Tears'

359 22 7
                                    

~^~^~^~^~^~

Hari ini adalah hari pertamaku,Dan teman-teman kelas XI ujian akhir semester,semoga saja kami bisa menyelesaikan soal-Nya dan mendapatkan nilai yang memuaskan.

Aku sarapan pagi dengan seorang diri,Leo dan ayah masih di rumah sakit.

~^~^~^~^~

Ms.Stephanie mulai membagikan soal ujian.

"semoga soal nya mudah" ucapku sambil membuka soal-Nya.

30 menit berlalu--

Aku sudah mengerjakan setengah soal-Nya.

"Sedikit lagi!" ucapku bersemangat.

Akhirnya aku selesai juga, aku langsung keluar dari kelas dan pergi ke perpustakaan.

Krystal menepuk pundakku, dan dia bertanya kepadaku "Soalnya susah tidak?".

"Easy" jawabku percaya diri.

"kalau gampang seharusnya sebelum 30 menit Sudah selesai" Krystal menyombongkan dirinya Karena dia pertama yang selesai.

"iya deh yang pertama" ucapku.

"Aku kan lebih pintar darimu" ucapnya sambil menyindirku.

"kita lihat saja nanti, siapa yang ranking nya lebih tinggi!" ucapku.

"Oke, jika aku lebih tinggi kau harus menuruti perintahku. Dan, jika kau lebih tinggi sebaliknya, aku yang akan menuruti keinginannu" Tantang Krystal.

"OK, siapa takut?" aku menerima tantangan-Nya.

~^~^~^~^~

Ujian kedua berlangsung dengan Mata pelajaran Kimia.

"Ayo pensil kita berjuang!" ucapku kepada pensil kesayanganku.

Ternyata ketika aku berbicara dengan pensilku itu, Sensei Atsushi melihat nya dan tersenyum,"Sedang apa kau?" Tanya-Nya.

"Eh, tidak aku hanya terlalu bersemangat Sensei!" ucapku sambil menahan rasa malu.

lalu sensei memberikan soal kimia-Nya. Aku mengerjakan nya dengan semangat, Karena aku sangat menyukai pelajaran Kimia.

35 menit aku selesai mengerjakan-Nya, kulihat Krystal sedang kesusahan. Aku tersenyum ke arah nya tanda meledek.

mulut nya berbicara tanpa suara,"wae?!" katanya.

"Anyi.." aku menjawab.

"Krystal,Kelvin Ada Apa? mengapa kalian saling menatap?, jangan katakan kalau kalian sedang berbuat curang" sensei Atsushi menegur.

"Tidak Sensei! aku hanya..." pembicaraanku tertutup saat Mr.Mikael masuk kedalam kelasku.

"Ada apa Mr. Mikael?" Tanya sensei Atsushi.

"Maaf mengganggu, Ibu Ahn kelvin datang ke sekolah untuk menjemput Kelvin" jawab Mr.Mikael

"Kelvin kau sudah selesai?" Tanya sensei Atsushi.

"Sudah sensei.." aku menjawab.

"ikut saya tuan Ahn, ibumu menunggu di lobby sekolah" ucap Mr.Mikael. aku menuruti ucappan Mr.Mikael.

Ibu datang menghampiriku dengan tergesa-gesa,"Ada apa?" tanyaku kepada-Nya tanpa melihat muka nya.

"ikut Ibu saja, Ibu akan menjelaskan nya di mobil" jawab Ibu sambil menarik tanganku.

Aku menarik tanganku dan berkata,"Jelaskan saja disini!".

"Kelvin! kau akan menyesal jika kau tidak ikut Ibu secepatnya!" ucap Ibu.

"Mengapa aku harus menyesal?" tanyaku lagi.

"AYAH MU SEKARAT KELVIN!" tangisan Ibu meledak.

aku tidak percaya, bukan nya ayah hanya sakit 'Tifus' saja?.

"Jangan bercanda Ibu!" aku membentak Ibu.

"Ibu tidak bercanda!" jawab ibu.

Aku langsung menarik kunci mobil yang Ada di tangan Ibu Dan berlari ke Mobil yang di bawa Ibu, lalu mengendarainya.

"Pelan-pelan nak!" ibu berteriak Karena aku membawa Mobil nya dengan cepat Dan tidak peduli dengan Mobil yang Ada di sampingku.

Akhirnya kami sampai di rumah sakit. aku berlari mencari kamar ayah dengan tergesa-gesa, saat sudah menemukannya aku langsung membuka pintu kamar ayah.

kulihat Leo yang sedang menangis Dan ayah yang sedang berbaring lemah di kasur.

"Ayah.. Ada APA ayah?" tanyaku sambil mengguncang-guncang tubuh Ayah.

"Tidak apa-apa" jawab ayah lemas.

"Apa yang ayah rasakan?" Tanyaku cemas.

"Hanya pusing" jawab nya lagi.

Mata ayah sudah tidak konsentrasi melihat, bola Mata nya terus berputar-putar.

"Kelvin... Leo.. jika ayah sudah tidak Ada, tolong jaga ibu-mu dan bahagiakan dia" ucap ayah sambil memegang tanganku erat.

Tangannya memegang tanganku dengan sangat kuat, lalu melemah-melemah dan akhirnya berhenti memegang tanganku.

"Ayah? Ayah?!" detak jantung nya sudah tidak terdeteksi.

Dokter datang untuk memeriksa ayah. tangisanku pecah seketika.

Ibu dan Leo memelukku.

'Ini mimpi, Ini pasti mimpi!' aku menggeleng-gelengkan kepalaku tidak percaya.

Dokter menghampiri kami ber-3,Dan berkata"Nyawa nya sudah tidak dapat di tolong".

Ibu langsung tersungkur di lantai rumah sakit. aku berusaha menahan untuk tidak mengangis, tapi tidak bisa, tangisanku juga pecah.

~^~^~^~^~

Ayah sudah di pakaikan jas dan di masukkan kedalam peti, dia terlihat tampan sekali,aku tersenyum.

Aku dan Leo mengganti bajuku menggunakan baju warna hitam.

"Apa kau masih sedih?" Tanya Leo.

".." aku hanya tersenyum.

kami ber-3 berdiri di depan makam ayah, ibu masih saja menangis.

"berhentilah menangis! kau.." aku tak sanggup melanjutkan kata-kataku.

yang kutahu hanya, ayah sangat mencintai ibu dan ingin kembali membangun rumah tangga, tapi ibu menolak karena di hati ibu sudah Ada lelaki lain. Itu yang membuatku membenci wanita ini.

teman-temanku juga datang ke pemakaman.

"Turut berduka cita" ucap Krystal.

"terimakasih" jawabku.

"turut berduka cita Vin" ucap teman-temanku yang lain.

"Terimakasih teman-teman" aku tersenyum tipis.

sudah 3 jam kami ber-3 berdiri. pegal sekali rasanya kakiku.

"Ayo kelvin, kita pindahkan barang-barang kita ke rumah ibu" ucap Leo.

"kita akan tinggal di rumah ibu?" tanyaku tidak yakin.

"iya.. Ini demi ayah, ayah yang meminta" jawab Leo.

"hm.. baiklah" jawabku dengan terpaksa.

aku mengambil barang-barangku yang berada di apartment ayah. sedih sekali rasanya meninggalkan apartment ini.

"Sudah?" Tanya Leo tiba-tiba.

"Ya sebentar, kau masuk Mobil saja duluan" ucapku.

"baiklah"

~^~^~^~

Aku masuk kedalam kamar lamaku. kejadian terakhir Itu membuatku membenci kamar ini.

~^~^~^~^

2 part lagi selesai.. sori ya gue sibuk banget sekarang. keep vote and comments -KELVIN-

Love me Harder(Complited)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang