12

91 15 0
                                    


Namjoon membuka laci di samping ranjang dan menemukan ponsel milik Ara yang Ia tinggalkan sebelum pergi dari apartemen ini.

Namjoon mengambil carger lalu mencarger ponsel Ara yang sudah mati kehabisan baterai. Setelah Ponsel Ara bisa Ia nyalakan, Namjoon mencoba menyalakan ponsel itu.

Meskipun ponsel itu di beri sandi tapi Namjoon bisa membukanya. Yang pertama kali Ia lihat saat ponsel itu terbuka adalah foto Ara di layar awal.

Namjoon membuka galeri dan melihat foto-foto di ponsel Ara. Tapi tatapannya tertuju pada satu foto.

Namjoon jadi teringat ucapan Ara saat itu. Ia menunjukan ponselnya pada Namjoon, menunjukan foto Ia dan Hana maksud Ara foto ini.

Namjoon beralih pada aplikasi chatting yang biasa Ara Gunakan. Ia mencari-cari nomor ponsel yang tidak tersimpan nama lalu membukanya.

Dia membaca chattingan itu, Chatting yang menyuruh Ara untuk meninggalkan Namjoon, Namjoon membaca semuanya.

Ia mengambil ponselnya lalu mencari nama Hana dan mencocokan kedua nomor ponsel namun berbeda.

Namjoon mengetikan nomor yang ada di ponsel Ara ke ponselnya lalu menghubungi nomor itu.

Nomor itu masih aktif ternyata dan Namjoon masih menunggu panggilan sampai panggilan itu di terima.

Namjoon ingin memutus karena tidak juga ada yang menjawab panggilannya tapi ternyata ada yang mengangkat panggilan nya.

"Hallo Namjoon, ada apa? Maaf lama mengangkatnya" ucap orang di sebrang membuat Namjoon melihat lagi nomor yang sedang ia hubungi.

"Ha-hana?" Namjoon.

"Iya, ada apa kamu menghubungiku malam-malam seperti ini? Apa kamu ingin datang ke rumah?"

"Iya, Aku akan kesana" ucap Namjoon lalu memutus panggilan.

Namjoon meremas ponselnya setelah tau pemilik nomor itu. Apa yang di katakan Ara saat itu benar, Hana tidak lupa ingatan dan mungkin tidak pernah lupa ingatan.

Hana benar-benar sudah menghancurkan hubungannya dengan Ara.

Namjoon langsung keluar untuk pergi ke rumah Hana.

.

.

Sesampainya Namjoon di rumah Hana, Ia melihat Hana sudah berdiri di depan pintu dan tersenyum ke arah Namjoon yang berjalan ke arahnya.

"Kamu mempunyai dua nomor ponsel?" Tanya Namjoon langsung.

"Satu" jawab Hana tanpa ragu.

"Lalu tadi nomor siapa?"

"Kamu nanya apa sih?, Ya punya Aku"

"Jadi itu nomor punya kamu" ucap Namjoon bersemirk ke arah Hana.

Namjoon mengeluarkan ponsel Ara lalu menunjukan chattingan di ponsel Ara pada Hana.

"Jadi ini nomor kamu?" Tanya Namjoon membuat Hana membulatkan matanya.

"Bu-kan, Aku aja gak tau siapa yang chat Ara seperti itu" Hana.

Namjoon mengambil ponselnya lalu menekan tombol dan tidak lama ponsel di tangan Hana berdering. Namjoon menunjukan layar ponselnya pada Hana.

"Masih mau mengelak?" Namjoon sudah menatap dingin Hana.

"JAWAB!" bentak Namjoon dan membuat orang di rumah Hana mendengar itu.

Orangtua Hana bahkan menghampiri mereka.

"Ada apa ini?! Kenapa kamu membentak anak saya?" Ayah Hana.

"Apa kalian juga tau jika Hana tidak amnesia?" Namjoon menatap kedua orangtua Hana.

"Kenapa kalian diam?" Namjoon.

"Apa selama 1 tahun ini kalian semua membodohiku?!"

"Namjoon Aku-" Hana.

"APA!" Namjoon.

"Jaga sikap kamu!" Ayah Hana.

"Anda menyuruh saya menjaga sikap saya, kalian bahkan sudah menghancurkan hidup saya! Karena kalian saya kehilangan sekasih saya!!" Namjoon.

"Anda tau, saya selalu mengabaikan kekasih saya hanya untuk Hana, untuk membantu putri anda supaya cepat pulih dan kalian sekarang menyuruh saya menjaga sikap saya!!"

"Saya bahkan menyakiti kekasih saya hanya karena putri anda ini!" Namjoon.

"Dan kamu, apa kamu belum puas menyakitiku sekali sampai kamu menyakitiku dua kali seperti ini! Dulu kamu yang meninggalkanku dan sekarang apa? Kamu datang lalu merusak hubungan ku dengan Ara" Namjoon pada Hana.

Namjoon bersiap pergi tapi Hana menahan tangannya.

"Jangan menyentuhku dan jangan pernah lagi kalian muncul di hadapanku" ucap Hana sebelum benar-benar pergi.

Meskipun Hana terus memanggilnya dan menangis Namjoon sudah tidak perduli, hubungannya hancur oleh orang yang sama.

.

.

Paginya Namjoon mendatangi perusahaan Seokjin.

"Hoseok, Dia sudah resign" ucap Seokjin.

"Resign? Kapan?" Namjoon.

"Kemarin" Seokjin.

"Dimana tempat tinggal Hoseok?" Tanya Seokjin.

Seokjin menghubungi sekertarisnya dan meminta alamat Hoseok.

Setelah Namjoon mendapatkan alamat Hoseok Ia langsung pergi namun sayang Ia terlambat.

Hoseok sudah pindah dari sana. Dia mencoba menghubungi Hoseok dan Nomor nya sudah tidak aktif.



✅ I Hate, SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang