Bagian 6

9 0 0
                                    

Bagian 6

Setelah berbagai pertemuan, rapat-rapat, diskusi di grup chat akhirnya acara malam dana akan segera dilaksanakan. Mereka sudah menghubungi para alumni baik di dalam kota maupun yang sudah pindah ke luarkota bahkan luar negeri. Disela-sela kesibukan mengajarnya, Dinda meluangkan waktu untuk menemui para alumni guna menjelaskan konsep malam dana dan bagaimana cara mereka menyumbangkan dana untuk beasiswa. Terkadang Dinda ditemani oleh Juna jika mereka memiliki waktu luang yang sama. Terkadang mereka melakukan pertemuan sendiri-sendiri jika tak memiliki waktu luang yang sama. Acara harus segera dilaksanakan dan target beasiswa yang dicapai belum terpenuhi. Dinda dan Juna meluangkan waktu mereka untuk meyakinkan para penyumbang Dana. Sekarang mereka bersikap lebih professional sebagai tim. Tak pernah ada pembicaraan masalah pribadi bahkan Juna mengurangi intensitasnya dalam menggoda Dinda.

Sepulag mengajar, Dinda akan bertemu dengan Juna di Artos untuk bertemu dengan salah satu alumni yang kebetulan berada di Magelang setelah lebih dari 10 tahun meninggalkan Magelang. Mereka sudah menghubungi alumni tersebut via telpon dan memaparkan rencana malam dana. Alumni tersebut tertarik dengan malam dana dan ingin bertemu langsung dengan Juna dan Adinda yang sudah merangkap sebagai sie acara dan humas tanpa mereka sadari. Mereka adalah alumni termuda dalam jajaran kepengurusan alumni dan memiliki lebih banyak waktu luang karena belum berkeluarga.

Arjuna sedang libur jadi dia akan berkendara langsung menuju Artos dan bertemu Dinda di sana sesuai kesepakatan waktu. Juna melambaikan tangannya saat melihat Dinda muncul dari escalator lantai dasar. Mereka akan bertemu dengan alumni senior di Solaria. Dinda masih mengenakan baju batik dengan rok hitam di bawah lutut, sedangkan Juna tampil kasual dengan kemeja garis-garis biru putih lengan pendek dengan bawahan jins biru tua. Mereka tampak serasi saat berjalan bersama menuju Solaria. Juna dan Dinda terlibat pembicaraan menarik tentang malam dana dan jumlah pendanaan yang sudah mereka peroleh sampai sekarang.

Memasuki Solaria yang selalu dipadati pengunjung, Dinda dan Juna di sambut lambaian tangan dari laki-laki paruh baya memakai kaca mata yang duduk di dekat jendela yang menghadap jalanan. Mereka segera bergabung.

"Akhirnya saya bisa bertemu dengan junior-junior saya yang berdedikasi ini." Pak Doni menjabat tangan Juna dan Dinda dengan erat.

"Terima kasih untuk waktunya, Pak." Juna duduk dihadapan Pak Dodi dan Dinda duduk di sampingnya.

Mereka memesan makanan dan minuman sebelum melakukan pembicaraan serius. Diluar ekspektasi, Pak Dodi ternyata orang yang ramah dan suka bercanda. Mereka memiliki pembicaraan yang menyenangkan. Dinda dan Juna bergantian menjelaskan malam dana, visi dan misi kegiatan tersebut. Pak dodi yang sekarang sudah menjadi seorang pengusaha sukses di luar kota cukup tertarik untuk memberikan sumbangsih kepada almamaternya. Mereka melakukan pembicaraan selama satu jam diakhiri dengan janji Pak Dodi akan menghubungi rekan-rekannya untuk membantu mengumpulkan Dana sekaligus menitipkan cek untuk malam dana karena tak bisa datang langsung. Sumbangan yang diberikan cukup besar membuat Juna dan Dinda tersenyum berterima kasih.

"Memiliki kalian sebagai pengurus alumni, membuat SMA 1 akan semakin berkembang. Saya suka dengan konsep acara ini." Pak Dodi memuji kerja Dinda dan Juna yang efisien dalam merencanakan kegiatan ini.

"Saya akan mengirimkan tanda terima sumbangan Bapak lewat email dan paket kilat. Setelah acara berakhir kami akan mengirimkan LPJ kegiatan ini. Saya mewakili alumni dan adik-adik SMA mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak." Dinda menjabat tangan Pak Dodi sebelum meninggalkan solaria.

"Saya tunggu kegiatan-kegiatan selanjutnya."

"Tentu, Pak. Tahun depan bapak bisa menghadiri reuni akbar yang akan kami selenggarakan. Dan terima kasih untuk kepedulian bapak kepada generasi penerus di SMA 1."

Adinda dan ArjunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang