!!

55 15 6
                                    

HALLO EVERYONE!!! YUHUUU😗

Pokoknya buat kalian siapapun itu yang udah baca cerita ini, gue mau ngucapin THANKYOU SO MUCH and i love you guys ✨🦋

HAPPY READING  >°<

🐣🐣🐣

"Gardan itu baik, tapi bukan berarti dia gak punya sisi brengsek kayak cowok lain."

"Gue itu bodoh soal cinta. Gue cuman sok jadi penasihat aja buat orang lain, padahal kenyataannya, gue sering ngerasain hal yang sama."

***

"Bullshit kalau ngomongin soal Gardan, ya karna mau bagaimanapun dia, rasa sayang itu gak akan pernah berkurang bahkan nol koma sekalipun."

"Cara gue buat nunjukin rasa sayang ke Gardan itu dengan diam. Sampai pada akhirnya, diam itu membuktikan, kalau cara itu gak akan pernah berpihak ke diri gue sendiri."

***

"Gardan itu cowok  yang gak akan pernah bisa gue benci. Jangankan benci, buat ngilangin perasaan ini secuil pun gak akan pernah sanggup."

"Gue sadar, di kisah ini memang gak akan pernah ada kata kita, tapi aku dan dia."

🕊

Kringggg,

Bunyi bel istirahat telah berbunyi, semua murid berhamburan untuk menuju kantin mengisi perutnya yang sudah keroncongan atau hanya sekedar duduk melepas penat saja.

"Lea ayok ke kantin." Ajak Ranti dan tepat di sebelahnya sudah ada Dhania disana.

Elea menggeleng kemudian berucap, "kalian aja. Gue lagi nunggu Ibra, dia mau ke sini."

"Acieee nempel mulu lo sama bebeb," Canda Ranti yang memang senang menjahili Elea.

"Rese ya lo," Jawab Elea sambil tertawa pelan.

"Kita duluan ya Le," Pamit Dhania langsung menarik tangan Ranti untuk keluar kelas.

Tak lama setelah keduanya pergi, Ibra datang dengan membawa Yougert kesukaan Elea.

+62 571908****
Elea

"Siapa ya?" Monolog Elea di dalam hati. Saat ini Elea tengah berada di depan Ibra yang duduk mengadap ke belakang agar bisa lebih nyaman saat berbicara dengan Elea.

"Gardan... " Lanjut Elea ketika ia memencet profil dari nomer tersebut. Seketika Elea menoleh ke arah bangku di mana Gardan tengah duduk sambil  menatap dirinya dengan intens.

"Siapa Le?" Tanya Ibra yang kini tengah berada di depannya dengan dahi yang sedikit mengerut.

"Gardan bra," Jawab Elea sambil tersenyum kecut.

"Ngapain?" Tanya Ibra yang hanya di balas gelengan oleh Elea.

"Gak tau,"

Ibra mengangguk mengiyakan lantas ia melihat sesaat ke arah Gardan yang kini tengah menyembunyikan kepalanya di balik tumpuan tangan.

About ME & YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang