CHAPTER 12

123 22 1
                                    

Mu Jin duduk di sebuah taman yang ada mansionya pria itu menatap langit sore dengan semburat warna merah ke emasan yang nampak sangat indah di matanya di temani dengan secangkir teh hangat didalam gelas keramik berwarna putih.

Entah akhir akhir ini, gadis yang ia temui beberapa kali itu tiba tiba selalu muncul dipikiranya.Padahal tidak biasanya dia seperti itu apalagi sampai memikirkan wanita. Terkadang pikiran tentang gadis itu yang membuatnya tidak tenang.

Musim semi telah tiba bunga bunga di tamanya kini mulai bermekaran menambah warna baru tampak pohon pohon bergoyang di terpa angin membuat suasana sore itu semakin sejuk.

Dia menyesap kembali tehnya perlahan merasakan manis dan hangat yang terasa sangat pas dilidahnya.Pikiranya kembali pada gadis itu belum banyak yang Mu Jin tau tentang dirinya membuatnya sedikit penasaran.

Kini langit telah menunjukan sisi gelapnya Mu Jin bangkit dari duduknya untuk kembali ke kekamarnya.Mu Jin berjalan ke arah tempat tidur king sizenya, membaringkan tubuhnya lalu memejamkan matanya perlahan.
Berharap dia bisa terlelap dengan tenang namun tetap saja bayangan gadis itu tidak bisa hilang dari ingatanya membuat dia menghelas nafas kasar.Ada apa sebenarnya pada gadis itu hingga membuat kepala Mu Jin di penuhi olehnya.

Semakin keras usahanya untuk mengalihkan pikiranya semakin jelas wajah gadis itu membayanginya.Dia bangkit dari tidurnya mengganti pakaian biasanya dengan pakaian formal dengan menggunakan setelan jas hitam dengan kemeja putih tanpa dasi.

Dia mengendarai mobilnya tanpa pengawalan melaju dengan kecepatan sedang menuju restoran tempat Hye Jin bekerja. Setelah memarkirkan mobilnya dia masuk kedalam restoran tersebut dan duduk di tempat yang biasa ia tempati.

sudah 2 jam lamanya dia berada di tempat itu matanya tak henti henti menelisik ke segala arah menunggu seseorang tapi yang di tunggu tak kunjung menampakan dirinya.

Hingga seorang waitress mendatanginya.

"Apa ada yang anda butuhkan tuan? "

"Dimana pegawai yang bernama
Hye Jin? "

"ahh, Hye Jin baru tadi pagi dia mengundurkan diri dari sini. "

"Kenapa? "

"Dia bilang sudah mendapatkan pekerjaan baru yang sesuai dengan kemampuanya. "

"kau tau dimana tempatnya? "

"Kalau tidak salah dia bekerja di Han Corporation. "

Han Corporation adalah perusahaan yang dikelola oleh Direktur Han salah satu rekan bisnis Choi Mu Jin.

Karena yang ditunggu tidak kunjung terlihat Mu Jin memutuskan untuk pergi dari tempat itu dan kembali ke mansionya.

_____

"Para pelanggan memutuskan kerja sama dengan kita. Mereka tidak ingin menunggu lama untuk melakukan distribusi ulang."

Mu Jin membalikan badanya menghadap ke orang kepercayaannya itu sambil memegang
ujung punggung kursi kerjanya.

Tae Ju melanjutkan pembicaraanya "Mereka bilang sudah mendapat pasokan obat dari tempat lain, mereka juga bilang mendapatkanya dari orang Amerika. "

Tangan kiri Mu Jin kini terkepal keras menahan amarahnya, dia tahu dengan marah tak akan bisa membalikan keadaan seperti semula.

"Itu pasti Daniel Lee.Dia memanfaatkan situasi kita untuk mengambil alih para pelanggan. "

"Hentikan produksi untuk pengiriman ke China.Karena Wong Yifei kita tidak bisa melakukan distribusi. "

"DongCheon rugi besar karenanya."

"Jika tak melawan organisasi kita akan hancur.Akan ku tunjukan siapa diriku.
Dan apa itu Dongcheon. "

"Bagaimana dengan para polisi itu? "

"Aku sudah mengurusnya, aku sudah pastikan mereka tidak akan menemukan bukti apapun. "

"Kerja bagus,kau boleh pergi. "

Tae Ju menundukkan kepalanya sebelum akhirnya melangkahkan kakinya pergi dari ruangan bosnya.

Mu Jin menjatuhkan tubuhnya ke kursi kerjanya menyenderkan punggungnya lalu membuka dua kancing kemejanya memperlihatkan tatto bergambar dua ular yang saling bertaut itu di dada kanannya, dia memijat dahinya yang sedikit pusing.

Setelah mengalami kerugian karena tidak bisa melakukan distribusi kini dia harus kembali memutar otak untuk menutupi kerugianya.Ditambah musuh barunya yang mengambil alih para pelangganya.

_____

Di ruangan pribadinya Cho Sang Wo sedang duduk sambil memeriksa berkas berkas kasus Choi Mu Jin dan kembali mengecek rekaman cctv ulang untuk mencari bukti yang bisa menyudutkan Choi Mu Jin, karena dia yakin dalam hal ini pasti ada campur tangan Choi Mu Jin.

"Kau tidak pulang kapten? " Tanya Jun Ho yang tiba tiba masuk kedalam ruanganya.

"Belum, kau pulanglah duluan. "

"Aku baru membeli beberapa botol soju kau mau minun denganku? "

Jun Ho menarik satu kursi ke meja Sang Wo untuk duduk bersamanya, dia membuka tutup botol itu lalu menuangkannya ke dalam gelas Sang Wo dan juga kedalam gelas miliknya.Mereka berdua menenggak minumanya hingga tandas.

"Kau tau, aku selalu merasa gagal menjadi seorang polisi. "

"Kenapa kau berfikir seperti itu
kapten? "

"Karena sampai hari ini aku masih belum bisa menangkap iblis DongCheon itu.Padahal aku sudah mengerahkan seluruh kemampuanku. "

"Kau tidak akan sendiri kapten, kita akan satukan kemampuan kita untuk menangkap Choi Mu Jin bersama sama. "

Sang Wo tersenyum ke arah juniornya itu sambil menuangkan soju ke dalam gelas miliknya dan juga Jun Ho.

"Ayok bersulang. " mereka bersulang dan kembali menenggak minumanya hingga tandas.

"Kau benar kita akan menangkapnya bersama sama. "


EMOTIONAL [ My Name ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang