3. Looking for Husband

6K 375 26
                                    

Hola, selamat malam pembaca yang manis!
Happy reading and enjoy!
Jessie

Hola, selamat malam pembaca yang manis!Happy reading and enjoy!Jessie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 3

Looking for Husband

Terima kasih kepada kakak pertamanya, Nicholas Knight yang berhasil meyakinkan Alexion Carloz bahwa Aínsa tidak cocok untuk dirinya. Tetapi, Nick hanya bisa membujuk Lexy. Selebihnya kakak pertamanya itu tidak bisa membantu terutama dalam hal keuangan dan Jessie akhirnya berada di Tijuana meskipun di sana dirinya harus hidup selayaknya orang biasa dengan keuangan seadanya.

Banyak tempat yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk menjalani hukuman omong kosong yang dicetuskan kakaknya, tetapi entah kenapa Jessie memilih Tijuana. Mungkin salah satu alasannya adalah karena di tempat itu ia dapat merasakan cahaya matahari agar sepanjang Desember nanti dirinya tidak harus menatap lautan salju yang mumutih menutupi tanah, pohon, dan bangunan di Aínsa.

Wanita berparas cantik dengan mata cokelat terang itu meletakkan kepalanya di atas bantal, di tangannya beberapa kartu ATM dan kartu kredit yang sekarang kehilangan fungsinya.

Kakaknya benar-benar pria yang paling kejam, lebih kejam dari pada ayah mereka karena hanya memberinya 2.000 € atau setara dengan 41.000 Peso Meksiko. Itu bukan uang yang banyak mengingat dirinya harus membayar sewa apartemen dan kebutuhan lain di sana.

Uang itu juga bukan didapat secara cuma-cuma-cuma karena untuk mendapatkannya, Jessie yang merupakan sarjana ekonomi harus mengerjakan beberapa jurnal yang diberikan oleh kakaknya melalui email yang diterimanya setiap pukul sembilan pagi.

"Sialan," desah Jessie.

Seharusnya semua ini tidak perlu terjadi jika saja Amindra tidak kehilangan ponselnya, ia tidak harus meratapi nasib seperti seorang narapidana. Benar-benar seperti seorang narapidana, bedanya hanya dirinya tidak meringkuk di balik jeruji besi.

Namun, berkat itu semua dirinya selamat dari perjodohan yang telah diatur keluarganya. Pangeran dari Skotlandia itu memutuskannya secara sepihak. Setidaknya ia bersyukur karena tidak harus menjalani pernikahan tanpa cinta bersama pria pirang yang setiap kali mereka berjumpa bersikap seolah-olah dirinya adalah pria paling spektakuler di muka bumi ini.

Jessie bisa saja meminjam uang dari teman-temannya, tetapi itu kedengarannya memalukan meski mereka tidak keberatan dan pasti akan meminjamkan uang, berapa pun yang Jessie perlukan. Tetapi, bisakah mereka menjaga rahasia? Sebenarnya semenjak percintaan kakaknya yang sedikit kacau karena kehadiran orang ketiga yang merupakan sahabat baik dari kakak iparnya, kepercayaan Jessie terhadap persahabatan sedikit goyah. Bahkan saat foto-fotonya tersebar luar, dirinya sempat berprasangka jika Amindra-lah yang sengaja menyebarkannya dengan dalih kehilangan ponsel.

Entahlah.

Sekarang pemilik rambut panjang itu tidak bisa berpikir jernih apa lagi memikirkan siapa sebenarnya yang menyebarkan foto-foto vulgarnya. Yang terlintas di otaknya hanya bagaimana bertahan selama dua Minggu dengan uang yang tersisa.

"Ya Tuhan! Kakakku pasti bercanda!" Jessie melemparkan kartu di tangannya dan berguling ke samping tempat tidur.

Siapa pun di dunia ini benar-benar tidak bisa dimintai tolong sekarang. Vanilla Knight, istri Nick juga tidak. Apa lagi Sunshine Corderio, istri kakaknya. Mereka benar-benar membuatnya mendadak harus belajar hidup dan belajar mengelola keuangan seadanya.

Apa mungkin dirinya harus mencari pekerjaan?

Konyol sekali. Itu mustahil. Dengan identitasnya sebagai salah satu putri dari kerajaan Spanyol, mustahil dirinya mencari pekerjaan di Tijuana. Lagi pula pekerjaan apa yang cocok untuknya? Jessie rasa tidak ada karena dirinya adalah tipe orang yang tidak bisa berada di bawah kendali orang lain apa lagi menerima perintah. Kecuali dari orang tua dan kakaknya.

Jessie memejamkan matanya beberapa saat, kepalanya terasa berputar-putar. Mungkin otaknya telah berulang kali menabrak tulang tengkora kepalanya.

Sekali lagi wanita berusia dua puluh lima tahun itu menghela napasnya sebelum meraih ponselnya dan mengetik : Cara mendapatkan uang instan di Tijuana di mesin pencarian internet.

Berjudi di Casino.

Ah, benar juga!

Bagaimana jika mencoba peruntungan dengan menjudikan 1.000 Peso Meksiko? Itu hanya uji coba, dan jika ternyata kalah dirinya tidak akan menderita kerugian besar. Lalu jika mendapatkan kemenangan, ia akan segera pulang dan tidak akan menginjakkan kaki di tempat judi itu lagi.

Jessie segera meninggalkan tempat tidurnya dan mengganti pakaiannya dengan gaya santai yang jauh dari kesan mewah seperti yang biasa ia kenakan.

Celana kain berbahan tebal berwarna hitam dipadukan dengan kaus warna senada dan mengenakan jaket berbahan jins dirasa cukup serasi untuk mengunjungi tempat perjudian, tidak lupa ia mengenakan rambut palsu berwarna pirang dengan poni yang menutupi dahinya agar penampilannya sempurna dalam penyamaran.

Setelah yakin dengan penampilannya, Jessie segera meninggalkan apartemennya dan berjalan kaki menuju tempat Kasino terbesar yang berjarak beberapa blok dari tempat tinggalnya.

Andai saja Amindra tidak kehilangan ponsel dan pencuri itu tidak mengunggah foto nakal dirinya, seharusnya saat ini di Tijuana ia mengendarai sebuah mobil Mustang atau paling tidak Audi untuk berjalan-jalan mengelilingi kota yang sejuk itu. Bukan berjalan kaki.

Ketika tiba di tempat Casino, Jessie sempat merasakan ingin mengurungkan niatnya. Tempat itu dipenuhi dengan pria-pria aneh yang menurutnya cenderung menyeramkan. Ada pria yang memiliki otot sangat besar dengan tato di lengannya, kemudian di pojok kanan ada pria tua dengan cerutu di mulutnya seperti yang pernah ia lihat di film mafia, lalu pria dengan mantel cokelat dengan jambang yang berantakan memenuhi wajahnya, dan menurutnya tidak satu pun orang di sana yang penampilannya nyaman untuk dipandang.

"Hola, Señorita."

Suara pria dengan bahasa Spanyol dan akses Meksiko yang sangat kental itu membuatnya nyaris terlonjak dan melarikan diri.

"Apa yang kau cari di sini, Señora?" tanya pria berkulit cokelat mengilap yang mengenakan rompi hitam tanpa lengan yang berjarak beberapa langkah darinya.

Jessie berdehem pelan, berusaha bersikap setenang mungkin dan menyembunyikan kegugupannya karena khawatir pria itu mengenalinya. "Aku sedang mencari suamiku. Menurut informasi yang kudapatkan, dia pergi ke sini bersama teman wanitanya."

Bersambung....
Jangan lupa untuk tinggalkan komentar dan Rate ya kak.
Terima kasih dan salam manis dari Cherry yang manis.
🍒

Bad Princess (SERI KE 3 I WIN YOU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang