12. Bertemu

1K 210 22
                                    

🍻🍻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍻🍻

Sore ini Dama berniat mengajak Mezza untuk main ke rumahnya. Katanya sih mau ngerayain tahun baru-an bareng. Mumpung udah gak jomblo ya Dam..

Mezza yang sudah bersiap dengan tampilannya, rambut yang ia kuncir kepang menjadi dua bagian, tanktop putih serta outer bercorak ungu muda dan juga celana pendek yang ia kenakan. Terlihat sangat menggemaskan bukan? Sepertinya Mezza kali ini memilih untuk berpenampilan sedikit lebih feminim dibanding sebelumnya. Yaaaa tidak salahkan?

"Si Dama kemana ya? Kenapa belum nyampe. Perasaan bilang otw dari satu jam yang lalu," Dengus Mezza. Selalu deh, Dama kalau mau ngejemput pasti ngaret. Entah menyasar kemana dulu lelaki itu.

Sementara Mezza yang masih berada di kamar, Dama sudah menginjakkan kakinya di halaman depan rumah Mezza. Yaps, hari ini Mezza sedang berada di rumahnya. Lengkap dengan keluarganya. Ayah, Bunda, kakak dan kakak iparnya.

Dama memencet tombol di depan pintu, tidak berapa lama pintu tersebut dibukakan oleh sang ART. "Maaf mas, mau cari siapa ya?" Kata ART di rumah Mezza sembari tersenyum ramah.

"Mau cari Mezza, mbak. Ada?" Dama menyengir. Sengaja tidak menelfon Mezza kalau ia sudah sampai di rumahnya.

"Ada mas. Non Mezza masih di kamar tadi. Mari mas masuk dulu, saya panggilkan non Mezza di kamarnya ya." ART itu mempersilakan Dama untuk masuk. "Ada bapak dan ibunya non Mezza juga mas lagi kumpul di ruang keluarga," beri tahu sang ART.

Dama terdiam sejenak. Apa tadi? Ada orang tuanya Mezza? Kok Mezza tidak bilang? Dama kan belum pernah ketemu. Duh jadi dag dig dug ser kan dia. Salting salting dimana gitu. Ngeri juga si kalau di introgasi tiba-tiba.

"I--iya mbak," Dama cuma bisa menyengir lagi. Sang ART itu ternyata menuntun langkahnya sampai di ruang tengah. Terlihat kedua orang tua Mezza tengah menonton televisi. "Mati gue..." Dama memperlihatkan senyum tipisnya.

"Om, tante.." sapanya dengan sopan. Alhamdulillah kelakuannya Dama bisa diajak kompromi pas ketemu calon mertua. Kalau tetiba keceplosan kata-kata yang tidak bagus kan berabe. Bisa langsung gak dikasih restu.

Kedua orang tua Mezza menoleh. Bunda tersenyum ramah, "Eh. Ini siapa? Cari siapa yaa? Silakan, silakan duduk dulu." Bunda yang memang dasarnya ramah, langsung mempersilakan Dama untuk duduk di single sofa di dekatnya. Tapi sepertinya Bunda bingung melihat Dama. Karena belum pernah melihatnya.

Dama menyalami tangan orang tua Mezza terlebih dahulu, kemudian ia terduduk dengan sopan. "Dama tante, em... temannya Mezza.." Menyengir lagi dia. Tidak mungkin langsung bilang kalau dia pacarnya Mezza.

Bunda mengangguk. "Oh temannya Mezza? Mau ngajak Mezza jalan ya? Udah siap-siap kayanya tadi tuh anak."  Kata Bunda sedikit terkekeh. Sementara ayah hanya diam melihat kedatangan Dama.

Dama mengangguk, "Iya tante. Dama mau ajak Mezza jalan, izin ya tante om." Katanya. Jadi bingung dia mau ngomong apa lagi.

"Iya, Mezza udah izin ke tante. Tante titip Mezza sama kamu." Bunda tersenyum ramah lagi.

 M E Z Z A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang