15. Tak Bisa Bersama

525 126 8
                                    

~ Yang menjauh belum tentu rela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Yang menjauh belum tentu rela. Dia hanya bersikap dewasa bahwa cinta tidak selalu berakhir bahagia.

🕊️🕊️🕊️

Setelah berakhirnya kisah cinta Dama dengan Mezza, Mezza memilih untuk berdiam diri di apartnya. Ya sebab memang dia masih agak kaget dengan keputusan Dama.

Di satu sisi juga Mezza jadi memikirkan hubungannya dengan Gana. Sudah berapa hari ini mereka tidak kontakan, entah bertemu atau sekedar chat. Gana hilang begitu saja. Terakhir ketemu waktu menemaninya kondangan, itupun sudah beberapa hari yang lalu.

"Ini kenapa ya anjir gue jadi pusing sendiri. Come on, Za!! Gak usah dipikirin lagi. Gak ada yang harus lo pilih, lo gak sama Dama, itu artinya juga lo gak bisa sama Gana. Terlebih dia masih selalu kepikiran soal Clarize. Lo bisa apa Za kalau Gana belum selesai sama masa lalunya? Sedangkan lo juga lagi mencoba buat keluar dari masa lalu lo." Gumam Mezza sendiri. Sedari tadi perempuan itu mondar-mandir di kamarnya. Jadi mumet sendiri gais. "Udah lah gue fokus hidup gue aja kali ya. Kuliah yang bener, urusan Dama, Gana atau cowok manapun itu ntar ajalah belakangan. Bisa setres gue mikirin ginian mulu!" Lanjutnya lagi, menggelengkan kepalanya pusing. Jujur, ini posisi yang sulit buat Mezza. Di satu sisi tidak enak dengan Dama, tapi di satu sisi dia juga bingung gimana kedepannya sama Gana.

Lagi asik mondar-mandir, tiba-tiba ada yang memencet tombol pintu apartnya. Sontak Mezza terdiam, "Siapa yang dateng, tumben banget ada yang kesini." Sebab tak banyak yang tahu soal Mezza yang memiliki apart ini. Hanya keluarga dan tentu orang terdekatnya.

Perempuan itu berjalan keluar kamar, menuju pintu depan. Hanya dengan berbalut kaos oversize dan celana pendeknya. Sesampainya di pintu, Mezza langsung membukakan pintu itu.

Betapa terkejutnya ia melihat siapa yang tiba-tiba datang. Iya tiba-tiba. Gak ada angin, gak ada hujan, gak ada kabar, eh tiba-tiba nongol di depan mata. Mana dengan pakaian serba hitamnya. Celana jeans hitam dan kaos hitamnya. Terlihat santai namun cukup menggetarkan hati. Ashek.

"Lo? Ngapain kesini? Kesambet?" Sambernya langsung. Kemudian Mezza melangkah masuk. Meninggalkan sang tamu di depan pintu. Lebih tepatnya Mezza duduk di sofa yang letaknya tidak jauh dari pintu depan.

"Gue boleh masuk gak?"

"Hmmm," Mezza hanya berdehem sebagai jawaban. Gak tau ya, Mezza sebenarnya lebih bingung mau bersikap bagaimana.

Lelaki itu ikut melangkah masuk. Yap, tamunya laki-laki gais. Bisa tebak siapa?

Ya siapa lagi kalau bukan Bapak Ganali Madava~ si lelaki yang suka tiba-tiba nongol. Gana ikut terduduk di sofa, di sebelah Mezza tentunya. Sementara Mezza sudah menyibukkan pandangannya ke televisi, entah apa yang sebenarnya ditayangkan di televisi itu.

"Apa kabar?" Tanya Gana singkat.

"Baik," Jawab Mezza seadanya juga, tanpa menoleh ke arah Gana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 M E Z Z A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang