Bagian 8

16 1 0
                                        


Pak Satpam sedang terkantuk-kantuk duduk di pos jaga di samping gerbang sekolah. Suasa sekolah sepi. Tak ada pengunjung dan belum jadwal patroli. Pak satpam tak memiliki kegiatan selain mengawasi gerbang dan jalanan di depan SMA 1 yang lalu-lalang dilewati motor dan mobil. Juna memasuki SMA satu dan memarkirkan motornya di parkiran guru. Sebelum melaksanakan tujuannya, Juna ingin menggoda Pak satpam yang sedang terkantuk-kantuk di pos jaga.

"Selamat siang, Pak!" Ujar Juna nyaring yang langsung membuat Pak Satpam terbangun dan menatap Juna dengan linglung. Butuh waktu beberapa detik untuk membuat Pak Sabar menyadari kehadirna Juna.

"Oh Mas Juna, to. Bikin bapak kaget saja."

"Gerbangnya nggak ditutup, Pak? Sudah hamper istirahat siang." Juna melihat jam tangannya dan angkanya menujuk pukul 11.30.

"Belum bel, Mas." Pak Satpam mengucek-ucek matanya untuk menghilangkan kantuk.

"Makan siang dulu, Pak." Juna memberikan kresek putih dengan bau sedap kepada Pak Satpam. "Ijinkan saya bertemu dengan Dinda sebentar."

"Sipa, Mas. Lama Juga boleh." Pak satpam tersenyum sumringah setelah diberi makan siang.

Suasana sekolah lengang. Sayup-sayup terdengar suara para guru yang sedang memaparkan materi di kelas-kelas. Juna berjalan mantap menuru ruang guru. Juna tahu Dinda sedang tak mengajar sekarang. Hari ini Dinda hanya mengajar sampai jam 11 siang. setelah itu tak ada kelas lagi. Juna mengetahuinya karena pagi ini Dinda sempat menjawab telponnya sebelum berangkat ke sekolah. Mereka berbicara layaknya kekasih yang jarang bertemu. Hari ini Juna ingin memberikan kejutan untuk Dinda dengan datang ke sekolah tanpa memberitahu Dinda.

Sudah satu minggu mereka tak bertemu karena Juna tak bisa meluangkan waktu saat Dinda memiliki waktu luang dan sebaliknya. Terakhir mereka bertemu saat Juna mengantarkan Dinda pulang. Perbedaan profesi memuat mereka sulit meluangkan waktu bersama. Namun komitmen mereka untuk menjalin hubungan serius membuat mereka menjaga hubungan ini dengan baik. Walaupun hubungan mereka tak dimulai dengan ungkapan cinta yang menggebu-gebu, Juna ternyata tetap merasakan rindu juga pada Dinda. Dia merindukan kejutekan Dinda atau obrolan-obrolan menyenangkan yang bisa mereka lakukan saat sedang akur.

Dinda sedang duduk serius di mejanya saat Juna tiba di ruang guru. Melihat keseriusan Dinda, Juna tak ingin mengganggunya dan hanya mentapnya selama beberapa saat dari pintu ruang guru. Tak ada guru lain di ruangan membuat pengamatan yang dilakukan Juna tak terganggu. Ternyata mengamati Dinda saja sudah membuat hatinya merasa bahagia. hubungan apa ini sebenarnya? Juna bertanya dalam hatinya kenapa semuanya terasa mudah dan membuatnya bahagia. tanpa menyadari kehadiran Juna, Dinda berdiri ingin ke kantin karena perutnya lapar. Saat berbalik dinda melihat Juna sedang berdiri sambil bersandar di pintu masuk dengan senyum lebarnya dan menunjukkan bungkusan yang dibawanya. Seketika itu hati Dinda membuncah dengan rasa bahagia, tak menyangka akan bertemu dengan Juna yang penuh perhatian. Reflek Dinda tersenyum lebar karena bahagia melihat Juna sekarang. Rindu yang selama seminggu ini ditahan dan disembunyikannya akhirnya terbayar dengan kejutan manis yang diberikan Juna.

"Kok nggak bilang kalau mau kesini?" Dinda mendekati Juna sambil menatap bungkusan di tangan Juna, tahu bahwa itu makan siangnya.

"Mau kasih kamu kejutan. Pasti belum makan siang kan?" Juna menyerahkan makan siang kesukaan Dinda.

"Makasih. Ayo kita ke kantin aja. Aku beliin minum dulu." Dinda bersiap meninggalkan ruang guru, tetapi Juna tetap bergeming di posisinya. "Kenapa?"

"Aku nggak bisa lama-lama. Ada rapat siang ini di rumah sakit. Habisin ya makan siangnya, dan jangan bilang kalau aku habis ngapelin kamu. Nanti aku bisa diblacklist karena mengganggu kinerja kamu." Juna menatap Dinda dengan mata berbinar, enggan meninggalkan Dinda secepat ini. Tapi Juna tahu dia tak memiliki banyak waktu, selain itu Dinda juga sedang bekerja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Adinda dan ArjunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang