Junghwan melempar ponselnya asal, ia kesal dengan balasan pesan si kekasih. Jujur saja, keadaan Junghwan sekarang tidak bisa dibilang baik-baik saja. Badan hangat, tenggorokan kering, juga hidung yang terus menerus mengeluarkan air. Itu akibat pulang naik motor saat hujan tanpa memakai pelindung apapaun
Dan ya, sekarang Junghwan terbaring lemah menunggu semangat dari ayang yang tengah asik berselingkuh dengan murid barunya itu. Tidak-tidak, sebenarnya itu hanya pikiran berlebihan Junghwan. Yoshi mana mungkin berselingkuh, kan?
Daripada melanjutkan berpikir yang tidak-tidak, lebih baik Junghwan tidur. Siapa tau saat bangun Junghwan langsung dihadapkan dengan yang Maha Kuas— eh?! Dengan Yoshi maksdunya
—
"Kayaknya cukup buat kali ini. Buat biologi kita lanjut besok ya"
Itu Yoshi, menutup sesi belajar tambahannya dengan Ni-ki di selasa sore kali ini
"Gue pergi, makasih buat camilan nya"
Kembali Yoshi membuka pembicaraan, berterimakasih atas camilan yang disediakan Ni-ki. Ngomong-ngomong, keduanya belajar dikediaman si murid, lebih tepatnya di kamar bernuansa gelap milik Ni-ki
"Udah sore, gue anter"
Ni-ki bersiap, bangun dari duduknya dan segera mengambil jaket untuk melindungi badannya dari dinginya angin sore
Yoshi menggeleng sebelum mengucapkan penolakan. "Gak usah, gue mau ke rumah Junghwan"
Ni-ki diam, menatap Yoshi yang masih duduk di kasurnya. "Gue gak suka" Ucapnya penuh penekanan
Yoshi? Tentu saja ia bingung. Tatapan Ni-ki berbeda, lebih tajam dari biasanya
"Lo kenapa?"
Tidak langsung menjawab, pemuda sekolah menengah pertama itu memilih menghampiri Yoshi, duduk di sebelah si pengajar
"Gue gak suka lo sama Junghwan. Diem disini, jangan pergi"
Ni-ki melingkarkan tangannya di pinggang Yoshi, kepalanya juga ia sandarkan di bahu yang lebih tua
"Junghwan sakit, gue harus pergi"
Yoshi tetap menolak, tapi tangannya merambat naik untuk memainkan surai si murid acak
"Pacar lo bukan cuma Junghwan kan, kita juga butuh waktu berdua"
Ni-ki menegakkan badanya, perlahan condong kedepan, kearah Yoshi. Tangannya juga terangkat, membelai lembut pipi yang lebih tua
"Riki..." Lirih Yoshi, menatap sayu kearah Ni-ki
Tidak ada balasan, Ni-ki terus mendekat sampai Yoshi jatuh terbaring. Posisi mengukung dengan bibir keduanya yang bertaut
Tangan Yoshi melingkar dileher Ni-ki, juga yang lebih muda mengeratkan rengkuhannya dipinggang yang lebih tua
Saling melumat, menggigit, juga menyesap sampai suara lenguhan keluar dari mulut Yoshi. Mereka menikmatinya, sangat
"Gue sayang lo, Yoshi" Ungkapan cinta dari Ni-ki setelah pagutan panas mereka tadi
"Yoshi sayang Riki juga, sayaaang banget"
—
Terdengar nafas memburu dari Junghwan. Keringat bercucuran juga jantungnya yang berdebar begitu cepat
Menempelkan telapak tangannya di dahi, Junghwan merasakan panas menjalar ditubuhnya. Sudah dipastikan, ini pasti demam
Pantas saja tadi Junghwan bermimpi aneh. Iya! Mimpi aneh yang terasa nyata
Yoshi-nya.., kekasih manisnya itu berselingkuh dengan murid barunya. Huuft, untung saja itu hanya mimpi
Tapi tetap saja, tiap kejadian itu benar-benar terasa nyata. Astaga, menganggu pikirannya saja
Memilih sedikit tenang, Junghwan mengambil ponselnya. Sudah jam 6 sore hari, lalu dimana Yoshi berada?
KAMU SEDANG MEMBACA
private tutor; HWANSHI [√]
Romance[END] Junghwan yang cuek bisa luluh gara-gara private tutor nya yang gemesin