Will We Be Together? [JOHNTEN]

LIMA

__

"Berikan aku alasannya youngqin, Kau menghilang dua hari,Dan tiba-tiba kau menolak kesempatan ini?"
Yuta memijat pelipisnya.

Ten hanya mendengus, moodnya memburuk malas sekali membahas tentang hal semacam ini.tidak cukupkah hanya Winwin yang menginterogasinya seperti narapidana?

"Ya,itu keputusanku.Kau akan
menerima keputusanku bukan boss?"

"Ya, Terserah kau saja Ten.aku akan menelpon kantor pusat"

"Baik,terimakasih Boss"

Ten membungkuk lalu meninggalkan ruangan yuta.ia kembali menuju ruangannya.sedikit sopan saja dengan bosnya hanya untuk hari ini karena hatinya sedang mencoba menerima bahwa keputusannya ini benar.

"Kau serius tentang ini Li?"
tanya winwin.ia melihat ke arah Ten yang agak murung.sudah seperti mayat hidup.

"Kita sudah membahasnya win"
Ucap Ten masi dengan muka murungnya.apakah winwin akan kembali menghujani seluruh Pertanyaan lagi? sungguh ia muak.

"Yahh,aku harap keputusanmu tidak menambah rasa bersalahmu lagi"pasrah Winwin.

Mendengar itu Ten terdiam.Membeku dengan ucapan Winwin, sampai ia sadar bahwa kemungkinannya besar sekali itu akan terjadi.Tapi Ten tetap dengan pendirian dengan kondisinya yang tidak seberapa.

"Mungkin"

__

Saat ini Hendery dan Haechan dalam perjalanan menuju ke sekolah. Daddy nya yang tak hentinya mengoceh menghawatirkan kedua anaknya dan selalu memberikan nasehat bak petuah yang hanya di balas anggukkan oleh dua seo junior itu

"Ingat, tidak boleh berkelahi,bertemanlah dengan baik dan jangan berbuat yang aneh-aneh."Johnny kembali memperingati.

"Yes Dad" balas keduanya.

"Oke Good luck Kids" Johnny mengecup kening keduanya dan melengak pergi.

"Huh" Haechan mendengus malas.Daddy nya sedari tadi sudah seperti ibu-ibu yang mengomeli anaknya ketika tempat minuman anaknya hilang.percis.

Hendery hanya terkekeh melihat adiknya."Setidaknya teman-temanmu disini Tidak macam-macam kan?"

Hanya dibalas anggukan malas dari Haechan.

"Daddy cerewet"
_

Johnny Mengeluarkan daftar pelamar kerja yang cukup banyak itu Kedalam Laci lalu akan diserahkan pada sekertarisnya.hari ini banyak sekali yang harus dikerjakan.

Seseorang dengan wajah kelinci masuk ke dalam ruangan dan Menunjukkan senyum menyebalkan nya.

"Bagaimana dengan pelamar hari ini? apakah aku harus interview semua?" tanyanya

"Tidak, hanya sedikit yang ku terima" jawab Johnny

"oke,nanti akan aku interview dan mungkin mencarikan pasangan baru pada CEO kita ini?" Doyoung menaik turunkan alisnya.

"Aku masih memiliki pasangan dan uruslah dirimu sendiri" Jawab Johnny jengah.

"Hahahaha baiklah Seo bucin Johnny, ngomong-ngomong apa kau mengetahui rumor tentang perusahaan Park?"

"Perusahaan Chanyeol Hyung? tidak tuh, kenapa?

"Aku dengar pasar mereka melejit dan produknya juga terlalu laris"

"Benarkah?bagus kalau begitu"
jawab Johnny

Perusahaan Park adalah perusahaan milik teman lama Johnny, tepatnya kakak tingkatnya saat masa kuliah,Park Chanyeol, pemilik perusahaan itu bergerak di bidang industri makanan cepat saji, sedangkan perusahaan Johnny sendiri bergerak di bidang mesin dan elektronik.

"lalu apa masalahnya?" tanya Johnny

"Kudengar mereka ingin membuat banyak produk baru dan mereka kekurangan tenaga kerja di bidang desain produk"

"jadi semua cabangnya yang belum meluncurkan produk baru diminta untuk bekerja dulu di Perusahaan pusat,dan mereka berbondong-bondong menyetujuinya" Sambung Doyoung

"Dan oh! ada yang menolaknya juga! devisi design dari Jepang, padahal menurut berita dia Adalah yang paling kompeten dalam mendesain produk,dia sedang diperbincangkan di pusat karena menolak tawaran emas" Jelas Doyoung

Doyoung bercerita panjang lebar sedangkan yang mendengarkan?

Johnny sibuk menatap foto keluarganya 10 tahun lalu yang di bingkai dan diletakkan di atas meja kerjanya.tidak mendengarkan sama sekali, terserah saja apakah sekertarisnya itu akan marah-marah sampai telinga kelincinya keluar.ia tak peduli.

__
TBC

ga ada ide.
pusing sama penulisan sendiri.