8

81 15 0
                                    

Hana dan Namjoon datang bersama ke kantor menjelang siang dan tatapan Ara bertemu dengan tatapan Hana. Tatapan yang mengisyaratkan permusuhan.

Namjoon berfikir jika tatapan itu Ara berikan padanya karen Ara marah Namjoon meninggalkan nya saat tertidur.

Setelah Namjoon dan Hana masuk ke ruangan Namjoon ternyata tidak lama Hana keluar.

"Aku memperingatkan mu Ara, Jauhi kekasihku" ucap Hana namun tidak di tanggapi oleh Ara.

Ara masuk ke ruangan Namjoon saat Hana pergi meninggalkannya.

"Aku resign" ucap Ara berjalan ke arah Namjoon dan menaruh surat pengunduran dirinya.

"Kenapa?" Tanya Namjoon menggenggam tangan Ara.

"Aku lelah, sebaiknya kamu cari sekertaris baru saja" ucap Ara melepaskan paksa tangan Namjoon.

"Sayang, ada apa?" Tanya Namjoon yang akhirnya berdiri dan masih menggenggam tangan Ara.

"Aku muak melihat mu dan Hana. Apa Kamu benar-benar tidak menaruh perasaan pada Hana?"

"Kamu yakin tidak pernah macam-macam bersama Hana kan? Kamu-"

"Hey sayang" ucap Namjoon menghentikan Ara yang matanya sudah memerah menahan tangis.

Namjoon memeluk Ara.
"Oke heumm, kamu boleh resign. Aku tidak akan memaksamu lagi bekerja di sini" ucap Namjoon.

.

.

"Kamu beneran gak mau kerja di perusahaan ku lagi?" Tanya Namjoon pada Ara yang sedang memasangkan dasi padanya dan masih mengenakan gaun tidur.

"Hmm, Aku lelah melihatmu dan Hana dan aku sudah muak" ucapnya sambil merapihkan kerah kemeja Namjoon.

"Hubungi aku jika ingin pergi, supaya aku tau kamu ada di mana" ucap Namjoon mengecup dahi Ara.

"Hmm" dehem Ara yang masih cemberut lalu Namjoon mengecup bibirnya sebelum pergi.

Ara mengembuskan nafasnya berat setelah Namjoon pergi, lalu menjatuhkan tubuhnya lagi di atas ranjang.

"Entah apa yang akan Hana lakukan di kantor jika tau Aku tidak lagi bekerja di sana" ucap Ara.

"Lebih baik aku berendam dari pada mamikirkan Hana dan membuatku kesal" Ara.

.

.

Sudah berapa hari ini sejak Ara keluar dari perusahaan Namjoon.
Bahkan Namjoon sudah mendapatkan sekertaris baru dan itu pria yah itu atas keinginan Hana.

Menjelang siang Ara memutuskan untuk berjalan-jalan sebelum makan siang di luar.

Tapi ternyata Ara tidak sengaja bertemu Hoseok.

"Oh, kita bertemu di sini?" Ucap Hoseok.

"Iya kebetulan sekali, Kamu habis bertemu Kline?"

"Heumm seperti biasa. Ku dengar kamu sudah tidak menjadi sekertaris Pak Namjoon lagi?" Ucap Hoseok dan Ara hanya mengangguk.

"Sekarang kamu bekerja dimana?" Tanya Hoseok.

"Emm menganggur" ucap Ara sambil tersenyum.

"Ingin makan siang bersamaku?" Ajak Hoseok.

"Apa gak papa?" Tanya Ara.

"Enggak, ini Jam makan siang Kok" ucap Hoseok.

Ara akhirnya mengikuti Hoseok namun ternyata Hoseok datang bersama Seokjin dan lagi Ada Hana serta Namjoon di sana.

"Eoh Ara" ucap Seokjin.

"Siang Pak Seokjin, Pak Namjoon dan Bu Hana" sapa Ara sambil tatapannya bertemu dengan Namjoon.

"Pak Seokjin apa tidak masalah jika saya makan siang dengan Ara, kami akan pisah meja" ucap Hoseok.

"Kenapa pisah meja? Kita makan bersama saja, lagipula sudah lama kita tidak bertemu sejak Ara tidak bekerja di perusahaan Namjoon lagi" Hana.

"Benar, Ara duduk lah" Seokjin.

Akhirnya Ara mengiyakan dan duduk. Sebenarnya Ia sangat menyesal karena mengiyakan ucapan Hoseok tau gitu tadi menolak. Tapi sudah terlambat.

"Sekarang bekerja di mana?" Tanya Seokjin.

"Masih menganggur Pak" Ara.

"Kalu gitu kenapa resign?"

"Ingin beristirahat saja"

"Pasti Namjoon memberimu banyak pekerjaan sampai membuatmu kelelahan"

"Aku tidak sejahat itu" jawab Namjoon membuat Seokjin terkekeh.

"Jika ingin melamar pekerjaan, datanglah ke perusahaan ku Ara" Seokjin.

"Terimakasih atas tawarannya" Ara.

"Kalian terlihat dekat, pacaran?" Tanya Hana pada Hoseok dan Ara membuat Namjoon tersedak dan langsung minum.

"Tidak, kami hanya berteman" Hoseok.

"Kalian berdua cocok dan sama-sama masih sendiri kan? Kenapa tidak jadian saja?" ucap Hana membuat Namjoon mengepalkan tangannya di bawah meja.

"Saya sudah memiliki kekasih" jawab Ara.

"Oh! sayang sekali" Hana.

.

.

Ara dan Hoseok sudah keluar lebih dulu.

"Kunci mobilku sepertinya tertinggal" ucap Ara pada Hoseok.

"Ingin ku ambilkan?" Hoseok.

"Emm Aku ambil sendiri saja"

"Aku temani" Hoseok pada akhirnya.

Akhirnya keduanya berjalan kembali ke resto tadi. Namun Ara menghentikan langkah Hoseok saat mendengar obrolan Hana dan juga Seokjin.

Keduanya berada di belakang mereka jadi sepertinya Hana dan Seokjin tidak tau jika Ara dan Hoseok kembali namun Namjoon tidak ada di sana.

"Kamu tidak mau berhenti?" Seokjin.

"Berhenti? Apa yang harus Hana hentikan?"

"Namjoon bukan milikmu Hana"

"Dia milikku, sejak awal Dia milikmu bukan milik Ara"

"Ara kekasihnya, sudah 1 tahun lebih Hana kamu membohongi Namjoon"

"Aku tidak perduli yang Hana mau Namjoon kembali pada Hana dan Ara pergi dari hidup Namjoon"

Hoseok menatap Ara yang wajahnya memerah seperti menahan amarahnya, entah ada masalah apa antara Namjoon Hana dan Ara tapi sepertinya hubungan ketiganya rumit.

Ara pergi begitu saja dan mengurungkan niatnya ngambil kunci mobil miliknya.





✅ I Hate, SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang