Bagian 5 : Sepatu terbang

4 1 0
                                    

"Sepatu apa ini?"
Tanya Fajar bingung.

Karena penasaran ia pun memakainya.

"Tidak ada yang aneh dengan sepatu ini" Katanya.

Tiba - tiba sebuah lampu kecil di sepatu itu berubah warna menjadi biru seperti warna segel ditangannya.

"Sepatu ini keren juga" Katanya.

"Baiklah aku akan latihan sedikit disini" Kata Fajar.

Ia lalu mengaktifkan kekuatannya dan disaat yang bersamaan sepatu tiba - tiba mengeluarkan percikan seperti roket, Fajar pun mulai melayang tak karuan.

"Wow... Woww..... Aaaa......!!"

Fajar pun terbang tidak terkendali hingga membentur atap dan menabrak dinding.

Ia pun jatuh tersungkur

"Adaw....!, ini bukan sepatu biasa, ini sepatu terbang" Katanya.

Ia pun tengkurap sejenak sebelum akhirnya bangun untuk berdiri.

Ia pun menaruh sepatu itu di sebuah rak, lalu kembali latihan.

"Sepatu yang aneh" Katanya.

Ia terus berlatih pukulan dan tendangannya.

Usai latihan ia duduk untuk istirahat, "ini masih belum cukup" katanya sambil memandang tangannya.

"Jika lawanku bertarung jarak dekat dan cepat, aku pasti kalah" Katanya.

Ia teringat ketika ia dan Elektro bertarung dengan Ahul.

Ahul petarung jarak dekat yang mengandalkan kecepatan ia juga dapat terbang, selain itu ia juga ingat saat menyelamatkan Putri Cahyani ketika diculik oleh Ahul.

"Ha...... Andai aku bisa terbang mungkin akan lebih mudah menghadapi musuh" Katanya

Ia lalu teringat dengan sepatu terbang itu, ia lalu mengambilnya dan memakainya.

Ia fokus mengalirkan kekuatannya ke kakinya

"Whusss...." Sepatu itu pun menyala dan terbang rendah, Fajar berusaha mengontrol keseimbangannya.

Ia lalu mencoba lebih tinggi lagi berputar kesana kemari

"Wuhuuuu.....! Wiihhh.....! " Serunya.

Ia lalu mendarat dengan hati - hati, namun ia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke tumpukkan kardus.

"Gubrak!"

"Aduh... " Nyerinya
"Seperti masih harus latihan lagi katanya.

Ia pun bangkit dan mencoba untuk terbang lagi,

Kali ini dia fokus pada kepada kekuatan dan keseimbangannya

" Whusss..... " Ia pun terbang berputar - putar seperti tadi.

Kemudian mendarat dengan perlahan
"Yes berhasil!" Katanya.

Ia terus berlatih hingga akhirnya ia bisa menguasainya.

"Aku ingin keluar untuk mencobanya"
Katanya, namun ia ingat para prajurit mungkin banyak yang berpatroli atau yang sedang mencarinya.

"Mengapa sulit sekali menjadi seorang Ksatria" katanya, ia pun tiduran dilantai.

Ia melihat langit - langit yang mirip kubah itu, ia teringat dengan perkataan kakeknya ia lalu bangun dan tersenyum.

"Sulit bukan berarti aku tidak bisa kan" Serunya.

Ia lalu berlatih dengan menembak banyak laser kosmiknya

"Serangan jarak jauh ku sudah bagus"

Ia teringat kembali kata - kata kakeknya, "Fokuskan kekuatan pada satu titik jika ingin seranganmu lebih kuat"

Fajarian the last warrior Season1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang