Jakarta Kota Pesisir
Ribuan jalan membelah-belah
Aku paham kisahmu yg getir
Doaku untukmu abah
Ribuan jalan membelah-belah
Dengan rel silang-menyilang
Doaku untukmu abah
Sebagai balasan dan rasa sayang
Ke Pangandaran membelai pasir
Dijamu senja merah kelabu
Di Jakarta kota pesisir
Hidupku kan berubah oleh jasamu
Wisata mangrove di Pantai Indah Kapuk
Lestari di tengah Ibukota
Penuh bahagia haru kau kupeluk
Melepasku nanti dari Sukarno Hatta (/ke Borneo Utara)
Rawamangun, 19 Januari 2015
Pantun ini terangkai dalam rangkaian KRL sepanjang Manggarai-Sudirman. Untuk seseorang yang menjalankan peran sebagai ayah, walau kiranya tak bisa kutulis dalam pencatatan KK. Sekaligus memungkasi Antologi Jendela Rasa ini. Terima kasih atas angin, cahaya, dan panorama yg tersembahkan melalui jendela ini. There will be another window soon :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jendela Rasa
PoetryAdalah lubang berbatas bingkai Berterusan beton Bersekat kuarsa datar atau udara saja Melewatinya, kicau burung riang merenda Menembusnya, mekar kusuma menyambung cahaya Pada bingkainya, terselip selayang rasa yang dikecap oleh karsa, jiwa, dan wase...