TUJUH

617 62 0
                                    

__

"Kau menjadi pembicaraan di kantor pusat,Li" Ucap Winwin Sambil mencomot cookies buatan Ten.sementara si pemilik sudah Mencibir tak terima

"Yasudah,ini kan keputusanku, Tidak ada pemaksaan juga dari pusat kan? kenapa mereka yang sewot!"Jawab Ten mendumel

"Kau menolak kesempatan besar!"Winwin menaikkan satu alisnya

"Huh terserah!sekarang Aku membutuhkan pencerahan otak, untuk melanjutkan desain ini" Ucap Ten seraya memegang dahinya, alisnya sudah mengerut, mencoba berfikir keras.mungkin asap akan keluar dari kepalanya sebentar lagi.

Dengan sigap winwin mengambil ponsel nya dan menghidupkan flash, mengarahkan senter ponsel itu pada kepala Ten.

"Tuh pencerahan"Ucap Winwin dengan tersenyum polos

"Astaga Winwin!"Ten berteriak.ia heran dengan pemikiran winwin yang agak dangkal ini.

__

"Huh selesai!" Ten meregangkan otot-otot tubuh nya yang kaku.

setelah hampir seharian berpikir keras mengerjakan desain, akhirnya selesai dan harus di berikan pada yuta.

ia juga mencari Winwin yang tadi pamit keluar tapi sampai sekarang belum kembali

Ten berjalan dengan ceria ke ruangan yuta, sesekali menyapa karyawan devisi lain yang berpapasan dengannya.

Mengetuk pintu ruangan tapi tak ada yang menyahut, pintu itu juga sedikit terbuka,Ten melengos masuk dan sedetik kemudian ia membelalakkan matanya melihat pemandangan menjijikkan apa didepannya

oke,ini tidak bagus,Gila seorang Nakamoto itu! ternyata winwin tidak kembali menuju itu karena bercumbu dengan yuta di ruangan ini hah?

"eughh..hnng ah bos.."

Astaga suara itu! Ten dengan cepat meminjam sapu pada office boy Yang terlihat disana.Menyiapkan pose ala berperang ia kemudian menggedor pintu ruangan Yuta menggunakan sapu yang dibawanya dengan keras.

"Hei cukup! Astaga kalian ini!" Ten melotot pada dua orang yang terkejut bukan main itu.

Ten mengembalikan sapu itu kepada office boy yang menatapnya tanpa berkedip. memang tidak heran lagi jika Ten ini memang terlalu barbar

Terlihat penampilan Winwin yang sudah berantakan dengan kancing kemeja yang terbuka, untung mereka masih berpakaian lengkap.

"T-ten..." Winwin terkejut

"Apa!"Jawab Ten galak

"Apa apaan itu tadi!Hah sudahlah!ini desain modifikasi yang kau minta Nakamoto,aku pulang"

Ten membanting tumpukan berkas itu pada meja dan melengos pergi meninggalkan dua orang itu yang masih terdiam.

Terserah,Ten malas jadinya.bukannya dia marah pada Winwin,hanya saja ia khawatir dan ia tau bagaimana seorang Nakamoto Yuta itu.yang suka bergonta-ganti pasangan bercintanya.ia Hanya tak mau winwinnya yang polos ikut menjadi korban Yuta.

__

"Tennie Jangan Mendiamiku" Winwin mempoutkan bibirnya,Ten Jika diam itu sangat menyeramkan.Lebih baik jika Ten memarahinya dari pada mendiaminya.

"Aku sedang Memasak,diamlah dulu"Jawab Ten tanpa melihat ke arahnya.

"Aku menerimanya jadi Kekasihku"Ucapan Winwin membuat Ten meletakkan Sendok sup nya dan menatapnya dengan tatapan tak percaya

"Hah? Coba ulangi perkataan mu?"

"Yuta kekasihku, itupun baru 4 jam yang lalu"

"Oh astaga.."Ten mengusap kasar wajahnya.

"aku sudah bercerita tentang bagaimana seorang seperti Yuta kan Win?"Sambung Ten dengan raut khawatir pada Winwin yang sudah ia anggap adiknya sendiri.

"Ya,aku tau Tennie,Tapi-"

"Aku takut Win! Bagaimana Jika nanti kau ditinggalkan, jika Kau hanya dijadikan pasangan Bercintanya saja? Bagaimana jika nanti kau-"

"Hamil? Tidak Tennieku sayang,aku tidak seistimewa kau, percayalah Aku tau apa yang terbaik untukku,Yuta juga bilang Dia Mencintaiku" ia tahu apa yang dipikirkan Ten,Winwin tersenyum lembut meyakinkannya.

Ten Mendengus.

"Kau belum tahu pasti tentang itu,tapi aku masih mengawasi kalian berdua" Ucap Ten memicingkan mata

"Ow Oke Li youngqin ku sayang,Jangan Mendiamiku lagi"

"hm"

"Tennie!"

"Iya iya"

"Huh" Winwin makin mempoutkan bibirnya

"emm.. Winwin, sepertinya aku ingin membuka usaha butik baju"

"Ha?"

__

TBC



gjls bye

Will We Be Together? [JOHNTEN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang