7. Kiss Me!

5.7K 365 33
                                    

Hola, Happy reading and enjoy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola, Happy reading and enjoy.

Chapter 7

Kiss Me!

"Apa kita telah terbebas?" tanya Jessie beberapa menit setelah mobil yang dikemudikan Beck mejauh dari tempat perjudian.

Beck melirik spion untuk memastikan tidak ada orang yang mengikuti mereka juga memastikan tidak ada sisa lipstik Jessie yang menempel di bibirnya. "Ke mana aku harus mengantarmu, Tuan putri?"

Jessie membetulkan kemeja pria yang ia kenakan dan berdehem, "Sebenarnya tempat tinggalku hanya beberapa blok dari tempat perjudian dan itu sudah kita lewati."

Tuan putri yang ini memang senang membuat masalah, pikir Beck seraya mengetuk-ngetukkan jari-jarinya di kemudi mobil. "Kenapa kau berada di kota ini dan kenapa kau bersama pria jelek itu?"

Pria di sampingnya pasti pria yang tidak update dengan gosip di media sosial hingga tidak tahu gosip tentang dirinya, pikir Jessie. Well, itu cukup menguntungkan. Jessie berdehem. "Aku sekarang tinggal di sini dan aku sedang belajar mandiri," ujarnya seraya membetulkan kacamata hitam yang baru saja diletakkan ke atas kepalanya.

Beck tertawa mendengarnya. "Itu mengesankan."

Jessie tersenyum penuh dusta. "Ya. Sebenarnya aku sedang belajar menjadi orang biasa. Menarik, bukan?"

Menjadi orang biasa tidak harus bermain-main ke tempat yang berbahaya. Beck ingin menyuarakannya, tetapi sepertinya tidak perlu. Ia tersenyum kemudian berucap, "Lalu, apa yang kau lakukan hingga kau dikejar-kejar pria jelek itu?" tanya Beck.

"Dia menipuku," desah Jessie.

"Dia akan menyesal jika tahu wanita yang ditipunya adalah seorang Tuan Putri," ucap Beck. "Jadi, kau berpura-pura pergi ke toilet dan berniat melarikan diri?"

Jessie mengerutkan hidungnya. "Brilian, bukan?"

Beck tersenyum sebagai bentuk basa-basi seraya menginjak rem mobil karena rambu-rambu lalu lintas mengisyaratkannya untuk berhenti. "Aku tidak yakin pria jelek itu melepaskanmu begitu saja."

"Kurasa dia tidak mengenaliku karena penampilanku berubah," ucap Jessie.

Beck mengakui jika penyamaran Jessie sebagai wanita berambut pirang nyaris sempurna, ia sendiri nyaris tidak mengenali Jessie andai mereka tidak berbicara dari jarak yang sangat dekat. Ia bahkan sempat ragu dan baru yakin saat Jessie membuka rambut palsunya. Tetapi, mengingat kondisi toilet yang sangat sepi dan pria Meksiko yang bersama Jessie berdiri di depan pintu toilet saat ia memasuki toilet, Beck yakin jika pria itu pastinya menaruh curiga padanya juga. Terlihat dari tatapan skeptisnya.

Ia menghitung detik-detik sebelum lampu rambu lalu lintas berganti tanda diperbolehkan mengemudi. "Kenapa kau memilih tinggal di kota ini?" tanyanya memecahkan kesunyian seraya melirik kaca spion dan mendapati sebuah sedan yang berusia tua berada di belakang mobilnya.

Bad Princess (SERI KE 3 I WIN YOU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang