ā„–Ā³

326 59 21
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Tangan (Y/N) yang masih memegang sendok gemetar hebat. Wajahnya merah padam. Amarahnya siap meledak kapan saja.

Tangan (Y/N) terangkat, siap menghantam meja sebelum akal sehatnya kembali. Tidak! Batinnya. Semuanya bisa kacau. Aku harus mencari cara lain!

(Y/N) kembali menatap sekeliling. Sepertinya tak ada yang melihatnya nyaris lepas kendali. Syukurlah.

Dia kembali menatap makanan didepannya dan memutuskan ikut menoleh melihat orang yang baru datang itu. Cukup aneh melihat orang-orang yang dia kenal begitu akrab dengan kutukan, terutama Gojo.

"Suguru," panggil (Y/N) ragu-ragu. "Itu siapa?" Geto yang di panggil langsung menatap (Y/N).

Memang hanya sekilas tapi, Geto bisa merasakan ketidaknyamanan di wajah (Y/N). "Itu kakaknya Yuuji sama Sukuna." Jawab Geto, sementara orang yang dibicarakan mengambil bangku dan duduk di ujung meja. "Choso."

"Oh..." (Y/N) kembali melanjutkan kegiatan makanannya, sementara yang lain asik bercakap-cakap.

Sesekali (Y/N) merasa ada seseorang yang menatapnya. Tanpa perlu memastikan, dia sudah tahu siapa seseorang itu. Dengan susah payah dia berusaha tetap tenang, berusaha bersikap senormal mungkin meski hatinya dipenuhi kebencian. Lagi pula tak ada yang ingin melihat perkelahian di sini.

Menyelesaikan makanannya, (Y/N) kemudian mendongak. Matanya menyisir satu persatu orang yang ada di meja itu.

"Maaf, sebenarnya aku tak ingin merusak waktu berkumpul kalian," Ucap (Y/N) tampak ragu. Semua yang ada di meja itu pun segera menoleh. "Tapi sepertinya aku akan kembali lebih dulu, dari tadi aku merasa kurang enak badan." Diikuti kekehan lembut sembari menyimpan beberapa lembar uang di bawah piring dan beranjak dari bangkunya.

"Tapi, lo gapapa?" Tanya Geto sembari menahan (Y/N). Yang ditanya hanya menatap balik dengan senyum tipis.

"Sampai jumpa." Kata (Y/N) sopan sebelum beranjak pergi. Semua orang menatap (Y/N) bingung. Beberapa waktu yang lalu dia terlihat baik baik saja tapi, tentu tak ada dari mereka yang berani angkat bicara.

"(Y/N)!" panggil Choso. Sedari tadi dirinya berniat membuka pembicaraan dengan (Y/N) tapi, urung karena merasa ada yang berbeda darinya. Dan kini orang itu justru pergi, bahkan sebelum dia sempat menyapa.

"(Y/N)!" Panggil Geto cemas. "Dia itu gatau jalan pulang, loh!" Dan beranjak pergi mengikuti sahabatnya itu, meninggalkan yang lain dalam suasana canggung.

"Gua juga duluan deh," kata Gojo sembari menepuk pundak Choso yang tak jauh darinya. "Nanti gua jelasin."

"Thanks, ya." kata Choso pelan, sembari menatap Gojo yang mulai beranjak dari kursinya.

"Oh iya, tolong nanti sekalian bayarin makanan gua sama Suguru ya!" Balas Gojo sambil tertawa puas meninggalkan yang lain.

.
.
.
.
.

š•€š•žš•“š•£š• š•˜š•š•šš•  || š™²šš‘šš˜ššœšš˜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang