Prolog

4.6K 394 38
                                    


M E Z Z A

M E Z Z A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍻🍻


"Darimana kamu?"

"Keluar,"

"Abang kemana?"

"Gak tau. Gak bareng."

Seorang wanita paruh baya menghela napasnya. Lagi lagi ia harus menghadapi sikap anak-anaknya yang sangat keras kepala. Terkadang rasanya ia ingin memaki kedua anaknya, tapi tidak bisa. Ia terlalu sayang pada dua anaknya itu, dan ingin selalu melindungi mereka dari hal apapun.

Selang lima menit, seorang lelaki dengan penampilan ya bisa dibilang lumayan trendy. Rambutnya yang terlihat acak-acakan, jeans sobek-sobeknya, kaus oblong serta jaket kulit yang ia sampirkan di bahunya.

Tepat berhenti berdiri di samping adiknya, sebelumnya ia sudah menyalami tangan sang Ibu.

"Abang dari mana? Keluyuran gak jelas juga?" Wanita paruh baya itu adalah ibu dari kedua anak yang baru saja tiba di rumah. "Kalian gak bisa diam aja di rumah? Mami takut Papi tau tingkah kalian makin parah. Ini udah jam duabelas malam loh, dan kalian baru pulang." Tuturnya lagi.

"Dama ada urusan bentar sama temen mi. Baru selesai terus langsung pulang," Sahut seorang lelaki, salah satu dari mereka yang bernama Dama.

"Kamu? Habis balap lagi? Come on, Gana! Kamu besok ada jadwal ngampus kan?" Maminya beralih pada sosok disebelah Dama.

Lelaki yang dipanggil Gana itu hanya menggeleng. "Tadi Gana ke rumah sakit. Gak sengaja nyerempet cewek di jalan." Jawabnya. Sedikit menghela napas.

Dama menoleh pada Gana, "Lo gila nyerempet cewek? Ngebut si ngebut. Gak usah pake nyerempet cewek juga kali Gan. Mending lo pacarin tuh, daripada jomblo kelamaan. Busuk lo lama-lama." Ejeknya.

"Sialan Dama." Dengus Gana. Tanpa memperdulikan ucapan abangnya itu, Gana memilih untuk pamit ke kamar. "Yaudah mi, Gana ke kamar dulu. Capek, mau istirahat."

"Yasudah sana. Bersih-bersih sebelum tidur. Besok mami bangunin. Harus ngampus!" Tutur Mami Windy, Ibu dari Dama dan Gana.

Baru Gana melangkah satu kali, jaketnya kembali ditarik oleh Dama. Membuat Gana menghela napasnya kasar. "Apa lagi si Bang? Lo bikin gue emosi sumpah!"

Dama mengendikan bahunya sejenak, "Mobil merah gue lo taro mana? Jadi lo pake gak?" Tanyanya. Gana ini suka seenaknya pakai mobil di garasi. Iya si mobilnya banyak banget, tapi kadang kalau pakai mobil Dama suka gak inget dikembaliin ke tempatnya. Iya, seenak jidat memang Gana tuh.

"Au lupa gue. Di halaman belakang kali," Jawab Gana asal yang langsung mendapatkan tabokan di punggungnya. Memang butuh kesabaran buat menghadapi Gana.

"Sialan, Gan. Sampe mobil gue ilang, kepala lo gue bikin ilang juga!" Kata Dama. Gana hanya mencibir sebentar, lalu kembali melanjutkan langkahnya. Meninggalkan Dama dan Maminya.

 M E Z Z A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang