku lagi. Tapi sekarang Kenma dalam kesulitan.

"Kemana aja kamu?" tanya wnaita itu dingin.

Sudah ku pastikan bahwa wanita ini adalah ibu Kenma. Nyonya Kozume.

"JAWAB MAMA KENMA!" bentak wanita itu.

Eccedenttesiast [KuroKen] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang