4

116 13 0
                                    

"Apa yang kamu lakukan?!" Tanya Ara sedikit kesal menyingkirkan tangan Namjoon dari kemejanya.

"Aku ingin memeriksa apa ada tanda pria itu di tubuh mu?" ucap Namjoon mencoba membuka kemeja Ara namun Ara berjalan mundur.

"Kamu Gila? APA MAKSUD UCAPAN MU BARUSAN?!" Kesal Ara.

Namun Namjoon memegang tangan Ara dan menariknya membuat tubuh keduanya bertabrakan.

Namjoon membuka kemeja yang Ara pakai dan Ara hanya bisa menatapnya datar.

"Apa kalian bermain aman?" Tanya Namjoon dan Ara hanya bisa mengerutkan dahinya.

"Apa kamu baru saja menuduhku selingkuh?" Tanya Ara.

"Bukankah memang begitu, Kamu senang saat aku pergi bukan? Lalu kamu tidur dengan pria lain di sini?" Ucap Namjoon.

Plakk

Sebuah tamparan mendarat di pipi Namjoon.

"JAGA UCAPAN MU! SEBELUM KAMU MENUDUHKU SELINGKUH BAGAIMANA DENGAN DIRIMU SENDIRI?!!" ucap Ara yang sudah benar-benar kesal karena tuduhan Namjoon.

"KAMU MENIKMATINYA BUKAN, BISA KEMBALI DENGAN MANTAN KEKASIHMU ITU!"

Namjoon yang sudah emosi juga mulai mengangkat tangannya dan siap melangkah ke Ara namun akhirnya Namjoon memukul dinding di samping mereka.

Ara cukup terkejut saat Namjoon memukul dinding lumayan kencang.

"Siapa pria itu?" Tanya Namjoon.

"Pria siap?" tanya Ara balik.

"Pria yang mengangkat panggilan mu saat itu?" Ucap Namjoon.



Hoseok mengantar Ara ke unit apartemennya.

Dia sedang menunggu orang suruhannya mengantar mobil milik Ara ke Apartemen.

Hoseok mendengar ponsel milik Ara berdering di dalam tas, awalnya Hoseok mengabaikan namun ponsel itu terus berdering akhirnya Hoseok mengangkat panggilan itu.

"Halo, Maaf pemilik ponsel sedang tidur. Anda bisa menghubunginya lagi besok" ucap Hoseok namun tidak ada jawaban dan panggilan di akhiri.

Setelah orang suruhan Hoseok mengantar mobil Ara dan memberikan kunci mobil ke Hoseok, Hoseok meletakan kunci mobil itu di samping tas milik Ara dan setelah itu Hoseok langsung pulang.

Ara mengambil ponsel miliknya lalu mengecek dan benar Namjoon menghubunginya malam itu dan ada panggilan terjawab beberapa detik.

Ara duduk dan terdiam sambil memikirkan hal itu.

"Kamu tidak mengingatnya? Kamu tidak tau hal itu?" Tanya Namjoon.

"Sepertinya aku mabuk" ucap Ara, Namjoon mendengar itu memejamkan matanya sebentar Dia mengatur nafas supaya tidak memarahi Ara lagi.

"Aku sudah melarang mu untuk minum kan? Dan kenapa kamu minum bahkan saat aku tidak ada?" Tanya Namjoon karena Ara kalo udah mabuk lupa semuanya.

"Aku terlalu kesal, kamu tidak menghubungiku dan tidak mengangkat panggilanku" ucap Ara.

"Aku minta maaf, Hana saat sampai di sana benar-benar tidak bisa di tinggal dan ponselku mati" ucap Namjoon.

"Terlebih saat aku menghubungimu malah mendengar suara seorang Pria dan bilang kamu sedang tidur" ucap Namjoon.

"Itu membuatku semakin kesal" ucap Namjoon.

Ara berdiri dari duduknya dan Namjoon memegang tangan Ara.

"Apa?" Tanya Ara.

"Kamu mau kemana?" Tanya Namjoon.

"Kamu tidak lihat?" Ucap Ara menunjuk ke arah bajunya yang Namjoon rusak.

"Aku mau mandi sekalian ganti baju" ucap Ara lalu berjalan ke arah kamarnya.




Saat Ara selesai mandi dia melihat Namjoon berbaring di ranjang dan memejamkan matanya .

Ara mencari kotak obat untuk mengobati luka di tangan Namjoon karena memukul tembok tadi.

Ara duduk di samping Namjoon dan saat Ara memegang tangan Namjoon ternyata Namjoon terbangun.

"Aku akan mengobati lukamu" ucap Ara dan Namjoon hanya diam saja saat Ara mengobatinya, Dia hanya sesekali meringis saat merasakan perih.

Ara akan berdiri untuk menaruh kotak obat itu kembali namun Namjoon menahannya.

"Maafin aku" ucap Namjoon lalu mengecup tangan Ara dan mengusapnya.

Ara berusaha melepas tangan Namjoon dari tangannya. Dia masih kesal karena Namjoon menuduhnya selingkuh bahkan menuduhnya tidur dengan pria lain.

Namun Namjoon menarik tangan Ara sampai Ara terjatuh di atasnya. Namjoon melempar kotak obat yang ada di tangan Ara lalu memeluk pinggang Ara.

 Namjoon melempar kotak obat yang ada di tangan Ara lalu memeluk pinggang Ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pria itu, Aku tidak tau Dia siapa" Ucap Ara dalam pelukan Namjoon.

"Aku akan bertanya pada satpam besok dan mengecek Cctv" ucap Namjoon membuat Ara memeluknya.

Namjoon mengecup puncak kepala Ara dan Ara mendongahkan kepalanya menatap Namjoon.

Ara memegang pipi Namjoon yang dia tampar tadi.

"Apa sakit?" Tanya Ara.

"Huemm, Semoga kamu melakukan hal seperti itu juga ke pria yang mencoba menggoda mu" ucap Namjoon dan Ara tersenyum lalu mengecup pipi kekasihnya itu membuat Namjoon tersenyum menampakan lesung pipinya.



✅ I Hate, SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang