(.) Seven

466 50 2
                                    

Suara musik keras memenuhi telinga, beberapa orang dengan tidak sadar. Banyak orang yang masuk ke dalam tempat itu, tidak peduli dengan kasta dan jabatan, tujuan mereka hanya satu, bersenang-senang. Hal tersebut tidak juga bisa dielak oleh seorang pria berpakaian rapih dengan rambut hitam miliknya.

Akagi Kumara, pria dengan jabatan CEO di salah satu brand furniture terkenal yang sekarang menjadi musuh bonten karena menganggu aktivitas mereka dalam memasok ganja dan sabu ke Jepang. 

"Ingin minum apa tuan?" Tanya seorang bartender dengan senyum ramah.

"Chardonnay dan Rose wine setelahnya, seperti biasa aku ingin bunga yang cantik malam ini," ucap pria berambut hitam tersebut memberikan sebuah kartu hitam pada bartender tersebut.

Mengerti dengan maksud dari pria yang ada di depannya, bartender itu tersenyum lebar dan mengambil kartu hitam keanggotaan dari Moon Light Club. "Baik, mohon ditunggu pesanan anda, kebetulan sekali kami memiliki bunga baru malam ini yang akan memuaskan anda," ucapnya kemudian pergi meninggalkan Akagi sendirian.

"Sebuah bunga baru, ini membuatku tidak sabar untuk melihatnya," ucap Akagi kemudian berjalan menuju sebuah penjaga. 

Pria itu menunjukan kartu miliknya membuat penjaga itu mengerti kemudian mengarahkannya menuju sebuah basement. Mereka berjalan melewati lorong dengan pintu yang memiliki angka. Setiap ruangan adalah area kedap suara namun semua yang masuk ke sana memiliki tujuan yang sama, memuaskan nafsu.

"Aku tidak melihat banyak orang di sini," ucap Akagi ketika melihat beberapa ruangan yang terbuka menandakan bahwa tidak banyak pengunjung VVIP yang ada di area tersebut.

Penjaga yang membawa Akagi menoleh sejenak kemudian berkata, "Mungkin mereka masih asik mencoba bagian dasar. Itu buka urusan kami."

Akagi yang mendengar itu hanya mendengus kesal namun perkataan penjaga itu ada benarnya. Hal seperti itu bukan urusan dari mereka. Tidak lama kemudian mereka sampai menuju salah satu ruangan khusus milik Akagi, ruangan yang memang dimiliki oleh pria itu hanya untuk bermain di sini.

Pria itu masuk ke dalam ruangan tersebut dengan tenang, menunggu pesanannya datang dan menemani malamnya. Tidak butuh waktu lama untuk menunggu, seorang gadis dengan rambut pirang datang membawa troli kecil dengan gelas dan beberapa botol wine. 

"Selamat malam tuan, perkenalkan, namaku Shimizu Kanawa," ucap gadis berambut pirang itu.

Akagi yang melihat gadis seksi di depannya langsung tersenyum senang. Mendapatkan apa yang dia harapkan membuatnya tidak bisa menyembunyikan rasa senang pria itu. Akagi menepuk pahanya pelan, menandakan bahwa gadis itu harus duduk di atasnya.

Sang gadis yang paham walau dengan tangan sedikit gemetar, berjalan mendekati Akagi dan duduk di atas pahanya. Tangan mungilnya membuka tutup wine dan menuangkan red wine ke arah gelas yang ada di meja. Sedangkan pria dibawahnya, masih fokus dengan lekuk tubuh milik Shimizu.

Sedangkan di sisi lain, Rindou berada di dalam klub Moon Light, klub yang sama dengan klub yang Akagi datangi. Bersama beberapa bawahan yang dia bawa untuk misi kali ini. Tidak hanya Rindou, kakaknya yaitu Ran ada di sana sedang duduk ditemani para gadis seksi.

Keduanya menyatu dengan suasana seakan tidak akan ada yang terjadi sedang di sisi lain mereka sudah menyiapkan skenario yang dipimpin oleh wanita terpecaya Bonten saat ini, [Name]. 

Ran melihat sekitar untuk mencari keberadaan gadis itu, namun nihil dia tidak menemukan [Name] semenjak mereka menginjakan kaki di sana. Padahal Ran yakin gadis itu masih ada di meja bar sebelumnya namun setelahnya dia tidak ada.

"Aniki, kau tidak melihat keberadaanya? Apa dia menghubungimu? Apa ada sinyal darinya?" Tanya Rindou menghampiri meja milik kakaknya. Ran hanya mengangkat bahunya, menandakan bahwa dia juga tidak tahu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dione || BontenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang