CHAPTER 8

134 23 3
                                    

Disana terlihat Mu Jin duduk bersebrangan dengan seorang pria yang lebih tua darinya di sebuah restoran bergaya tradisional Jepang dengan masing masing satu pelayan wanita berpakaian kimono yang menemani duduk di samping mereka dengan meja panjang didepanya yang di atasnya berjejer banyak makanan dan arak yang disusun dengan rapi. Terlihat beberapa pengawal dari kedua belah pihak duduk di belakang kedua pria itu.

"Lama tidak berjumpa denganmu tuan Choi,bagaimana dengan keadaanmu?. "

"Aku terlampau baik, maaf jika baru hari ini aku bisa menemuimu secara langsung. "

"Ya tidak mengapa, aku tau betapa sibuknya menjadi seorang kriminalitas. "

Mu Jin menanggapi pernyataan itu dengan hanya menyunggingkan senyumnya.

"Apa kau sudah membawakan pesananku? "

"Tentu, aku sudah menyiapkanya. "

Kang So yeon membawakan sebuah kotak kayu dengan tutupnya terbuat dari kaca yang berisi botol botol kecil berwarna bening berisikan narkoba dalam bentuk cairan.

lalu Kang Soe yeon membuka kotak tersebut dan mempersilahkannya pada Yamamoto salah satu pelanggan VIP Mu Jin yang berasal dari Jepang.

Anak buah Yamamoto mengambil sala satu botol tersebut lalu mengetesnya menggunakan sebuah alat pengukur kadar narkotika, lalu menunjukan hasilnya pada Yamamoto.

"Ini 99,99% kualitas terbaik. "

Yamamoto memperhatikan botol kecil berisi narkoba itu sebelum akhirnya menyepakatinya.

"Aku akan mengambilnya, kirimkan dalam 10 hari. "

Pelayan wanita berpakaian kimono itu menuangkan kembali arak ke dalam gelas milik Choi Mu Jin dan Yamamoto kemudian mereka bersulang dari jarak jauh.

"Kapan kau akan segera menikah tuan Choi? kau membutuhkan pendamping di waktu waktu senja seperti ini ! " Suara parau pria itu kembali terdengar membuat Mu Jin sedikit tersindir.

Mu Jin kembali meneguk araknya dengan satu tegukan menetralisir rasa gejolak tidak nyaman di hatinya.

"Apakah aku sudah terlalu tua menurutmu? "

Yamamoto kembali bertanya dengan nada bercandanya

"Jadi kau akan tetap melajang? bukankah banyak wanita yang menyukaimu tuan Choi? "

"Aku tidak ingin keluargaku menjadi korban akibat perbuatanku sendiri! "

"Aku mengerti."

"Tapi kau selalu punya pilihan tuan Choi hanya saja kau terlalu ragu. "

"Hhh... kau benar aku hanya terlalu
ragu. "

"Aku ingin kau mengirim barang ini setiap bulanya, tepati janjimu setelah adanya kesepakatan. "

"Apa kau meragukan aku? "

Yamamoto hanya membalas pertanyaan Mu Jin dengan tertawa kecil lalu kembali meneguk araknya.

_____

Awan tebal dan gelap menyelimuti langit siang itu, satu persatu butiran hujan turun membasahi segala yang di temuinya. Yang awalnya hanya gerimis kini berubah menjadi deras.

Hye Jin berlari keluar dari gedung fakultasnya menuju halte bus, dengan tas yang dipeluknya erat agar air hujan tidak masuk ke dalam tasnya dan membasahi semua buku bukunya. Ditengah perjalanan menuju halte badannya sudah basah kuyup.

Dia merasakan air hujan yang semula membasahi tubuhnya kini tidak lagi menyentuhnya, dia mendongakkan kepalanya ke atas ia melihat payung merah yang menghalanginya dari air hujan yang turun kemudian dia beralih menatap sang pemegang payung tersebut.

EMOTIONAL [ My Name ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang