"Terimakasih" ucap Ara.
"Apa Anda bisa pulang sendiri?" tanyanya.
"Heumm, saya membawa mobil" ucap Ara sambil memegangi kepalanya.
"Anda yakin?" tanya Pria itu lagi.
"Tentu saja" ucap Ara lalu mulai berjalan mencari mobilnya.
Setelah Dia menemukan mobilnya, Dia langsung masuk dan tidak lama melajukan mobilnya.
Pria tadi melihat mobil Ara pergi pun berjalan ke arah mobilnya lalu menyusul kepergian Ara.
Melihat bagaimana wanita tadi berjalan saja Hoseok tidak yakin wanita itu bisa membawa mobilnya dengan baik.
Hoseok tidak setega itu, apalagi jika terjadi apa-apa dengan wanita itu.Mobil yang wanita tadi kemudikan menepi membuat Hoseok menepikan mobilnya juga.
Hosek menunggu beberapa menit, Dia beberapa kali melihat jam tangannya karena mobil itu tidak berjalan lagi namun mesin mobil masih menyala.
Akhirnya Hoseok memutuskan keluar dari mobil untuk mengecek.
Dan yang Hoseok lihat wanita itu menyandarkan tubuhnya sambil memejamkan matanya.
Hoseok mencoba mengetuk kaca jendela beberapa kali dan tidak ada respon.
"Heyy, Noona buka pintunya" ucap Hoseok masih mencoba menyadarkan wanita itu.
"Noona" panggil Hoseok lagi sambil masih mengetuk-ngetuk kaca mobil dan membuka pintu mobil.
Sampai akhirnya pintu terbuka, seertinya wanita itu membuka kuncinya dari dalam.
"Anda baik-baik saja?" tanya Hoseok.
"Hmmm" dehemnya sambil masih memejamkan matanya.
"Apa ada orang terdekat anda yang bisa saya hubungi?" tanya Hoseok dan Dia menggeleng.
Hoseok bingung harus bagaimana karena tidak mungkin kan Dia meninggalkan wanita itu, Dia mencari alamat atau apapun itu dan menemukannya di dalam dompet wanita tadi.
"Ara" ucap Hoseok saat melihat kartu nama Ara dan Hoseok menemukan kartu unit apartemen dan dengan itu Hoseok bisa mengantar wanita bernama Ara itu.
Hoseok akhirnya memindahkan wanita itu ke mobil miliknya, Dia mengambil tas dan barang-barang lain milik wanita tadi dari mobilnya.
Dan sebelum benar-benar pergi Hoseok memfoto plat mobil itu untuk di kirim ke kenalanya supaya mengambil mobil itu dan mengirim ke apartemen Wanita itu.
.
.
Ara terbangun dari tidurnya dan Dia menarik selimutnya menutupi wajah.
Sampai akhirnya Ara tersadar dan menyingkirkan selimut itu dari wajahnya dan langsung duduk.
"Gua di apartemen?" ucap Ara saat melihat sekeliling dan ini kamarnya.
Ara menyandarkan tubuhnya dan melihat jam di meja masih ada waktu untuk dirinya bersiap ke kantor.
Dia harus menghandel pekerjaan Namjoon.
"Oh" ucap Ara mencari dimana ponsel miliknya dan Dia melihat Tas miliknya di sofa lalu mengambilnya.Ara mengecek ponselnya apa ada panggilan dari Namjoon dan tidak ada.
Ara melempar ponselnya ke ranjang lalu Dia masuk ke kamar mandi.
Dia tidak sempat memikirkan apa yang terjadi semalam dan bagaimana bisa Ara sampai ke apartemen padahal Dia minum dan cukup membuatnya mabuk.
.
.
.
Ara sudah selesai dengan pekerjaanya tapi seharian ini Namjoon tidak menghubunginya sama sekali.
Ara kembali ke apartemen lalu menghubungi Namjoon.
Dan bukannya menjawab Namjoon malah mengirimnya pesan.
Aku akan kembali besok malam dan pastikan kamu di apart.
Ara membalas pesan dari Namjoon.
Kenapa kamu tidak mengangkat panggilan ku dan tidak menghubungiku?
Namun Namjoon hanya membacanya dan tidak membalasnya.
Ara benar-benar kesal dengan Namjoon, Apa sesibuk itu Dia dengan Hana di sama apa benar Mereka hanya memeriksakan keadaan Hana bukan untuk berlibur bersama.
Kalo iya kenapa harus sampai 2 hari dan lagi Namjoon bahkan tidak menghubunginya tidak seperti biasanya.
Ara semakin kesal sekarang.
Terserah Namjoon mau menghubunginya atau tidak.Namun tiba-tiba Ara memikirkan kenapa semalam Dia bisa sampai apartemen tapi Dia tidak ingat kalo membawa mobilnya sampai apartemen, Dia ingat kalo keluar dari Club dan membawa mobilnya tapi Dia tidak ingat kalo membawa mobilnya sampai apartemen.
.
.
Ara sudah pulang, Dia langsung pulang ke Apart seperti permintaan Namjoon kemarin.
Dan Namjoon seharian ini tidak menghubunginya juga, Ara juga tidak mencoba menghubungi Namjoon.
Ara menekan pin apartemennya lalu berjalan masuk dan menyalakan lampu.
"Astaga" ucap Ara memegangi dadanya, Ara sedikit terkejut saat melihat Namjoon ada di sana.
"Bisakah kamu menyalakan lampunya!" ucap Ara sedikit kesal."Kamu sudah pulang? Apa di sana menyenangkan? Apa kalian menghabiskan waktu untuk bersenang-senang?" Ucap Ara tanpa melihat ke arah Namjoon.
Namun tiba-tiba Namjoon memegang pundak Ara membuat Ara berdiri menghadapnya.
Dan tanpa Ara duga Namjoon menarik kemeja Ara sampai kancing kemeja Ara terlepas.