(.) One

727 86 3
                                    

Para eksekutif bonten berjalan menuju bar yang Kokonoi bicarakan beberapa minggu lalu. Mereka berniat untuk bertemu dengan target mereka dan jika berhasil mengajaknya untuk bergabung menjadi eksekutif karena pekerjaan yang Mikey tawarkan memang berhubungan dengan para petinggi di sana.

Mereka berdiri di sebuah gedung yang cukup besar. Jujur Kokonoi terkejut dengan perubahan gedung yang berbeda dari apa yang dia lihat sebulan lalu ketika dia membeli bar tersebut. Gedung yang awalnya hanya seukuran kedai makanan sekarang berubah menjadi lebih besar.

"Kau yakin ini sebuah bar? Tidak terlihat begitu," ucap Sanzu memastikan kepada Koko.

"Aku yakin, padahal sebulan lalu hanya terlihat seperti kedai," ucap Koko.

"Berapa banyak uang kau keluarkan untuk membeli bar ini?" Tanya Takeomi.

"Tidak banyak, sekitar 2juta yen, harga yang wajar," ucap Kokonoi.

"Tapi tempat ini tidak wajar, lalu apa-apaan orang-orang yang berbaris itu? Ini sih seperti club saja," ucap Sanzu menunjuk barisan orang yang sedang mengantre untuk masuk.

Mikey tidak memperdulikan ucapan mereka dan langsung mendekati penjaga bar tersebut. Sang penjaga menatap mereka kemudian berfokus pada tato milik Ran. Sepertinya mereka tahu dari tato yang Ran yang terlihat jelas di lehernya.

"Saya akan mengarahkan anda pada ruangan VIP," ucap pria bertubuh besar itu.

Mereka dituntun untuk menuju lantai 4 dari gedung tersebut. Ketika mereka masuk pada lantai dasar memang terlihat normal seperti bar pada umumnya namun ketika mereka memasuki lantai 2 dan 3 itu akan terlihat perbedaanya. 

Beberapa wanita dijajakan di sana. Mereka menggunakan pakaian seksi dan menggoda para pengunjung di sana. Terlihat mereka memang pekerja yang terlatih bahkan Ran hampir hanyut dalam godaan salah satu wanita di sana.

Dan lantai ke 4, lantai tujuan mereka semua. Pria itu menyuruh semuanya untuk duduk dan menikmati jamuan dari mereka. Sanzu tentu tidak tanggung-tanggung dan langsung menikmati jamuan tersebut.

"Madam akan segera turun, kalau begitu saya permisi," ucap penjaga tersebut kemudian pergi meninggalkan mereka.

"Tempat ini teroganisir dengan rapih. Aku tidak percaya bahwa sebelumnya ini hanya bar kecil yang dimiliki oleh seorang wanita," ucap Rindou tidak percaya.

"Aku juga tidak percaya namun setelah bertemu dengannya aku percaya," ucap Koko menyesap wine miliknya.

Seorang wanita dengan dress putih dan bulu yang menghiasi tubuhnya berdiri di depan mereka dan tersenyum ramah. Rambutnya hitam legam dan matanya coklat terang, matanya seperti seekor kucing. Mikey terkejut dengan penampilan gadis di depannya, mengingatkan pria itu dengan seseorang.

"Senang bertemu dengan anda lagi tuan Kokonoi, ada yang bisa saya bantu?" Tanya wanita itu ramah.

"Kami ingin menawarkan sebuah pekerjaan untukmu, apakah kau bisa melakukannya?" Tanya Kokonoi.

"Sebuah pekerjaan? Apakah akan melibatkan anak-anakku?" Tanya wanita itu khawatir.

"Anak-anak? Kau punya anak? Tidak terlihat seperti itu tapi bisa sih karena kau pintar menjual tubuhmu," ucap Sanzu tersenyum sinis.

Seorang gadis yang berdiri di samping wanita itu langsung menunjuk Sanzu marah. "Madam tidak akan pernah seteledor itu, lagian madam hanya menjual tubuhnya pada pria yang memiliki duit banyak," ucap gadis itu marah.

"Jaga sikapmu Ayumi, maaf tuan, salah satu anakku masih belum terlatih," wanita itu masih menampilkan keramahannya, "Sebelumnya jika boleh tahu pekerjaan seperti apa? Dan seperti yang aku tanyakan di awal, apakah akan melibatkan anak-anakku?"

"Tentu tidak, kau pasti menjaga wanita-wanita di lantai 2 dan 3 itu dengan baik, kami tidak akan melibatkan mereka dan hanya mengambil dirimu saja," Koko melihat ke arah gadis di samping wanita itu, "Seperti yang aku katakan, hanya dirimu."

"Ayumi, kembali ke lantai 2 dan bantu yang lain." Gadis bernama Ayumi itu mendengus kesal namun tetap menjalankan perintah wanita itu. "Sebelumnya perkenalkan, namaku [Name], hanya itu."

"Ah aku sampai lupa memperkenalkan dirimu, dia [Name], pemilik bar ini sebelum aku membelinya dan sekarang dia yang mengurus bar ini atas perintahku," ucap Kokonoi.

Semuanya mengangguk paham. Mikey masih memperhatikan [Name] dari atas sampai bawah. Wanita itu terbilang cantik dan seksi, benar-benar cocok untuk mereka. Dilihat dari cara [Name] menghadapi para petinggi bonten membuat Mikey takjud, wanita itu tidak menampilkan wajah ketakutan.

"Seksual, kami butuh itu, hal itu yang paling utama," ucap Mikey membuat semua yang ada di sana terkejut. Bagaimana tidak terkejut? Mikey mengucapkan hal tersebut ditengah-tengah Kokonoi yang hendak menjelaskan pekerjaan [Name].

"Maksud tuan, tuan membutuhkan wanita? Kami menyiapkan banyak wanita dan semua bersih dalam artian mereka sehat dan tidak ada yang terkena penyakit kelamin," ucap [Name] menatap Mikey.

Mikey menggeleng, kalimatnya belum jelas bagi wanita di depannya. "Hanya satu, kau, aku ingin kau, setelah ini kemas pakaianmu dan ikut kami, Koko akan menjelaskan sisanya," ucap Mikey kemudian pergi meninggalkan semua yang ada di sana dan Sanzu yang setia mengikuti Mikey.

Takeomi memijat pelipisnya, Kakucho hanya terdiam, Haitani bersaudara bahkan tidak bisa mengeluarkan kata-kata lagi, Mochi hanya diam dan menyesap winenya sambil memperhatikan [Name], dan Kokonoi sedang mematung karena bingung ingin menjelaskan apa pada wanita di depannya.

[Name] menepuk kedua tangannya sekali membuat anggota bonten melihat ke arahnya. "Ah aku mengerti, kalian membutuhkan wanita dalam pekerjaan kalian? Kemudian di samping itu kalian juga membutuhkan pemuas nafsu? Dengan senang hati aku melayani tuan-tuan," ucap [Name] dengan senyum lembutnya.

Semua terdiam mendengar kalimat dari mulut [Name]. Jujur saja wanita itu terlihat sangat lembut bahkan aura seperti seorang Ibu, bagaimana bisa mereka para brandalan ini menggunakan [Name] yang terlihat rapuh sebagai alat mereka dan pemuas nafsu di saat yang bersamaan.

"Iya, seperti itu dan terlihat jelas bahwa Mikey ingin kau tinggal bersama dengan kami di mansion," ucap Takeomi.

"Tapi tuan, aku tidak bisa langsung pergi hari ini, aku harus mengatur kembali sistem bar agar tidak berantakan, berikan aku waktu 1 hari lalu kau boleh membawaku," ucap [Name].

Takeomi mengangguk, setelah ini adalah pekerjaannya untuk berkata pada Mikey bahwa [Name] membutuhkan waktu untuk membereskan kepentingannya di bar tersebut. Selain itu Takeomi bisa menyiapkan kamar yang layak bagi [Name].







---

Ini gue kasih tau sekali lagi. Cerita ini bakal pedes2 mantep jadi kalau kalian masih dibawah umur mending jauh-jauh. Belum saatnya kalian melihat adegan panas. Sekian makasih. Jangan lupa votenya.

Dione || BontenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang