Chap 05 . Mengantarnya

29 6 0
                                    

Riko pun tersenyum dia menjawab,
"wah bisa tuh, semisalnya lu gak di jemput sama tetangga lu, terus bareng sama gue?" sambil mengangkat satu alisnya

Lira, Bila, Biyyu langsung menatap aku dan Riko, sedangkan Riko hanya menatap ku, aku merasa seperti banyak mata mata yang sedang melihat ku dengan tatapan yang mengerikan.

"WOI! kalian ngeliat nya jangan kaya gitu dong, serem tau tatapan nya kaya psiko, mana sambil senyum senyum lagi."

Aku teriak karena merasa kesal dengan mereka semua, terutama dengan Riko sialan.

Mereka berempar malah tertawa, ya mungkin karna aku berbicara seperti itu, tapi kan itu juga karna ulah si Riko.

"HAHAHA eh aduh HAHAHAHA! nas!"  Panggil Riko sambil tertawa tidak karuan.

"Apaan si!" ketusku.

"Dih dih masa jawab nya gitu, HAHAHA YA AMPUN! aduh perut gue sakit gara gara ketawa mulu," ucapnya sambil memegang perut yang sakit karna tertawa terbahak-bahak.

Karna aku muak, kesal, badmood, aku keluar dari kantin untuk pergi ke kelas. Tetapi Bila dan Lira memanggil ku sebelum aku pergi.

"Eh nas mau kemana?" teriak Bila.

"Ya nas disini aja!" sambung Lira.

"Aku mau ngambil buku di perpustakaan," jawabku sambil berjalan mundur.

Sesampainya aku di perpustakaan, aku mengambil komik agar mood ku membaik. Awalnya aku tidak ingin ke perpustakaan, dan ingin ke kelas, tapi setelah dipikir pikir perpustakaan itu sepi, dan sunyi. Akhirnya aku memutuskan untuk ke sini.

Saat sedang membaca komik aku tertawa kecil, tanda nya mood ku sudah mulai membaik. Tiba tiba ada orang yang duduk di samping ku.

"Ko disini?" tanya nya.

Aku menengok sedikit karna tidak asing dengan suaranya di telinga ku, setelah menengok sedikit aku langsung memalingkan wajahku.

Ni Riko ngapain si, ikut ikut aja sebel banget. Ucap ku dalam hati.

"Loh ko malah gak jawab? masih kesel ya? maaf deh."

Aku tidak merespon sama sekali karna memang benar masih kesal.

"Nass, jawab dong." Sambil menepuk bahuku.

Aku menghadap ke arah Riko dan tersenyum masam.

"Bisa diem gak? aku lagi baca komik nih kamu ganggu aja." Aku menyubit kencang lengan Riko.

"Aww aw, jangan nyubit juga, aduh sakit tau," ringisnya.

Aku melepas cubitan nya, dan lanjut membaca komik. Sedangkan Riko menopang kepala nya dengan tangan, sambil melihat ku membaca.

Karna aku risih, aku langsung menatap tajam ke arah Riko, Riko langsung memalingkan wajahnya.

Jam pulang sekolah pun tiba, aku sudah ada di depan gerbang sekolah, sedang menunggu tetangga ku untuk menjemput. Dan ya ada Riko dia menghampiri ku dengan motornya.

Aku pura pura tidak melihat nya, dia malah mengajak ku mengobrol.

"Kinas lagi nungguin tetangga jemput yaa?" tanya Riko sambil cengar cengir.

"Yalah masa lagi nungguin tukang sampah," jawabku.

Dia menepuk jok motornya sambil mengangkat kedua alisnya, mengisyaratkan agar aku pulang bersama dia.

Aku mendorong Riko. Dia oleng dan akhir nya jatuh dengan motornya. Aku kaget dan langsung membantunya mendirikan motornya.

"Eh gue gak ditolongin? ko cuman motornya doang si," ucapnya sambil menatap ke arah ku.

"Ya bentar dulu sabar, kan kamu ketindihan sama motornya," jawab ku sambil menolong Riko untuk berdiri.

"Ada yang luka gak?" tanya ku.

Riko langsung melihat bagian tangan, dan kaki, ternyata ada luka kecil di telapak tangan dan di siku nya.

"Sakit gak Rik? kalo sakit aku beli betadine sama hansaplas dulu."

Dia menggelengkan kepalanya.

"Yaudah ayo aku anterin kamu pulang," ucapku sambil berdiri.

Dia memasang ekspresi kaget, "Ha maksud nya?"

"Ya maksudnya aku nganterin kamu pulang, tapi pakai motor kamu."

"Terus lu nanti pas pulang kerumah gimana?" tanya nya lagi.

"Aku tinggal telepon tetangga ku buat jemput lah," jawabku dengan menyilangkan kedua tangan.

"Eh emang lu bisa ngendarain motor?" tanya Riko dengan nada yang cemas.

"Ya bisalah masa gitu doang gabisa, udah deh percaya aja sama aku."

Aku langsung menaiki motonya, Riko juga ikut naik. "Nas hati hati loh, jangan ngebut."

"Iya santai aja gabakal ngebut ko."

Saat di perjalanan, Riko mengarahkan rumahnya, aku merasa tidak asing dengan jalanan yang ditunjuk oleh Riko.

"Eits bentar, ko ini jalanannya kaya ke arah rumah.."

To be continued

Wahh sorry banget yaa, chap ini pendek bangettt ༎ຶ‿༎ຶ

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SUKA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang