#11 Sepanjang Gambir sampai Terasi

105 2 0
                                    

Tepukan pundakmu melepasku pergi

Sepanjang perjalanan meniti takdir rindu ini, embun wajahku tak jenuh menggantung di tulang pipi

Simpul penarik lesungnya pergi terganti, Tali itu mengkhianati diri menambat pada indah Semanggi

Pahit Gambir mengantar sampai harum Terasi

Kupandangi seluk sudut Stasiun Cirebon,

mencari jejak bayangan seorang pemuda kecil di sana

yang pernah melukis kisah dengan pena ilalangnya

Kutatap jendela yg basah oleh rintik hujan, terpantul bayangan penuh ketidakrelaan

yang menembus sampai mengembunkan rindu yg membuncah

Kuratapi jalaran panjang titian besi, yang bergetar menekan gusar

Seberat bayanganku yg masih tertinggal di urbana altar

Dia mengolok kepergianku dan melempar kisah sendu beribu alu

Dia, bayanganku yg berkhianat... mengutukku akan kembali ke altar urbana untuk menghapus laknat-laknat

Pahit Gambir dan Terasi menyisakan goresan takdir yang telah menjadi prasasti

Mimpi-mimpi bukan khayalan lagi, apalagi harapan sarat ambisi

Tetapi bukti akan sakti sumpah amukti

Gambir-Gubeng, 9 Februari 2015

Jendela RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang