"apa apaan kau, seenaknya saja berbicara." gerutu Shion.
"berisik, ada apa dibalik lengan sweater mu itu?" Yohan melirik ke arah lengan kanan Shion yang nampak lebam.
"Ah! Tidak apa apa! Ini bukan urusanmu." Shion secepat mungkin menutupi pergelangan lengannya itu.
"Anak aneh, nih kebetulan aku punya roti lebih, kau mau? Jika tidak, buang saja. Aku akan melanjutkan tidurku, jangan ganggu lagi"
"B-baiklah, terima kasih..." Shion nampak senang dengan pemberian yohan, walau ia tau ia bisa membeli 10 roti jika ia mau.
*teng teng teng*
Bel masuk telah berbunyi Shion segera bangun dari duduknya hendak menuju ke kelas, saat berjalan dilorong tiba tiba ada siswi yang menabraknya,
"m-m-maaf!!" siswi itu mengatakan dengan gemetaran.
"tidak ada apa, apa kamu baik baik saja?" Shion mengulurkan tangannya namun siswi itu menampisnya dan berlari seperti orang ketakutan. Shion tak memperdulikannya dan melanjutkan perjalanannya.
Semua siswa siswi sudah duduk dan diam hendak mengikuti pelajaran jam kedua.
" Baiklah anak anak sebelum bapak memulai pelajaran alangkah lebih baiknya absen seperti biasa, silahkan ketua kelas mengabsen dan yang lain tunjuk tangan ya~"
Pak Farhan adalah guru yang sangat disukai para murid disekolah ini karena sifatnya yang lembut dan menyenangkan jika mengajar, tidak heran jika di jam pelajaran pak Farhan semua murid akan lebih tertib.
"Yohan..." saat ketua kelas menyebut namanya seketika seisi kelas menjadi hening.
"Dimana yohan? Bapak baru sadar jika ada bangku yang kosong. Anak itu bolos lagi? Pantas saja kelas terasa lebih sunyi hahaha, Eh lalu siapa yang duduk disana? Bapak belum pernah melihatnya, silahkan maju kemari nak"
Shion yang sedang melamun kearah jendela tersontak kaget saat pak Farhan memanggilnya tadi.
"baik pak" Shion dengan sigap menuju kedepan.
"Kau murid baru ya, siapa namamu nak"
"Nama saya Shion, saya-"
*brakk*
Yohan yang masuk secara tiba tiba membuat semua kaget dan melihat kearahnya.
"Apa-apaan dia itu"
"Seperti preman"
"Hey sudah jangan dilihat, nanti kamu dihabisi olehnya haha"
Semuanya berisik dan melirik ke arah yohan.
"nak yohan setidaknya kamu memberi salam, dan dari mana saja kamu, pelajaran akan dimulai" sambut pak Farhan dengan ramah.
Tentu saja Yohan tidak memperdulikannya, ia duduk di kursinya dan kembali tidur.
"HUUUUUU, dasar berandalan~"
Sorak seisi kelas.Shion kembali memperkenalkan diri dan kembali ke tempat duduk, pelajaran matematika nampak menyenangkan seperti biasa.
[14.30]
*teng teng teng*
Suara yang sangat merdu dan yang paling dinanti nantikan oleh seluruh murid. Ya! Suara bel pulang sekolah.
Seisi kelas mulai berkemas kemas. Dan satu persatu murid mulai keluar dari kelas."heh kau anak baru, menyingkirlah sedikit aku ingin keluar." Yohan yang nampak terburu buru menyuruh Shion menepi karena tempat duduk yohan berada dipojok.
"Tunggu sebentar, aku belum merapikan buku ku. Kenapa kau terburu buru, lagipula gerbang sekolah tidak akan ditutup tau."
"Ah berisik, kau lamban sekali seperti siput"
Yohan yang tak sabar lalu melompati meja dan berlari."Sial, aku akan terlambat kali ini karena anak sialan itu" gerutu yohan.
Shion sudah selesai berkemas kemas menuju gerbang sekolah dan menunggu jemputan.
//next?:)//to be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Smile
Teen FictionMerasa bahagia itu tentu saja impian bagi semua orang, siapa yang tidak ingin bahagia? Shion adalah anak yang kurang beruntung, walau dia anak dari keluarga kaya raya tapi dia tidak merasakan bahagia selama hidupnya, orang orang berpikir kalau dia s...