[END] Stereo Heart - 스테레오 하트

43 8 0
                                    

"Apa yang akan kita lakukan 10 tahun dari sekarang?"

"Sepuluh tahun dari sekarang, kita akan berusia 29 tahun."

..

..

..

..

Im Chaeri's POV

Sudah lama sekali hatiku tidak berdebar.

Aku menghabiskan hari demi hari dengan memikirkan liburan kami.

Kim Taehyung masih kesulitan mencari pekerjaan tetap, dan aku selalu lembur pulang malam karena bekerja. Hal ini membuat kami kesulitan untuk berkencan sampai benar-benar bertemu saat liburan.

Tapi tidak apa-apa, asal menyenangkan dan berakhir bertemu dengannya. Aku senang.

Aku sangat antusias karena akan menghabiskan waktu liburan hanya berdua.

Namun, sebelum dua hari keberangkatkan kami ke Jeju, Taehyung mengajakku untuk bertemu dan kami mengobrol di cafe seperti biasa.

"Kim Taehyung!" Aku mengeraskan suaraku. Pria itu hanya menunduk. "Bahkan, saat kau berkata terlalu lelah untuk bertemu atau membatalkan kencan kita, aku selalu mencoba mengerti." ujarku kesal.

"Tapi aku tidak bisa memahami ini." ucapku lagi. "Aku tidak menyangka ada wawancara mendadak," sanggah Taehyung tidak mau kalah.

Aku mengalah dan membuang napasku pelan, "Baiklah, kita tunda saja liburannya." ucapku pelan.

"Tidak bisakah kita batalkan saja?" ujar Taehyung tiba-tiba dan itu membuatku terkejut. "Apa?" aku mencoba memahami situasi.

"Kau tahu kan, aku terlalu sibuk belakangan ini," jawab Taehyung santai, tanpa merasa bersalah.

Saat seperti ini, aku benar-benar marah padanya.

"Kau memang tidak ingin berlibur sejak awal." sahutku sepihak karena aku tahu Taehyung merasakan hal itu dari awal aku mengajakknya berlibur.

Aku tersenyum samar, "Apa kau tahu betapa kerasnya aku menyiapkan semua ini dari beberapa minggu terakhir hanya untuk liburan kita?"

Taehyung menyela, "Kita bisa pergi lain kali." Aku menatapnya lurus, "Lain kali, kapan?"

Setelahnya, air mataku meledak dan aku menangis, "Kau tahu, aku sangat ragu-ragu mengajakmu berlibur waktu itu. Tapi, kenapa kau memperlakukanku seperti ini?" Aku menangis, tapi Taehyung hanya diam.

"Apa kini aku tidak ada artinya bagimu?" teriakku sambil menangis.

"Chaeri-ya-" sela Taehyung. "Kenapa kau bersikap seperti padaku akhir-akhir ini?" Aku semakin kesal dan marah di depannya.

Aku menangis, tapi Taehyung tetap diam tanpa mengatakan apa-apa.

Setelah hari itu, perlahan kami mulai terpisah dan sepekan berlalu begitu saja.

Dia bahkan tidak meneleponku sekalipun.

Aku terbangun dan menonton tayangan TV. Berita tentang sulit mencari pekerjaan di musim ini ada di mana-mana. Tiba-tiba aku teringat Taehyung.

Ini pasti juga sulit untuknya dan melelahkan.

Mungkin aku terlalu egois.

Paginya, aku mencoba datang ke apartemen Taehyung. Tanpa sengaja, di perjalanan aku melihat Taehyung di seberang jalan tengah mengobrol dengan Somin.

Go, Back! Diary!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang