BONUS : MIXED FEELINGS

476 52 13
                                    

QUICK NOTE :

Chapter ini bukan termasuk ke dalam main plot cerita. Mengambil tempat satu bulan yang lalu dari chapter sebelumnya, sehari setelah pertandingan quidditch Gryffindor dan Slytherin.

See below the chapter for further explanation.

▬▬▬▬▬

"Ha! Jelek sekali!"

"Bisa diam tidak?! Aku sudah mencoba, tahu!"

Eilaria mencoret-coret halaman buku yang ada di depannya, kemudian mengempaskan pena bulu yang ada di tangan kirinya ke atas meja. Menyandarkan punggung di kursi, ia melirik Cleve yang sedang tertawa mengejek. "Apa yang kau tertawakan, hah?!"

Alih-alih menjawab, Cleve malah tertawa semakin keras sembari memukul-mukul. Saking puasnya, laki-laki itu sampai kehabisan napas, butir bening menggantung di sudut matanya.

Miley, yang duduk bersebelahan dengan Eilaria, tak jauh berbeda dari laki-laki itu. Keduanya sama-sama menertawakan tulisan tangan sang gadis bermanik biru gelap, yang mereka bilang bahkan bayi pun bisa menulis lebih bagus daripada itu.

Semuanya gara-gara kejadian di lapangan quidditch kemarin siang. Dua pukulan bludger yang diberikan oleh beater Slytherin mengenai Eilaria saat itu. Yang pertama mengenai bagian belakang kepalanya, tidak menyebabkan cedera apa-apa selain pening yang ia rasakan beberapa saat setelahnya. Bagaimanapun, pukulan kedua, yang mengenai bahu dan pangkal lengan kanannya, menyebabkan cedera yang cukup serius.

Bahunya retak. Sebenarnya tidak begitu parah kalau saja ia tidak memutuskan untuk memukuli Draco setelah pertandingan. Sayangnya, menjadi seorang Eilaria Diggory, gadis itu malah menghujani sang laki-laki dengan pukulan tangannya setelah mendengar ucapan kurang ajar yang chaser Slytherin itu lemparkan kepada Harry, Fred, dan George. Cedera di bahu kanannya memburuk, membuatnya harus mengenakan penyangga lengan dari kain hingga sihir yang diberikan Madam Pomfrey untuk menyembuhkan bahunya bekerja.

Hingga saat itu, Eilaria tidak diperbolehkan untuk menggunakan tangan kanannya. Hal itu membuat sang gadis jengkel, mengingat hampir seluruh aktivitasnya memerlukan tangan kanan. Menulis, mengayunkan tongkat, ia tidak bisa melakukannya dengan benar jika tidak menggunakan tangan kanan.

Itu kenapa ia berada di perpustakaan hari itu. Cleve mengusulkan agar Eilaria berlatih menulis dengan tangan kiri, yang malah berakhir menertawakan sang gadis karena melihat tulisan tidak beraturan itu.

"Tidak seburuk itu, kok." Ashton tersenyum hangat, berusaha membesarkan hati Eilaria. "Lagipula, ini hanya untuk beberapa hari, 'kan? Bahumu akan segera pulih. Tidak ada yang tidak bisa disembuhkan oleh sihir Madam Pomfrey."

Eilaria mendengus pelan. "Tetap saja merepotkan."

"Salah sendiri." Cleve berkomentar, masih dengan sisa tawa. Laki-laki itu mengusap sudut mata dengan punggung tangan, kemudian menyandarkan tubuh ke sandaran kursi. Senyum main-main terpahat di wajahnya. "Sudah tahu sedang cedera, kau malah menghajar Malfoy sampai dia pingsan."

"Dia pantas menerimanya, tahu!"

Eilaria merengut, menoleh ke arah Miley dan Ashton yang menjawab ucapan Cleve secara bersamaan. Dua temannya itu menatap satu sama lain, seakan kaget karena sudah mengatakan hal yang sama.

"Kenapa kalian berkata begitu?"

"Harusnya kau lebih tahu, Eil. Kau yang memukulnya," tutur Miley. "Bagaimanapun, dialah yang membuat lagu sialan itu. Dia yang menyebabkan Ron gugup saat pertandingan. Jadi, aku tidak akan menyalahkanmu karena aku anggap dia pantas diberi pelajaran."

Path || D. MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang