- first meet -

8.8K 1K 135
                                    

Hi!
















Yoshi menatap miris isi dompetnya. Tinggal tersisa dua lembar uang dan sialnya itu harus cukup untuk dua minggu ke depan, rasanya Yoshi ingin menangis saja. Sungguh menjadi anak rantau tidak semudah yang ia pikirkan

Tinggal jauh dari orang tua untuk menuntut ilmu sangat menyulitkan, apalagi di ujung bulan seperti ini. Bukannya Yoshi boros, hanya saja keperluan tambahan sebagai mahasiswa arsitektur cukup membuat dompetnya kosong. Yoshi tentu merasa tidak enak jika harus meminta uang tambahan

Ditengah kebingungannya, tepukan di bahunya membuat fokusnya teralih. Yoshi mendengus, itu Junkyu, teman yang di kenalnya saat masuk dunia perkuliahannya

"Apa?" Kata Yoshi malas

"Sisa duit lo berapa bulan ini?"

Menggedikkan bahu, pemuda manis itu menunjukkan dompetnya, "sisa dua ratus, harus cukup sampai dua minggu kedepan" katanya lesu

Junkyu menggebrak meja spontan, "PAS! gue ada kerjaan buat lo"

Yoshi menatap Junkyu penuh harap, "serius lo? Kim Junkyu bener kan? Lo lagi gak bercanda? Kalo lo bercanda, pokonya gue bakal cepuin Haruto lo selingkuh sama Noa"

Pemuda Kim itu menepuk lengan Yoshi cukup keras, "heh! Awas aja lo cepu, gak bakal gue traktir baso tahu lagi"

"Ck! Iya-iya. Jadi gimana ini serius ka- eh tunggu! Kerjanya halal kan? Bukan yang sugar daddy gituu?"

Ya bagaimana pun, ini Kim Junkyu pemuda dewasa yang masih suka bercanda di situasi apapun, Yoshi harus berhati-hati jangan terlalu menaruh harapan padanya

"Ini halal Yoshi, pahala juga malah. Lowongannya tuh jadi private tutor anak SMA kelas 11"

"Serius lo? Astaga! Iya gue mau Junkyu gue mau" katanya semangat dengan mata mengkilat penuh harap

"Ok ok. Ntar gue hubungin Haruto"

"Haruto yang butuh private tutor?"

"Bukan Haru, tapi temennya, So Junghwan"

Yoshi mengangguk paham. Ok, So Junghwan. Yoshi penasaran bagaimana So Junghwan ini, dia harap calon muridnya itu mempunyai pribadi yang hangat dan ramah

"Eh, ngomong-ngomong si Junghwan Junghwan ini mau gue ajarin pelajaran apa? Kalau pelajaran agama gue nyerah deh"

Junkyu memutar bola matanya malas, "iya-iya gue tau lo jauh dari Tuhan, kalem aja, tuh anak cuma minta ajarin mtk sama kimia"

Yoshi kembali mengangguk paham. Matematika dan Kimia tidak begitu sulit untuk Yoshi, itu dua pelajaran favoritnya saat duduk si bangku sekolah menengah atas

"Jadi ntar minggu Junghwan minta ketemuan di kedai es krim deket alun-alun. Lo datang aja sekitar jam 10-an, ntar gue kirim kontaknya. Dah gitu aja! Gue mau makam siang dulu bareng Noa, semangat Yoshi!!!"

Yoshi melambaikan tangannya, "semangat juga selingkuhnya Junkyu, bye bye" katanya dengan nada bicara meledek, membuatnya mendapat acungan jari tengah dari pemuda koala itu





Sudah sekitar 30 menit Yoshi menunggu di cafe yang di janjikan. Matanya melirik kesana-kemari mencoba mencari orang yang sama dengan foto So Junghwan yang ada di profil. Tapi nihil, calon muridnya itu seakan tidak peduli dengan pertemuan pertama mereka

Yoshi putus asa, pikiran buruk mulai memenuhi otaknya tentang kemungkinan dia akan di tendang dari tempat kosnya dan berakhir di pinggir jalan

Yoshi menggelengkan kepalanya cepat, tangannya memukul kepalanya, mencoba menyingkirkan pikiran negatif itu

Pergerakan Yoshi itu membuat seorang pemuda yang baru datang menahan tangan Yoshi agar tidak terus memukul kepalanya

"Lo ngapain njir? Kayak orang gila mukul-mukul kepala"

Yoshi mendongkakkan kepalanya untuk melihat siapa orang yang menghentikannya, tanpa sadar bibirnya mengerucut, "gue lagi nungguin orang, tapi orangnya gak dateng-dateng" lirihnya dengan mata berkaca-kaca

"Pacar lo?"

"Bukan pacar, tapi calon murid gue. Duh, gue bingung banget, kalo dia gak jadi les ke gue, dua minggu ini gue makan apa dong" ucap Yoshi mengutarakan isi hatinya

"Tunggu! Lo Yoshi? Kanemoto Yoshinori?"

Yoshi membolakan matanya, kemudian mengangguk semangat, "kok lo tau?!!"

"Gue So Junghwan, calon murid les lo"

Mata Yoshi semakin membola mendengar penjelasan orang asing didepannya

Dengan sekali gerakan, Yoshi bangkit dan memeluk Junghwan erat, "Lo Junghwan? Astaga lo kemana aja? Gue nungguin tauu"

Junghwan kaget, ada apa dengan calon private tutor-nya ini? Junghwan tidak salah memilih kan?

"Iya-iya ini Junghwan. Lepas dong, kita dilihatin orang-orang" tangannya berusaha untuk melepaskan pelukan Yoshi, tapi percuma Yoshi semakin mengeratkan pelukannya

"Diem dulu ih! Gue lagi seneng tau"

Memilih mengalah, yang lebih muda membiarkan tubuhnya di peluk se-erat mungkin dengan orang yang bahkan belum mengenalnya selama 5 menit

Akhirnya setelah meredam kebahagiaannya, Yoshi melepaskan pelukan keduanya

"Hehe~" ucap yang lebih tua menyunggingkan senyum manisnya

Mendengus kesal, Junghwan memilih mendudukkan dirinya

"Gue gak mau basa-basi. Yang jelas gue butuh bantuan lo di pelajaran matematika sama kimia. Jadwal les, senin, kamis, sabtu. Senin, kamis jam 5 setelah gue pulang sekolah dan sabtu jam 9 pagi. Tempatnya di rumah gue, gimana? Ada yang mau di rubah?"

"Emm, bayarannya?"

"Terserah lo, kalo cara ngajar lo ada hasil di gue, otomatis bayaran lo lebih gede"

"Okay Junghwan!"

"Udah gitu aja gu-"

"Tunggu Junghwan"

Junghwan menaikkan sebelah alisnya, "kenapa?"

Tidak langsung menjawab, Yoshi malah mengulurkan tangannya, "ayo jabat tangan, ini hari pertama kita"

Junghwan semakin bingung dengan tingkah pemuda di depannya ini dan apa tadi? Hari pertama. Perkataannya sedikit ambigu, hari pertama kan bisa merujuk ke banyak hal, hari pertama berkencan misalnya

"Harus?"

Yang lebih tua mengangguk, "harus! Ayo" Yoshi melirik tangannya yang sudah mengulur

Mendengus malas, Junghwan akhirnya membalas uluran tangan Yoshi yang di sambut senyum cerah dari yang lebih tua

"Jadi sekarang gue resmi jadi private tutor lo kan?" Katanya yang di balas anggukan kepala dari Junghwan

"AAAA MAMA AKHIRNYA YOSHI BISA KERJA"

Junghwan memutar bola matanya kemudian memilih pergi meninggalkan Yoshi tapi tangannya kembali di tahan oleh yang lebih tua

"Tunggu! can we hug one last time? Please"

Bukannya Yoshi aneh, hanya saja ini caranya untuk mengungkapkan perasaan senangnya

"Nope Mr. Kanemoto, there will be no more hugs between us. I will go now, thanks for your time"

Matanya memicing menatap kepergian si calon murid. Huft, ekspetasinya mempunyai murid ceria dan hangat hilang sudah, yang ia dapatkan malah murid cuek yang kata-katanya menusuk hati

Ya, Yoshi hanya bisa berharap semuanya berjalan dengan baik. Semoga saja

























Alurnya gak bakal rumit dan minim konflik karena nyari book HwanShi yang ringan tuh susah banget anjir!

private tutor; HWANSHI [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang