8. Direstui?

1.4K 279 27
                                    

🍻🍻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍻🍻

Dama terdiam sedetik ketika mendengar ucapan Gana, namun sedetik kemudian, ia menampar pipi Gana pelan. "Apan lo beda keyakinan?! Waktu lo bawa Mezza ke sini, kita ibadah bareng ye. Sok sok tai mau ngibulin gue."

"Jih lagian siapa yang bilang beda keyakinan soal agama? Orang gue cuma bilang beda keyakinan si. Ya maksud gue, guenya gak yakin kalau bisa buka hati gue buat Mezza." Balas Gana santai. Dama tuh kalau gak ngegas memang gak enak ya.

Mami Windy hanya menggeleng, "Gana, kamu tuh mau sampai kapan si nak, nutup hati kamu kaya gini? Kasihan loh mami liatnya. Kamu berhak bahagia. Begitupun dengan Clarize yang mami yakin sudah bahagia disana. Mami setuju loh kalau kamu sama Prilly, kayanya anaknya baik. Kenapa gak kamu coba buka hati kamu tuh buat Prilly?"

"Mi, gak segampang itu," Gana memasang wajah melasnya.

Dama menepuk-nepuk bahu Gana, "Ni ye gue kasih tau, lo gak akan pernah bisa maju kalau lo gak mau nyoba. Lo masih stuck di Clarize. Come on bro! Clarize udah bahagia disana. Dia juga pasti bakal bahagia kalau liat lo bahagia." Katanya. Walaupun Gana memang mengesalkan, tapi Dama sayang betulan kok ke adiknya itu, walau Dama lebih sayang ke kartun favoritenya, alias upin dan ipin.

Gana mencibir. Dama bisa memberi nasihat, tapi coba lihat? Masih jomblo juga kan dia. Apalagi abis putus katanya.

"Lo urusin aja deh bang, mantan lo yang baru putus kemaren. Kesian amat pacaran cuma tiga hari." Celetuknya.

Antara Gana dan Dama, memang yang paling sering ganti-ganti cewek gandengan ya Dama. Setiap nongkrong malam minggu, ceweknya pasti beda. Gak tau deh dia ketemu cewek-cewek itu dimana.

Kalau Gana ini tipekal cowok setia walau kelakuannya kadang-kadang belok. Bagi Gana, ia hanya perlu menyayangi dan mencintai satu perempuan saja. Dan terbukti, Gana ini kalau udah sayang sama perempuan bakalan dijaga terus. Seperti dengan Clarize; walau raga mereka terpisah, tapi hati mereka selalu bergandengan.

"Tai! Gak usah bawa-bawa gue," Omel Dama, menjitak kepala adiknya itu.

Maminya lagi lagi hanya bisa menggeleng. "Yaudah kalau gitu, mami ke kamar ya. Kasihan papi sendirian itu. Gana jangan lupa bersih-bersih, langsung tidur nanti ya. Dama juga, jangan nonton upin-ipin terus! Oke?" Ujarnya. Mami Windy ini terlihat sangat menjaga kedua putranya. Khawatir dia tuh kalau Dama dan Gana udah kabur-kaburan keluar pas lagi oleng. Pasti pulang-pulang bisa mabuk, lebam-lebam, dengan keadaan yang kacau lah pokoknya.

Dama dan Gana kompak memberi hormatnya, "Siap Ibu Negara!" Lalu mereka berdua bersamaan mencium pipi kanan dan kiri Mami Windy. Sontak membuat sang ibu tersenyum.

 M E Z Z A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang