#9 Ekspedisi

70 3 0
                                    

Hari yang sama tiga minggu yang lalu

Engkau mengetuk membran kalbuku dengan pengawalan penuh oleh mega-mega kelabu

Raut sendumu merutuk, mengutuk secangkir kopi pahit yang jenuh kau teguk

Relung hatiku menuang madu, walau hanya terpinta gula untuk penawar pahit kopimu

Remang samar lusuh keluhmu luruh,

sembari laun-laun kita menguntaikan harmoni yg sapu-membasuh

Hari ini di bulan yang lalu,

sepanjang Sudirman-Pluit

Melarung bubungan yg telah dirajut pilin dan lilit

Sambil berharap bandar rindu tak akan pailit

Menyekat paut jauh hingga menyempit

Lokomotif hayati menarikku untuk menepi,

di Bumi Palapa untuk sejenak memanggang abadinya arang hati

Mengukir kembali sakti amukti menjadi ikrar prasasti mimpi

Terrentangkan dawai asih dari Sunda Kelapa untuk mengabdi

Menebus teka-teki yg hilang tercuri amuk diri

Menggali artefak yg terpendam menanti jawaban sisa waktu untuk berdiri,

lagi, terus, sendiri

Feb 9

Jendela RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang