03

5 1 0
                                    

Gadis itu bernama Aeera Danastri El Claretta, dan kerap kali di sapa dengan Aeera. Kini sedang membantu ibunya untuk menjaga toko yang mereka punya. Serta ia tidak lupa kewajibannya juga sebagai mahasiswi dengan mengerjakan tugas yang di berikan.

Iya Aeera memang sedang menjalani hari-harinya sebagai mahasiswi S1 di salah satu kampus islam yang ada di kota seberang. Karena kini segala kegiatan belajar mengajar harus di ada secara daring makanya ia tetap di rumah. Sebelumnya ia pernah juga masuk asrama sebentar ketika mendengar pembelajaran luring akan di adakan. Dan ternyata itu hanya berita burung saja. Akhirnya dia memutuskan kembali pulang ke rumah dengan pertimbangan beberapa hari yang ia lakukan bersama ibunya.

Kini Aeera sedang duduk di pojok toko serta laptop berada di depannya. Setelah ia berkutat cukup lama dengan tugas ia merasa bosan dan pusing karena tugasnya itu cukup menguras isi otak ia memutar play list musik yang ada di YouTube. Ia beberapa kali mengikuti lirik yang ia tahu dan ketika sampai pada list lagu yang berjudul 'Ragu' yang dinyanyikan anak komedian itu, dan kini sering terdengar ketika ia men-scroll aplikasi video musik itu.

Tak perlu kau ragu lagi
Cukup jalani dan rasakan
Oh oh my lady

Cukup kau di sampingku
Sempurnakan langkahku
Tuk menyusuri waktu

Cukup kau di sampingku
Berjalan bersamaku
Pastikan kau bahagia

Kau bertanya dengan rasa ragu
Seberapa besar cintaku padamu
Akan selalu ku jawab semua keraguanmu
Kan ku buktikan semuanya padamu

Aeera mengikuti lirik itu dengan perasaan yang sedikit nyesek. Biasalah anak muda yang sering tergoda akan yang namanya cinta.

"Tumbasss", samar samar Aeera mendengar suara orang dari depan toko. Ia pun bergegas berdiri dan melihat ternyata ada orang yang masuk ke toko.

"Iya cari apa?", Tanya Aeera sambil bergerak mematikan musik yang dia dengar sebelumnya.

"Cari sendal putih ini", ucap salah satu pembeli sambil mengangkat sendal putih yang ia maksud. Diangkat lah dua pasang sandal putih yang ia maksud itu.

"Mbak ini bedainnya gimana?", Tanya pembeli itu lagi.

"Yang ini ukuran 41 terus kalo yang ini 44", ucap Aeera dengan menunjuk sendal ukuran mana yang pembeli itu maksud.

"Boleh di coba?", Tanya pembeli.

"Boleh, tapi di alas i plastik dulu kalo coba, gapapa?", Jawab serta tanya Aeera. Lalu mengambilkan plastik baru untuk di gunakan pembeli itu.

"Enghh, iya gapapa", jawab pembeli itu setelah jeda yang ia ciptakan. Disertai dengan membuka plastik yang membungkus sendal tersebut.

"Pundi mbak plastik e", pinta pembeli itu ke Aeera.

"Niki", jawab Aeera.

"Kenapa mbak kok harus pakai plastik kalo nyoba", tanya pembeli.

"Biar ndak ngecap ke sendal e kan warna e putih", jawab Aeera.

" Ooo kabeh ya ngunu mbak?", Tanya pembeli.

"Ndak kabeh og, yang lain e ndak", jawab Aeera lagi. "Duhh kepo buanget to", Aeera membatin, kalau boleh jujur Aeera kurang bisa berinteraksi ramah dengan pembeli.

"Loh jadi cuma aku tok mbak seng ngene", ucap pembeli.

"Enggak gitu, maksud ku sendal yang lain e kalo nyoba ndak pakai plastik kok, khusus yang sendal putih harus pakai", ucap Aeera agak panjang. Dan dia sudah mulai merasa kurang nyaman.

"Ouh tak kirain, hehehe", jawab pembeli yang menurut Aeera agak aneh.

"Wes talah Bat seng iku ae", ucap seseorang yang menemani pembeli itu. "Sek talah coba yang ini dulu", jawab pembeli sambil membuka bungkus yang satunya. "Itu lo udah keliatan kebesaran, udah yang tadi ae lo", ucap temannya lagi.

Samar samar Aeera mendengar percakapan dua orang pembeli itu.

"Udah mbak yang ini aja", ucap pembeli serta menyerahkan uang 100 ribu rupiah.

"Engga ada yang kecil uang e?", Tanya Aeera setelah mengetahui bahwa uang yang diserahkan pembeli nominal besar.

"Ada dua ribu, hehehe", jawab Pembeli dengan nada bergurau.

"Ya ndak salah sih", ucap Aeera. "Tapi ndak ngunu anjir seng tak maksud peh kok yo angel ngene", batin Aeera menggerutu.

"Bentar ya", ucap Aeera serta berjalan kebelakang karena uang kembalian memang berada di ruang setelah toko.

"Mbak ndak ada deker to?, Atau alat buat voli?", Tanya pembeli setelah Aeera sudah kembali.

"Engga ada, ada ne kaos kaki bola", jawab Aeera meskipun menyeleweng dari pertanyaan, karena memang adanya juga kaos kaki bola.

"Duh ndak butuh mbak kalo kaos kaki bola, sebab aku ne pemain voli", ucap pembeli itu dengan nada bergurau. Hanya wajah bengong yang Aeera tunjukkan karena merasa aneh dengan pembeli ini.

"Cuma sekedar ngasih tau mbak", ucap pembeli itu setelah melihat wajah Aeera setelah terkekeh sebentar.

"Hehehe iya", ucap Aeera lirih setelah itu pembeli pun keluar toko. "Makasih", ucap Aeera agak keras setelah tau pembeli sudah keluar.

"Duh ada ada aja tu orang, aneh banget sihh", gerutu Aeera sambil berjalan ke belakang untuk minum karena ia merasa haus.

Ketika di belakang ia pun menemui keberadaan ibunya yang lagi berada di dapur kecil itu.

"Buk seng tumbas maeng no aneh", ucap Aeera tiba-tiba karena memang dia seperti itu ada hal aneh, atau baru ia akan bercerita ke ibunya.

"Aneh nyapo nduk?", Jawab ibu Aeera menanggapi ucapan anaknya itu.

"La kan tanya "ada deker mbak", ya terus mantun iku tak jawab "engga ada, ada ne kaos kaki bola", terus di jawab "Duh ndak butuh mbak kalo kaos kaki bola, sebab aku ne pemain voli", kan aneh buk tiba-tiba dia bilang gitu, terus kenapa juga harus bilang gitu, aishhh", ucapa Aeera menjelaskan apa yang ia alami barusan.

"Hahahahaa kamu ki yo aneh tanya e deker mbok jawab kaos kaki bola, nduk nduk", jawab ibunya sambil tertawa mendengarkan cerita anaknya.

"Wes lah buk tak lanjut ngerjak no tugas ae", ucap Aeera setelah minum sebentar tadi ketika ibunya menjawab ceritanya.

Aeera pun berjalan kembali ke pojok toko untuk melanjutkan mengerjakan tugas yang di berikan dosennya.

"Hehehehe Cuma sekedar ngasih tau mbak"

Entah kenapa yang ada di otak Aeera sekarang interaksi dengan sang pembeli tadi terus berulang-ulang di kepalanya.

"Aisshhhh ngapain terngiang-ngiang suara dia terus, fokus Raaa fokus deadline lo bentar lagi ayooo, jangan hirauin suara ituu, ayokkk lo bisa Raaa menyingkirkan suara itu, aneh banget lo hari ini", monolog yang Aeera lakukan sebab dia sudah mulai kesal dengan dirinya sendiri.

Setelah berperang dengan dirinya sendiri dengan memakan waktu yang lumayan panjang. Akhirnya ia kini sudah fokus lagi kepada tugas yang deadline-nya di depan mata.

03-12-2021

AnargyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang