2 minggu sudah berlalu sejak acara penyuluhan kesehatan remaja di SMA 1. Program pemerintah juga sudah selesai dilaksanakan oleh Juna beserta Tim dengan hasil yang memuaskan . Hari ini dia harus menunaikan janji yang sudah dibuatnya bersama dengan Dinda dan seluruh murid-murid SMA 1. Selama 2 minggu ini Dinda dan Juna tak pernah bertemu. Mereka hanya sesekali berkirim pesan untuk keperluan acara penyuluhan lanjutan. Juna sudah menyiapkan materi dan mengosongkan jadwalnya. Dia ingin focus dengan acara ini dan menikmati makan siang bersama dengan Dinda. Juna sudah tak sabar ingin menggoda Dinda yang selalu jutek atau merajuk saat bersamanya.
Murid-murid sudah berkumpul di Aula sekolah sejak bel tanda istirahat kedua berbunyi. Jam pelajaran terakhir akan dikosongkan dan diisi penyuluhan dan diskusi bersama dengan Juna. Dinda berperan sebagai moderator dan Sie Acara dibantu beberapa pengurus Osis. Dinda menikmati berkerjasama dengan murid-muridnya. Mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab, bekerjasama dalam tim, dan belajar berorganisasi.
Memasuki ruangan di dampingi Dinda membuat seluruh murid-murid bersorak dengan heboh. Mereka semua menyukai Dinda dan Juna sampai dalam tahap Fans. Juna seperti biasa muncul dengan senyum lebar dengan charisma yang selalu mengikutinya. Satu kata yang terucap dari bibirnya, seluruh murid langsung terdiam.
"Selamat siang!" Seru Juna lantang untuk membangkitkan semangat.
"Selamat Siaaaaaang," Jawab seleuruh murid dengan antusias.
"Saya sudah janji kita akan melakukan diskusi yang menarik hari ini. Sebelum diskusi di mulai akan ada materi selama 15 menit. Kalian bisa bertanya atau menambahkan saat acara diskusi berlangsung," Ujar Adinda. "Silahkan dokter Juna untuk memaparkan materi lanjutan."
"Dokter Juna semangat," teriak sekumpulan murid-murid perempuan di barisan belakang.
Acara langsung dimulai. 15 menit sama sekali tak terasa karena Juna menyampaikan materi dengan menarik diselingi candaan yang sesuai dengan murid-murid. Setelah materi, acara diskusi langsung dilaksanakan dipandu Dinda. Murid-murid lebih kritis daripada pertemuan sebelumnya. Apalagi dalam acara ini tak ada batasan waktu. Semua murid antusias untuk berdiskusi tentang materi yang disampaiakan Juna. 2 jam akhirnya berlalu. Juna dan Dinda terpaksa harus mengakhiri acara diskusi mereka karena murid-murid harus mengikuti kegiatan ekstrakulikuler. Mereka cukup puas dengan akhir diskusi. Dinda dan Juna juga bekerja sama dengan baik sepanjang acara. Mereka saling mendukung. Padahal jika diluar acara formal, Juna selalu suka menggoda Dinda, dan Dinda sering bersikap sinis kepada Juna.
"Mau makan siang di mana, Jun?" tanya Dinda setelah mereka menyelesaikan acara dan sedang berjalan menuju Hall sekolah untuk berpamitan kepada guru-guru.
"Karena kamu yang akan mentraktir kamu saja yang memilih tempatnya." Juna membantu Dinda membawakan tas laptop.
"Ok." Dinda berfikir. "Kita makan di INI Baru Steak aja. Dekat dari sini."
"Siap Bu Guru." Juna memberikan hormat kepada Dinda dan mendapatkan tatapan tajam dari Dinda sebagai balesan. Juna hanya bisa nyengir seperti biasanya.
Mereka beriringan meninggalkan SMA 1 menuju Ini Baru Steak. Dinda mendahului dengan mobil Jaz putihnya, sedangkan Juna dengan motor kesayangannya. Motor hasil jerih payahnya sebagai dokter. Tak sampai 10 menit mereka sudah duduk di meja dekat pintu masuk. Dinda membebaskan Juna untuk memesan apapun yang diinginkannya. Sambil menunggu pesanan diantarkan mereka hanya terdiam. Dinda menunduk sambil memandangi ponselnya, sedangkan Juna terus menatap Dinda dengan senyum menggodanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adinda dan Arjuna
RomanceAkankah cinta bisa menyatukan dua perbedaan? Adinda dan Arjuna adalah rival semasa sma. 9 tahun kemudian mereka bertemu kembali. akankah kebersamaan menumbuhkan benih- benih cinta dianta ra mereka berdua?