Hi!
"Wan, private tutor lo oke juga"
Seungcheol, kakak sepupu Junghwan memulai pembicaraan
Junghwan menolehkan wajahnya, "oke gimana maksud lo?" tanya Junghwan dengan wajah tidak santai
"Ya oke aja. Mukanya manis, gemesin gitu, walupun rada nge-gas tapi dia tipe gue banget"
"Terus?"
"Bagi nomor nya dong. Bantuin abang lo pdktan Hwan, gue capek jomblo mulu"
Junghwan memutar bola matanya malas, lantas menujukkan layar wallpaper ponselnya yang terpampang wajah manis Yoshi
"Pacar gue, gak usah ganggu"
Seungcheol menatap si adik sepupu tidak percaya, "hah?"
"Hah hoh hah hoh, budeg lo? Yoshi, private tutor gue yang kata lo manis gemesin itu pacar gue"
"Anjir! Bocil kayak lo udah punya pacar? mana pacar lo manis banget lagi. Wan sumpah, pacar lo buat gue aja boleh ga? Gue beliin jco selusin deh"
Junghwan menepuk kepala Seungcheol cukup keras, sehingga membuat yang lebih tua meringis, "gak usah ngadi-ngadi, udah ah gue mau cabut"
"Mau kemana anjir? Ini udah jam 8 malem cil! " Seungcheol sedikit meninggikan suaranya karena si adik sepupu sudah berjalan menjauh, mengambil hoodie dan kunci motornya
"Mau nginep di rumah temen gue. Bilangin mama, gue gak bakal pulang"
—
Tunggu, tadi Junghwan bilang dia akan menginap di rumah temannya? Haha, bohong. Nyatanya sekarang pemuda kelahiran februari itu sudah berada di depan pintu kamar kost si kekasih
Cukup lama Junghwan menunggu, sampai akhirnya Yoshi membukakan pintu
"Tum—"
Belum selesai Yoshi berbicara, si dominan lebih dulu menariknya kedalam pelukan. Menenggelamkan wajahnya di leher beraroma citrus milik Yoshi
"Lo kenapa?" Kaget Yoshi sambil mengusap punggung lebar yang lebih muda
Junghwan menggeleng, masih bertahan di posisinya, malah semakin mengeratkan pelukannya
"Et dah, nih bocah dua! tolong, kalo mau nge-drama jangan diluar kamar"
Yoshi memutar bola matanya malas, "iye pak yanto, ini saya masuk nih"
—
Di kamar, Yoshi kira Junghwan akan kembali ke sikapnya yang biasa. Cuek, tsundere dan menyebalkan, tapi ternyata Junghwan masih tetap bersikap manja padanya. Yoshi seakan mempunyai putra yang tidak mau ditinggal kemanapun
"Wan sumpah lo kenapa sih? Lepas dulu njirr, gue mau ambil HP" Yoshi berusaha melepaskan tangan si kekasih yang masih setia melingkar di pinggangnya
"Ya ambil aja, repot banget lo"
Yoshi menghela nafas lelah, lantas memukul kepala si kekasih kesal, "tangan lo ngehalangin sapi!"
Junghwan melonggarkan pelukannya, menatap si kekasih, membuat yang ditatap mati-matian menahan raut wajahnya agar tetap datar walaupun hatinya berdebar kencang
Cup
Satu kecupan Junghwan daratkan di bibir Yoshi, "jangan HP dulu, gue mau peluk lo sampe puas" Junghwan kembali memeluk si kekasih erat
Yoshi mendecak kesal, lantas mendorong si kekasih hingga sepenuhnya berbaring di kasurnya. Selanjutnya Yoshi ikut berbaring di sebelah yang lebih muda, kembali memeluk si dominan
"Lo kalo ada masalah cerita Wan. Gue gak siap kalo lo clingy gini" Yoshi menepuk-nepuk punggung Junghwan
"Lo punya gue"
Yoshi membolakkan matanya, cukup kaget dengan pernyataan tiba-tiba Junghwan, "hah?"
"Lo punya gue. Jangan centil apalagi sampe binal ke orang lain, cukup ke gue aja" Junghwan berucap serius
"Kapan gue binal anjing?!"
Junghwan sedikit mengigit pipi Yoshi gemas, "selama ini lo gak nyadar apa gimana?"
Yoshi merotasikan matanya. Tidak mau membahas lebih lanjut, si manis lebih memilih membenamkan wajahnya di leher si dominan
"Bang Seungcheol nanyain lo, kayaknya dia suka sama lo" Jelas Junghwan, perlahan tangannya melingkar manis di pinggang si kekasih
Yoshi sedikit mendongakkan wajahnya, "bang Seungcheol siapa?"
"Yang ditangga sama lo waktu itu"
Yoshi mengangguk paham, sekarang dia mengerti kenapa Junghwan bersikap manja padanya sedari tadi
"Ohh, yang ditangga itu. Cakep sih, tipe-tipe sugar daddy gitu ya"
Junghwan memundurkan wajahnya agar bisa bersitatap dengan Yoshi yang tengah menyunggingkan senyum menyebalkan
"Dih? Gue bilang kan jangan centil sama yang lain"
"Abang lo ganteng sih, dia udah kerja belom? Lo tau ga, cita-cita gua pas SMA tuh mau punya sugar daddy tipe-tipe abang lo tauu"
Junghwan mendecak kesal, lalu menghujani wajah Yoshi dengan kecupan ringan
"A—mmm Junghwan stop" Yoshi berusaha menahan Junghwan agar berhenti mengecupinya
"Ngomong apa tadi hmm? ngomong apa"
"Ahahah no! gak, tadi bercanda dong Aa—hmmp"
Bibir Yoshi dibungkam Junghwan dengan bibirnya, menyesap nya beraturan, membawa si manis melayang merasakan sensasinya
"Ampun ga?"
"Iya ampun, ochi minta maaf"
Junghwan terkekeh geli, sekali lagi mendaratkan kecupan di dahi yang lebih tua, "good boy"
Si dominan kembali membawa Yoshi ke pelukannya, "sekarang diem, bobo aja"
—
15 menit berlalu, benar saja Junghwan sudah terlelap dengan si manis di dekapannya. Sementara Yoshi masih terjaga, jam 9 malam masih terlalu pagi untuknya sebagai mahasiswa arsitektur
Sambil memandangi wajah tampan si kekasih, Yoshi terkekeh kecil. Dia benar-benar menikmati Junghwan dengan sikap manja dan posesif nya
Seungcheol, Yoshi harus berterimakasih padanya
Ah, benar juga. Haruskah ia memanfaatkan keberadaan kakak sepupu untuk mempertahankan sikap posesif Junghwan?
Perlahan, jari-jari mungil Yoshi merambat masuk ke saku hoodie Junghwan. Mengambil benda pipih hitam, milik si kekasih
Menekan tombol power, Yoshi tersenyum senang saat mendapati foto dirinya yang dijadikan wallpaper oleh Junghwan
Beralih ke aplikasi chat, Yoshi mencari kontak Seungcheol lalu menyimpan kontaknya di ponselnya
Mencetak senyum miring, Yoshi mulai mengetikkan beberapa pesan
kkeut!!
KAMU SEDANG MEMBACA
private tutor; HWANSHI [√]
Romance[END] Junghwan yang cuek bisa luluh gara-gara private tutor nya yang gemesin