1. Balap

2.3K 356 49
                                    

🍻🍻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍻🍻

Kedua mata itu saling beradu. Senyum sombong tersungging di kedua sudut anak manusia itu. Yang satu, tangannya terkepal. Dan yang satu tangannya diletakkan di kedua pinggangnya.

Banyak orang yang mengelilingi mereka. Kurang dari sepuluh menit, keduanya akan bertanding. Sama-sama ketua geng. Namun yang berbeda, yang satu adalah perempuan. Bagaimana bisa tingkah lakunya seperti lelaki? Ya begitulah Amezza Prilly Whitney. Memiliki hobi yang sedikit unik dan berbeda dari perempuan lain.

"Gue pastiin sama lo, sore ini adalah waktu yang tepat buat lo mengakui kekalahan. I'm the winner. Gue bakal buktiin ke lo!" Mezza melayangkan tangannya sedikit mendorong bahu kanan Gana. Tak lupa senyuman meremehkan masih ia sunggingkan.

Gana terkekeh. "We'll see bocil." Balas Gana santai.

Mezza dibuat melotot mendengar panggilan Gana. "Denger ya sekali lagi Tuan Ganali Madava yang terhormat, nama gue Amezza Prilly Whitney. Bukan bocil atau apalah yang lo sebut barusan. Makanya kalau punya telinga, dipakai! Jangan cuma dijadiin cantelan." Balas Mezza sedikit emosi. Benar-benar cari mati si Gana ini.

"So? Gue peduli? Gak sama sekali!"

"DASAR COWOK GAK JELAS. BODOH!"

Seorang perempuan, Berlyn Aletta, teman satu geng Mezza berjalan mendekati Mezza. Memposisikan dirinya di belakang Mezza. "Za, gak usah ikut balap deh. Asli gue khawatir. Bukan tandingan lo ini cowok." Bisiknya.

Mezza hanya menyunggingkan senyumnya, "Lo tenang aja Lyn, gue bakalan menang. Dan cowok ini bakalan kalah telak." Katanya sambil menunjuk Gana yang langsung ditepis oleh lelaki itu.

"Santai dong. Gak usah nunjuk-nunjuk."

"Upss, sorry. Sengaja."

Rasanya Gana tidak ingin balap sekarang. Ia lebih memilih untuk memaki perempuan ini habis-habisan. Gana terus mengumpat dalam hati, kenapa bisa ada perempuan semengesalkan Mezza?

Erland berjalan mendekat sembari membawa stopwatch. "Ayo kapan lo berdua mulainya. Waktu balap cuma satu jam, selebihnya gantian sama yang lain. Di sepanjang jalan ini udah ada rute balap dan ada yang jaga di beberapa titik. Kalau lo berdua kenapa-kenapa, ada yang nolongin." Ujarnya.

Lagi, Gana dan Mezza saling menatap. Menatap penuh kesombongan bahwa masing-masing dari merekalah pemenangnya.

Tanpa menunggu lama lagi, keduanya bersamaan memasuki mobil masing-masing. Gana dengan mobil Bugatti hitamnya, dan Mezza dengan Lamborghini tosca andalannya.

 M E Z Z A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang