EMPAT

761 64 0
                                    

_

"WHAT!? kenapa?" pria cantik itu mengerutkan dahi tidak mengerti apa yang dimaksud oleh atasannya secara tiba-tiba.

orang yang berada di depan Ten memberikan sebuah map, menaikan satu alisnya
"Pasar pusat disana sedang melejit, produk mereka terlalu laris,mereka memerlukan barang dan desain baru untuk membuat konsumen tertarik dan tidak merasa bosan," jelas sang Bos

"Apakah perusahaan pusat disana tidak cukup besar? atau jangan jangan kantor cabang ini akan bangkrut?" Ten memicingkan mata, menatap horor kearah bos nya

"Mulutmu harus dibersihkan Li," bos melotot kearah Ten.

Ten tertawa melihat ekspresi kesal teman kuliahnya sekaligus bos nya ini.

"Kau akan mendapatkan gaji lima kali lipat jika kau menandatangani kontrak itu"sambungnya menetralkan kembali wajahnya menjadi datar.

"Kau tau tentang ku di kota itu"Ucap Ten pelan.

"Yasudah hindarilah" si bos mengidikan bahu acuh.

Ten menghela nafas,ini keputusan yang lumayan besar.jika ia tidak memikirkan matang-matang, banyak resiko dan tantangan yang dihadapi

"Pikiran lagi Ten, mereka membutuhkan jasa mu. lagian kau di sana untuk berkerja bukan?"ucap bos meyakinkan disetiap perkataannya.

"Ya,Akan ku pikirkan" final Ten.

Namun setelahnya Ten malah kembali memicingkan mata melihat ke arah Boss nya dengan curiga,
"atau jangan-jangan kau ingin mendekati temanku yang polos itu hm? Yuta-kun?" Ten mengeluarkan senyum mengejek

"astaga Li youngqin kau ini! bagaimana aku mendekati temanmu jika dia menolakku terus menerus"

Ten kembali tertawa, menyenangkan sekali menggoda Bosnya yang terkenal menyeramkan ini.

"Yah awas saja aku mengawasi mu Tuan Nakamoto yang terhormat"

setelahnya Ten melenggak pergi. Yuta dibikin pusing dengan tingkah salah satu karyawannya itu.mimpi apa ia sehingga mereka bisa berteman?

_

Disini Ten sekarang Memasak makanan instan, sambil menunggu winwin pulang. ia memang tinggal bersama dengan anak China itu. Dan winwin bilang hari ini ia akan lembur.

Ten kembali menatap kontrak yang di berikan Yuta tadi pagi. apakah ia harus kembali setelah sepuluh tahun tinggal di kota Tokyo ini? toh perusahaan pusat
Disana besar bukan? kota Seoul tidak sesempit itu, yah Ten berharap begitu. karena ia masih belum siap.

Besar kemungkinannya Jika itu terjadi mengingat perusahaan itu sangat penting bagi kota itu sendiri.apakah ia siap dengan konsekuensi jika ia menandatangani kontrak dengan perusahaan pusat?.

_

"Huh kenapa aku cengeng sekali!" Ten Mendengus kesal, Menyedot ingusnya yang Ingin keluar.mengusap kasar air mata yang terus mengalir lalu tersenyum.selalu seperti itu, menutupi ketakutan dan kecemasan yang mengeroyoknya dengan mengatakan bahwa itu
'tidak apa-apa'.cih.

ia kembali mengerjakan pekerjaannya dan sesekali dia menyeruput latte pada atas pantry dapur.terkadang ia berjalan menuju jendela, membiarkan angin malam yang tidak baik untuk kesehatan menyapanya.tidak ada tergoda untuk memejamkan mata.beginilah kadang kala yang sering dilakukannya.

sudah jam tiga pagi dan ia terus terusan memaksa untuk menyelesaikan pekerjaan yang sebenarnya bisa dilakukan esok hari.

Disela senyumnya ia berusaha mati matian menahan isakkan nya tak mau winwin bangun.ia menatap lagi surat kontrak yang secara tidak langsung menyuruhnya kembali pada kota sepuluh tahun yang lalu.

dan sedetik kemudian pertahanannya runtuh.ia kembali terisak bahkan lebih kuat, memukul dadanya sendiri.menangisi mengapa ia meninggalkan keluarganya yang benar-benar ia sayangi, meratapi kesalahannya jika anak anaknya itu membencinya nanti.mungkin itulah hukuman Tuhan yang entah kapan ia sanggup menghadapinya.

masa bodoh jika rasa rindunya lebih besar ia akan selalu tersiksa.

Winwin datang dengan tergopoh-gopoh memeluk Ten yang menangis hebat hingga memukul dadanya sendiri.Hal seperti ini sudah sering terjadi.

"Tenang lah oke.." Winwin berusaha menenangkan.

"Aku bodoh!...Aku ibu yang Jahat Winwinie..Aku tak pantas!..Aku takut mereka malu memiliki Ibu sepertiku!Aku merindukan Mereka!ini Sakit sekali!..." Ten terus meracau

Winwin menuntun Ten kekamarnya.masi menenangkan pria kecil itu.Sampai Ten benar benar tertidur karena lelah.

Winwin menghela nafas,setidaknya selama dua bulan ini Ten kembali seperti ini.dan sudah sangat muak ia membujuknya untuk kembali tapi selalu di tolak mentah-mentah oleh Ten.ia kembali ke dapur membereskan pekerjaan Ten tadi.matanya menemukan surat kontrak perusahaan pusat.sekarang ia tau kenapa Ten seperti ini lagi.

sampai kapan kau dihantui rasa bersalahmu itu.








__
TBC

chinge juga ya

Will We Be Together? [JOHNTEN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang