Pejaman mataku merapal mantra yang berlagu di ujung pena
Namun goresannya tiada kentara
Tiada noda kecuali bekas gilasan pena
Putih saja, sia-sia
Memanjang pandangku ke ujung teleskop
Menilik kalbuku serenik mikroskop
Menengok arahku sedalam periskop
Aku di sana, antara nyata dan maya,
Setitik saja
Mojosari, ujung Maret 2015
Ps.: terima kasih telah berkunjung, semoga menikmati sajian bait- bait saya. Mohon vote dan tinggalkan apresiasi dalam komentar. Karena apresiasilah yg mengasah keterampilan berkarya :)
Antologi ini dimulai #1 ditutup #15. Selamat menikmati :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jendela Rasa
PoetryAdalah lubang berbatas bingkai Berterusan beton Bersekat kuarsa datar atau udara saja Melewatinya, kicau burung riang merenda Menembusnya, mekar kusuma menyambung cahaya Pada bingkainya, terselip selayang rasa yang dikecap oleh karsa, jiwa, dan wase...